Workshop Linux Fundamental di Pangkal Pinang, Bangka Belitung-Hari Kedua & Ketiga
Setelah hari pertama training berjalan dengan lancar dan malamnya saya bisa istirahat dengan cukup, training hari kedua dan ketiga bisa saya jalani dalam kondisi siap tempur 🙂
Training hari kedua merupakan training kelanjutan training hari pertama, yaitu penjelasan mengenai dasar-dasar Linux. Secara total, materi pembahasan meliputi :
- Penjelasan Mengenai Linux
- Tips Memilih Distro Linux
- Instalasi Dasar Linux
- Penjelasan mengenai konfigurasi partisi & storage
- Konfigurasi Network
- Penggunaan Editor vi & Nano
- Linux File System
- Process I/O & perintah dasar Linux
- Bash Terminal
- Linux Process
- Advanced Linux Utilities
Yang mengejutkan, ternyata ada peserta training yang merupakan veteran dalam menangani mesin-mesin Unix. Ia cukup familiar dengan perintah-perintah yang berjalan di Linux dan tidak mengalami kesulitan yang terlalu berarti dalam memahami penggunaan Linux.
Awalnya saya berpikir untuk memberikan materi mendasar soal Linux dalam bentuk penggunaan perintah-perintah bash terminal, namun setelah beradaptasi sebentar, saya melihat kebutuhan utama justru bagaimana caranya para peserta bisa nyaman menggunakan Linux setelah sekian lama menggunakan Windows. Perintah-perintah dasar Linux saya sisipkan saat menjelaskan perintah yang berjalan dari sesi GUI.
Contoh mendasar, saya memberikan penjelasan mengenai Nautilus/Dolphin File Manager dengan menganalogikannya sebagai Windows Explorer yang biasa dipakai di sistem operasi Windows. Penjelasan ini kemudian saya simulasikan saat menggunakan Flash Disk, membandingkan penggunaan Windows Explorer saat mengakses Flash Disk dengan akses Flash Disk menggunakan Nautilus/Dolphin dan melalui bash terminal.
Jika hari pertama peserta masih mengalami perasaan grugup (grugup=gugup yang membingungkan 😀 ), hari kedua training peserta sudah lebih familiar dengan Linux dan proses training bisa berjalan lancar sesuai dengan harapan.
Saat hari ketiga yang merupakan sesi training baru (pesertanya lain dengan hari pertama dan kedua), saya mengubah strategi dengan menjalankan langsung modus LiveCD openSUSE. Hal ini berbeda dengan hari pertama yang langsung instalasi dari DVD.
Penggunaan LiveCD bermanfaat untuk menunjukkan bagaimana Linux bisa secara fleksibel dijalankan langsung dari CD atau varian lain dalam bentuk LiveUSB dan menggunakannya untuk menyelamatkan data-data Windows yang sudah dicemari virus. LiveCD/LiveUSB juga bermanfaat untuk memberikan simulasi bagaimana kita bisa mencoba Linux tanpa perlu melakukan instalasi kedalam harddisk.
Workshop Linux Fundamental hari ketiga memang jauh lebih interaktif karena beberapa peserta dari divisi SIM merupakan pimpinan di bagian masing-masing dan sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai Linux. Hal ini bisa terlihat dari bobot pertanyaan-pertanyaan saat saya menjelaskan penggunaan Linux secara bertahap.
Hal utama yang tidak lupa saya sampaikan baik di sesi hari pertama-kedua maupun hari ketiga adalah bahwa gunakan Linux secara easy going, jangan dipaksakan untuk dapat menguasainya dalam waktu singkat. Misalnya ada harapan untuk bisa langsung sukses beradaptasi dalam waktu 1-2 minggu. Hal ini bisa menjadi bumerang jika ternyata ada beberapa aplikasi di Linux yang belum sesuai ekspektasi atau belum bisa menyaingi aplikasi komersial yang biasa digunakan di sistem Windows.
Saya juga sempat menyinggung pentingnya analisa detail dan terencana jika nantinya implementasi Linux diperluas bukan hanya pada divisi SIM melainkan juga pada divisi lainnya.
Hari ketiga training selesai menjelang pukul 17.00 WIB dan saya kembali ke hotel untuk kemudian ciao ke TB Gramedia Pangkal Pinang untuk beli buku bacaan dan kopdar dengan Willy Permana, salah seorang blogger dari Pangkal Pinang yang juga seorang Linux Enthusiast.