Ria Citra, Spammer yang Tak Kenal Lelah

Sudah hampir 1 tahun ini spammer yang sama, yang biasanya menggunakan nama Ria Citra (atau nama lain yang kira-kira sejenis) mengirimkan email spam. Nama boleh berbeda tapi isinya sama, menerangkan bahwa ia orang Indonesia, menikah dengan orang luar, mendapat warisan sekian juta dolar atau poundsterling, minta tolong agar kita bisa membantu mencairkan dananya.

Spam yang mirip sudah lebih dulu ada, kalau sebelumnya biasanya berasal dari Abidjan atau dari Nigeria, Ivory Coast dan negara lainnya. Alasannya macam-macam namun intinya tetap sama. Bagi yang berakal sehat, nalarnya pasti otomatis bisa langsung menilai benar tidaknya isi email, apalagi untuk hal-hal yang melibatkan uang dalam jumlah besar.

Saya tidak tahu apakah sudah ada orang Indonesia yang tertarik untuk mereply email tersebut. Saya pribadi tidak perlu repot karena email tersebut sudah masuk ke kotak spam sehingga saya bisa langsung mengosongkan isi spam.

Salah seorang teman saya di Bogor pernah iseng mereply email sejenis yang mengaku dari Nigeria. Ia membalas email tersebut dengan isi, “Kalau memang anda serius, silakan kirimkan uang USD 10.000,-  ke rekening saya”. Ia memberikan nomor rekening BCA yang saldonya ada sekitar 100 ribu rupiah. Si teman bilang, andaikanpun ditipu, paling sial kena rugi 100 ribu rupiah. Eh ternyata benar saja. Suatu hari ia ditelepon oleh kantor cabang BCA dan diminta menghadap ke kantor cabang.

Saat ia datang, sudah ada petugas bank dan petugas polisi berseragam yang siap menantinya. Ia ditanyakan, apakah ada kenalan tertentu yang berasal dari Nigeria, karena rekeningnya yang bersaldo 100 ribuan tiba-tiba mendapat dana transfer sebesar USD 10.000,-, sekitar 100 jutaan untuk kurs saat itu. Tentu saja si teman ini  kelabakan. Daripada jadi urusan, ia bercerita apa adanya. Petugas polisi yang mendampingi saat itu menyarankan agar dana tersebut ditransfer kembali oleh pihak bank karena berbahaya, bisa jadi masuk dalam tindak pidana pencucian uang. Daripada urusan malah menyeretnya ke hal-hal yang tidak diinginkan, si teman menyetujui hal tersebut.

Terus terang saya tidak tahu apakah ceritanya ini dapat diverifikasi atau tidak, hanya saja saat ia bercerita ia sangat serius dan tidak ada kesan bercanda. Saya pribadi punya prinsip tidak ada makan siang gratis untuk transaksi uang yang nilainya besar, sehingga tak terbersit sedikitpun niat untuk mereply email sejenis. Saya juga tidak berniat bermain api, kalau ketemu sindikat malah cari masalah. Sudah tahu isinya aneh kok masih bermain api.

Bagaimana dengan anda, pernahkah mendapat email dari Ria Citra ?