Perencanaan Usaha dan Bisnis Pertanian (Business Plan)

Saat sedang tidak ke sawah atau ke kebun, biasanya saya beredar di aktivitas saya yang lain, yaitu dunia IT. Meski kelihatannya tidak terlalu berhubungan, aktivitas di IT ini kerap bersinggungan dengan dunia pertanian.
Untuk penggunaan alat penyiraman otomatis misalnya, itu merupakan teknologi IoT (Internet of Things) yang berbasis IT. Contoh lain misalnya penggunaan drone, detektor pengukur kesuburan tanah, penggunaan AI (Artificial Intelligence) untuk deteksi penyakit dan kendala pada tanaman hingga penerapan smart farming.
Salah satu contoh relasi tersebut antara lain dalam bentuk pembuatan business plan atau rencana bisnis. Dalam pekerjaan di usaha IT, business plan biasanya dibuat untuk merumuskan perencanaan bisnis seperti membuka usaha baru atau merilis produk atau services baru. Hal ini memberikan inspirasi pada saya untuk membuat business plan terkait ujicoba penanaman bawang merah di Zeze Zahra.


Pembuatan business plan kelihatannya rumit dan memang iya rumit, wkkwkwk. Itu sebabnya saya mengambil kursus singkat, kemudian mempelajari dari beberapa literature seperti buku, tulisan di internet hingga Youtube. Setelah itu saya mencari beberapa template penulisan dan menemukan link menarik dari pemerintah Australia yang memberikan panduan langkah demi langkah (step by step) untuk membuat business plan.
Saya menggunakan link tersebut untuk merumuskan perencanaan usaha, mulai dari produk, biaya, potensi penjualan hingga timeline pelaksanaan. Dengan cara ini, saya bisa mendapat gambaran biaya yang perlu dikeluarkan, potensi profit (atau loss) hingga kebutuhan apa saja yang diperlukan.