Update Firmware pada Server HP/Compaq Proliant-Bagian 2

Setelah proses mendapatkan iso firmware dan HP Service Pack for Proliant (SSP), saya siap melakukan proses update firmware. Untuk melakukan update firmware ini, saya melakukannya 2x. Yang pertama menggunakan DVD yang berisi hasil burning file firmware-10.10-0.iso. Berikut adalah langkah-langkahnya :
- Hidupkan server dengan posisi boot via CD/DVD ROM
- Karena tidak mau repot, saat pilihan pertama, saya pilih automatic (bertolak belakang dengan tampilan screenshot dibawah ini :-D) :
- Tunggu hingga update firmware selesai dijalankan. Prosesnya butuh waktu sekitar 5-15 menit
- Setelah selesai, restart server dan jangan lupa keluarkan DVD firmware yang sebelumnya dimasukkan
Setelah update firmware tahap 1, saya melakukan update ulang menggunakan DVD Service Pack for Proliant (SSP) versi 2014.06.0. Kali ini saya berusaha menjadi SysAdmin sejati dengan memilih menu interactive :-D. Berikut adalah beberapa screenshot yang saya ambil siapa tahu bisa membantu sebagai gambaran prosesnya. Mohon maaf kalau foto-nya agak miring karena tangan saya kesemutan (ahlesyan :-P)
Setelah proses update, saya melakukan restart server dan menggunakan CD/DVD HP Start Smart untuk melakukan konfigurasi RAID storage. Berikut adalah prosesnya :
Setelah booting dan masuk ke menu, pilih menu Maintenance
Pada pilihan berikutnya, pilih menu HP Array Configuration and Diagnostics
Pada pilihan Select an available device, pilih RAID Controller yang tersedia
Pada menu Available Tasks, pilih menu Controller settings, Arracy Accelerator Settings dan Physical Driver Write Cache Settings, kemudian aktifkan write cache ratio dan nobatterywritecache pada masing-masing pilihan yang tersedia. Lihat screenshot berikut untuk gambar lebih jelas.
Sebagai tambahan informasi, pilihan nobatterywritecache bisa diaktifkan, namun HP akan memperingatkan bahwa jika tiba-tiba power off, data yang sedang diproses bisa jadi akan hilang karena tidak disimpan sementara di battery backup. Artinya, jika pilihan ini dijalankan, pastikan server dilindungi oleh UPS dari kemungkinan mati listrik mendadak.
Contoh diatas saya menggunakan skema RAID-0. Ini hanya ilustrasi, rekomendasinya adalah menggunakan RAID 1+0 untuk production server, terutama untuk data yang sifatnya penting.
Berikut adalah hasil test kecepatan setelah proses update firmware, dengan menggunakan perintah yang ada di artikel ini : Tips Mengecek Kecepatan dan Performa Baca-Tulis Harddisk