Ikhtiar Memasang Pagar Plastik pada Petak Sawah

Musim tanam kali ini, ada empat petak sawah di pekarangan rumah kabin Zeze Zahra yang akan ditreatment menggunakan pupuk alami. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya yang hanya dua petak sawah.

Salah satu masalah utama penanaman padi sistem alami (organik) pada periode sebelumnya adalah gangguan hama tikus dan frekuensi pemupukan serta pencegahan hama. Zeze Zahra menerapkan beberapa upaya untuk penanggulangan, antara lain dengan memasang pagar plastik dan melakukan treatment gadung+sambiloto.

Apakah cara tersebut bisa mengatasi masalah? Ya berdasarkan pengalaman beberapa petani, memang belum pasti mengatasi masalah. Lantas, mengapa Zeze Zahra mencoba menerapkannya juga? Ya karena ini merupakan ikhtiar/upaya, minimal bisa menerapkan beberapa pencegahan daripada hanya pasrah pada keadaan.

Jumlah dan frekuensi pemupukan juga rencananya kami maksimalkan. Setelah ditraktor pertama, tanahnya kami semprot dengan pupuk cair pembenah tanah buatan sendiri. Dosisnya kami naikkan, dari 250 ml per 1 tangki 16 liter menjadi 500 ml atau bahkan menjadi 1 liter per tangki, hehehe…

Nantinya pola yang sama akan dilakukan pada saat pemupukan setelah penanaman padi. 4 petak sawah ini menjadi lab bagi Zeze Zahra untuk menerapkan upaya perbaikan lahan secara alami. Saat mengikuti pelatihan di Telomoyo, sempat ada kunjungan ke kebun dan petaninya bilang bahwa ia menggunakan lebih banyak dosis pembenah tanah karena pembenah tanahnya dibuat sendiri dan tujuannya agar tanah bisa lebih subur tanpa khawatir over dosis. Ini yang menjadi bahan untuk diterapkan di lab sawah percobaan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *