Pengolahan Sampah Organik di Sekitar Lahan

Zeze Zahra membuat gudang kecil untuk pengolahan pupuk alami yang bersumber dari kotoran hewan (kohe). Ini cukup membantu sebagai pupuk dasar maupun pupuk untuk pertumbuhan.

Namun ada satu hal yang menurut saya perlu diubah, yaitu penanganan gulma atau rumput. Biasanya gulma atau rumput yang dibersihkan akan dikumpulkan. Setelah itu bisa dibawa ke gudang pupuk untuk dicacah dan diolah.

Masalahnya, lokasi gudang pupuk cukup jauh dari lahan pekarangan. Akibatnya gulma dan rumput kadang ditumpuk di tempat penampungan sementara dan tidak diangkut.

Saya berpikir, mengapa nggak sekalian saja diolah di sekitar lahan. Misalnya lahan pekarangan, ya sudah diolah saja di lahan tersebut.

Jadi saya membeli beberapa drum plastik ukuran 60 liter, kemudian bagian bawah dibuatkan keran. Drum plastik itu diisi dengan air kolam ikan, kemudian dimasukkan katalis atau dekomposer lainnya (misalnya campuran molase dengan EM4). Drum tersebut diletakkan disudut kebun/pekarangan.

Tiap kali ada rumput, daun hijau maupun gulma, semuanya dicincang kemudian langsung dimasukkan ke drum dan ditutup. Setelah 14 hari, airnya akan diambil dan disiramkan ke area lahan, sebagai pupuk ZPT.

Dengan cara ini, sampah hijau yang ada bisa langsung diolah dan diselesaikan di lokasi, tidak perlu diangkut ke tempat terpisah. Karena isinya bisa lekas penuh, saya siapkan beberapa drum plastik. Tujuannnya agar bisa secara periodik mendapatkan cairan hasil rendaman rumput maupun gulma untuk digunakan sebagai pupuk tambahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *