Cerita Unik dan Menarik Seputar Linux : Asal Muasal Nama Red Hat

Red Hat adalah salah satu distro Linux untuk bisnis dan korporat yang didirikan ditahun 1993 oleh Mark Ewing dan rekan-rekannya, Donnie Barnes dan Erik Troan. Saat itu mereka melihat bahwa dunia bisnis memerlukan sebuah distro Linux yang bisa berfungsi “out of the box”. Di tahun 1993, kernel Linux baru berusia 2 tahun dan distro Linux masih bisa dihitung dengan jari. Linux lebih banyak digunakan oleh para hacker atau mahasiswa dibidang komputer.

Asal mula nama Red Hat sendiri diceritakan oleh Mark Ewing pada Glyn Moody dalam bukunya, “The Rebel Code” yang terbit ditahun 1996 : “Di kampus saya kerap memakai topi lacrosse kakek saya, yang berwarna merah dengan garis putih. Itu topi favorit saya, dan saya kehilangan topi itu di suatu tempat di Philadelphia pada tahun terakhir saya. Saya gunakan nama tersebut untuk perusahaan yang saya dirikan untuk mengingatkan saya pada topi tersebut. Tentu saja kalau saya beri nama : “Red Hat and White Software” namanya jadi kelihatan kurang menarik, jadi saya membuat penyesuaian sedikit”

Dalam versi lain dikatakan bahwa sewaktu Marc Ewing kuliah di Carnegie Mellon University, ia kerap menggunakan topi merah dengan strip putih. Karena kemampuannya dibidang komputer, orang-orang sering meminta bantuan dari “Laki-laki dengan topi merah” (man in the red hat). Sebagai nick name, nama ini kemudian diabadikan untuk perusahaan yang ia dirikan, Red Hat Software.

Pada kenyataannya, topi lacrosse yang dijadikan simbol justru topi merah dengan strip hitam, 😀

Saat ini Red Hat merupakan salah satu distro Linux yang menguasai market share corporate bersama dengan SUSE Linux Enterprise. Di tahun 2012, Red Hat revenue mencapai $1.13 billion (1.13 miliar dollar) dengan jumlah karyawan mencapai 4.560

Oh ya, sekalian iklan, PT. Excellent Infotama Kreasindo merupakan salah satu partner Red Hat dan SUSE Linux Enterprise di Indonesia yang provide lisensi dan implementasi sistem berbasis Red Hat dan SLES 🙂