Insight : Jangan Pernah Menyerah pada Keadaan & Kekurangan Hidup

Beberapa waktu yang lalu saya membaca novel Sidney Sheldon, kalau nggak salah judulnya “Garis Darah”. Ternyata novel ini sudah pernah saya baca beberapa tahun yang lalu 😀

Ini memang sekedar novel tapi ada beberapa hal menarik seputar cerita tokoh didalamnya.

perjuanganSalah satu tokoh utama misalnya, diceritakan ia berasal kampung. Ndeso. Awalnya cita-citanya tidak muluk. Lama-lama ia belajar memperbaiki kualitas diri. Dia ambil kuliah malam untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus meningkatkan posisi pekerjaan. Ia juga berhemat agar bisa membeli pakaian yang bagus. Berhemat agar bisa makan di resto bagus supaya nggak kuper. Menyempatkan diri main ke museum atau pameran seni supaya punya bahan pembicaraaan dan pengetahuan jika diajak bicara oleh seseorang dengan level yang lebih tinggi.

Hal seperti ini buat saya sangat menarik. Berapa banyak dari kita yang bekerja tidak sesuai dengan hati dan keinginan, namun juga tidak berusaha untuk memperbaikinya. Berapa banyak dari kita yang mengeluhkan pekerjaan yang kita jalani, sementara tindakan yang kita lakukan hanya mengeluhkannya tanpa berusaha keluar dari lingkaran setan yang membelenggu kita.

Bukankah contoh yang saya sebutkan diatas cukup realistis dan masuk akal untuk dijalani? Pekerjaaan kita bolehlah pekerjaan kasar, namun jika kita tidak ingin seumur hidup kita bekerja kasar, kita mesti mau berusaha meningkatkan kualitas pengetahuan kita. Cobalah ambil kuliah, kursus atau kegiatan kelas malam. Meski gaji minim, cobalah berusaha berhemat untuk bisa membeli baju dengan kualitas baik, agar kita bisa melamar pekerjaan baru dengan tampilan kita yang lebih baik.

Belajar berpakaian dengan rapi. Bedakan pakaian untuk slonong boy dengan baju formal. Jangan melulu menganggap kaus merupakan pakaian segala tempat, situasi dan cuaca. Biasakan berkemeja dengan rapi, meski pekerjaan yang kita jalani mungkin bukan pekerjaan yang mengharuskan kita untuk selalu rapi. Tentu kita perhatikan tepat gunanya, intinya adalah jangan karena pekerjaan lantas kita bersikap masa bodo pada kerapian dan kepantasan dalam berpakaian.

Meski kelihatan sepele, kebiasaan berpakaian rapi akan melekat dan menjadi attitude kita. Jangan menunggu pekerjaan kita berubah menjadi lebih baik baru kita berusaha memperbaiki cara kita berpakaian.

Tidak usah menyesali keadaaan. Tidak usah menyesali kondisi dan kekurangan hidup. Cukuplah kepahitan hidup menjadi pembelajaran dan pengalaman kita agar tidak perlu terulang pada anak dan cucu kita. Tidak apa-apa kita sengsara dan hidup serba kekurangan selama kita berusaha meningkatkan kualitas kehidupan kita.

Jangan terlena. Jangan membiarkan diri kita dibuai rasa nyaman yang semu, tahu-tahu kita menyesali masa-masa yang telah lewat. Cari cara meningkatkan kualitas diri kita, baik yang membutuhkan biaya maupun yang tidak memerlukan biaya. Jika kita tidak memiliki dana untuk membeli buku-buku bagus, tidak ada salahnya kita main ke perpustakaan atau toko buku loak agar kita bisa upgrade pengetahuan kita.

Tidak apa-apa kita terpaksa kurang tidur karena harus kuliah atau kursus dimalam hari. Tidak apa-apa kita terpaksa makan seadanya atau makan secara sederhana selama kita berusaha menghemat pengeluaran agar bisa membeli suatu keperluan. Jangan malu. Jangan juga merasa rendah diri. Mengapa harus malu dan rendah diri jika kita berusaha meningkatkan taraf hidup dan kualitas kehidupan kita?

Jangan menunggu kesempatan datang. Buka peluang agar kesempatan perbaikan datang. Jika peluang itu datang, kita sudah siap meraihnya.

Ingat baik-baik, orang yang berhasil karena semua lingkungan dan keadaaan yang mendukung bukanlah hal yang istimewa. Jika kita berhasil mengatasi masalah ditengah kekurangan hidup dan keadaan yang kurang mendukung, baru itu luar biasa. Jangan biarkan diri kita sengsara, karena sengsara saat kita dewasa bukanlah takdir melainkan kebodohan 🙂

Hidup kita milik kita, susah senang kita juga yang menjalaninya…

13 thoughts on “Insight : Jangan Pernah Menyerah pada Keadaan & Kekurangan Hidup

  1. Woooow, baru tau kalo ada artikel ini 😀

    Alhamdulillah boss saya juga mencoba irit dan menyisihkan sebagian uang untuk kepentingan pendidikan meskipun bukan untuk saya sendiri. Tapi mudah2an bermanfaat dan dapat manfaat-nya.

    Nice Artikel 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.