Bahaya Pertumbuhan Perusahaan

Saat dulu masih bekerja sebagai staff IT dan berhubungan dengan vendor, saya kerap bertanya-tanya, mengapa suatu perusahaan yang dulunya bagus lama-lama kok jadi kurang bagus. Apa karena suatu takdir 🙂 atau karena orang bagusnya resign atau karena apa.

Setelah membangun bisnis sendiri, saya menemukan salah satu alasan mendasar kemungkinan terjadinya penurunan kualitas layanan, yaitu karena perusahaan semakin tumbuh dan berkembang!

Lha memangnya ada orang bikin usaha mau statis, jalan ditempat saja? Bukannya usaha diniatkan semakin tumbuh dan berkembang seperti terungkap dalam doa-doa diacara perusahaan?

Iya benar, tapi jika tidak hati-hati, tumbuh dan berkembangnya perusahaan bisa memunculkan banyak masalah yang jika tidak diantisipasi dan dikelola dengan baik, potensial menimbulkan masalah.

pertumbuhan

Contohnya seperti ini :

5 tahun lalu, perusahaan hanya terdiri dari 2 orang. Klien ada 10 perusahaan. Lumayan sibuk menanganinya, namun dengan usaha dan kerja keras berdua, perusahaan bisa berjalan dengan baik dan pada gilirannya membuka peluang bertambahnya klien.

Sekian tahun berselang, klien bertambah hingga puluhan atau bahkan ratusan. Perusahaan mungkin saja menambah jumlah sumber dayanya. Namun matematika usaha bukan 10 dibagi 2 = 5 lantas 100 dibagi 5 = 20. Artinya, andaikanpun jumlah personil meningkat jadi 20 orang, belum tentu bisa menangani keseluruhan dengan baik.

100 klien belum tentu punya 10x masalah dibanding 10 klien. Bisa lebih sedikit, bisa juga lebih banyak lagi. Seringnya malah lebih banyak. Ditambah lagi, belum tentu 20 orang rekrutmen memiliki kemampuan yang sama dengan 2 orang pendiri perusahaan. Dalam prakteknya, perusahaan tidak selalu menambah personil seiring bertambahnya klien. Kalau terus menambah kemudian ada klien yang berhenti berlangganan, gimana, apa langsung memberhentikan staffnya?

Hal diatas membuat saya bisa mengerti mengapa ada usaha yang menetapkan batas waktu. Misalnya penjual ayam goreng yang ramai pengunjung, dia tetap saja membuat jumlah yang sama setiap hari, meski ada beberapa pengunjung yang kecewa karena kehabisan.

Mengapa tidak menambah jumlah penjualan sekaligus menambah pelayan?

Karena si penjual ayam goreng tidak ingin mengecewakan pelanggan yang mendapat kualitas ayam goreng kurang baik. Lebih baik dia kecewa kehabisan ayam goreng karena ada kemungkinan dia besok datang lagi dibandingkan kecewa karena kualitas akibatnya malah tidak pernah kembali lagi.

Lantas, apakah dengan demikian kita perlu menghentikan laju perusahaan yang sedang tumbuh dan berkembang? Ya tentu saja tidak. Yang benar adalah mengelolanya. Itu berarti kita perlu belajar lagi mengelola usaha. Bagaimana merekrut orang baru, mendidiknya dan sekaligus menjaga agar kualitas layanan tetap baik.

Susah? Ya iyalah, mana ada usaha yang sukses tanpa ada tantangan.

Saya dulu pernah bilang bahwa sepertinya saya perlu menghentikan pertambahan klien baru. Excellent tahun lalu sempat melakukan moratorium order selama 3 bulan, supaya team bisa punya waktu istirahat dan punya waktu untuk mereview kegiatan. Terdengar belagu? Ya mau gimana ya, maksudnya bukan belagu melainkan berusaha berhenti sejenak mengatur nafas.

Mentor saya bilang, “Itu namanya menolak rezeki”

Sahabat saya di Tanjung Priok bilang, “Semestinya Excellent merekrut orang-orang baru yang bagus mas. Supaya lebih banyak tangan yang menangani”

Kedua saran tersebut saya apresiasi sepenuhnya. Bahwa menghentikan laju pertumbuhan usaha bukan tindakan yang bijaksana, namun disisi lain, menerima segala macam order juga lebih tidak bijaksana.

Apa yang bisa saya lakukan adalah, tetap menyediakan waktu khusus setiap minggu dan setiap bulan untuk rehat sejenak dari hiruk-pikuk usaha sambil mereview kegiatan (itu sebabnya di Excellent hari Jumat menjadi hari khusus review internal dan melakukan hobby atau melakukan pekerjaan yang selama ini tidak bisa dilakukan di hari kerja biasa).

Disisi lain, memang benar pengelolaan yang baik adalah dengan mempercepat delegasi wewenang, sekaligus melakukan edukasi team agar bisa menangani pekerjaan yang selama ini menyita banyak waktu.

Nanti dari sini baru ketemu pembelajaran lain, yaitu bagaimana merekrut orang bagus sekaligus bisa membantu mengembangkan usaha.

Jadi, benarkan jika dikatakan wirausaha itu merupakan petualangan sendiri 😉

Jalannya berkelok dan mendaki
Siapa menanti tak pernah kutahu
Sunyiku pun kekal: menjajah diri
Dan angin pun gelisah menderu

Ah, ingin aku istirahat dari mimpi
Namun selalu kudengar ia menyeru
Tentang jejak di tanah berdebu
Diam-diam aku pun berangkat pergi

2 thoughts on “Bahaya Pertumbuhan Perusahaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.