Membuat Pupuk dari Rumput dan Gulma Langsung di Lokasi

Zeze Zahra biasanya memanfaatkan daun, rumput dan gulma sebagai bahan pembuatan pupuk tambahan. Caranya dengan mengangkut rumput dan gulma ke gudang pupuk, mencampurnya dengan bahan lain dan kemudian melakukan oksidasi hingga 2 minggu. Setelah jadi, pupuknya ditampung di ember atau galon untuk nantinya dipakai di raised bed atau di kebun.
Cara ini memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
1. Butuh proses mengangkut ke gudang pupuk. Kadang bahan-bahan pembuatan tertahan di kebun atau di sekitaran pekarangan
2. Butuh proses untuk membawa pupuk cair dan kompos padat ke area kebun dan pekarangan
Untuk menutup kelemahan tersebut, Zeze Zahra memilih untuk menempatkan drum-drum plastik pembuatan di sekitar area kebun dan pekarangan. Drum itu diisi dengan campuran air kolam ikan, urine kambing dan air cucian beras, kemudian ditambahkan katalis pembuatan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh).
Katalis adalah produk dari BSM. Karena katalis di Zeze Zahra sedang kosong (dipakai pada pembuatan sebelumnya), sementara waktu kami menggunakan bio activator/dekomposer dalam bentuk EM4 pertanian ditambah molase.
Setelah campuran itu siap, baru diisi dengan daun, rumput dan gulma. Gulma dan rumput yang dicabut ke akar-akarnya dibenamkan ke dalam campuran tadi. Daun kering maupun daun hijau dimasukkan juga dengan perbandingan daun coklat (kering) dan daun hijau adalah 1:1.
Mengapa campurannya itu semua? Ya karena itu yang ada di Zeze Zahra, hehehe…
Setelah dioksidasi selama 2 minggu, airnya langsung diambil untuk dijadikan sebagai pupuk cair. Air rendaman daun, gulma dan rumput tersebut dicampur dengan air dengan perbandingan 1:10 baru kemudian disiramkan ke raised bed atau ke pohon-pohon buah. Bahan padat yang mulai membusuk dicampur dengan tanah dan abu sebagai bahan tambahan media tanam.


Sebagian daun dan ranting yang dicacah juga ditaburkan diatas media tanam sebagai mulsa alami dan penjaga kelembaban. Proses ini dilakukan agar sampah organik bisa langsung diproses dan dimanfaatkan.