Galau Saat Memulai Usaha
Ada seorang rekan pernah menulis :
“Kalau mau bangun usaha ataupun bangun start up, lihat-lihat dulu potensi bisnisnya. Ada nggak peluangnya? Jangan sampai sudah capek-capek bangun usaha tapi nggak jalan karena potensi pasarnya nggak ada…”
Hmmmh, bener juga, harus riset dan check and re-check.
Rekan yang lain menulis,
“Kalau mau usaha, nggak usah terlalu banyak pikiran. Langsung saja jalani, nanti juga ketemu jalurnya. Kalau terlalu banyak mikir nanti nggak jadi-jadi usahanya…”
Nah bingung kan. Ada 2 saran yang bertolak belakang untuk satu masalah yang sama. Akhirnya jadi tambah bingung mau pilih saran yang mana.
Kalau tanyanya ke saya, jawaban saya simple : Jangan generalisasi
Salah satu kebiasaan buruk [di Indonesia] adalah melakukan generalisasi. Seolah-olah satu obat untuk segala penyakit. satu Solusi untuk semua masalah. Jika ada yang tidak suka A maka dianggap pasti pendukung B. Kalau nggak pilih B pasti pendukung C. Padahal, namanya hidup ya selalu ada pilihan.
Dari 2 pendapat diatas, ramu saja jadi pilihan yang paling bagus. Misalnya jika ditanya, “kamu pingin kaya tapi sakit-sakitan atau pingin miskin tapi sehat”
Jawabannya ya yang pinter dong, “pingin kaya tapi selalu sehat”.
Kalau nggak ada pilihannya, jika perlu kita ciptakan pilihan sendiri, hehehe…
Jadi dari 2 saran diatas, padukan saja. Lakukan beberapa riset kecil-kecilan, supaya kita memiliki alasan dan pertimbangan saat memulai usaha. Nggak susah kok. Kalau kita bisa membuat catatan detail tentu akan lebih bagus, namun jika hal itu sukar dilakukan, ya cukup list saja beberapa catatan potensinya.
Nanti kalau sudah mempertimbangkan baik buruk dan untung ruginya, lakukan eksekusi. Jangan maju mundur kayak undur-undur (kayaknya undur-undur mundur terus deh
) nanti nggak pernah ada hasilnya. Pada akhirnya, kita tetap harus memilih kan.
Bimbang boleh, ragu juga boleh, namun jika semua pertimbangan baik buruk sudah dicheck, soal hasil tidak usah disesali. Hasil tentu saja, tidak pernah mengkhianati usaha dan kerja keras.
