Tips Wirausaha : Delegasi Pekerjaan & Wewenang

Jika bisnis berkembang, salah satu hal yang memerlukan strategi dan keluwesan adalah saat kita mendelegasikan pekerjaan dan wewenang kepada staff. Jika kita terus menerus single fighter, mengerjakan segala-galanya sendirian, bisnis mungkin bisa tetap berjalan namun akan sulit berkembang. Kita akan terlalu capek dan lelah mengurusi semua urusan. Owner berjalan, bisnis berjalan. Owner tidak berjalan, bisnis juga berhenti. Padahal-meminjam istilah mas Rawi-semestinya bisnis berjalan, ownernya jalan-jalan 🙂

Adakalanya klien bertanya, “Yang datang ke kami siapa pak?”. Jika kita jawab yang akan dikirim adalah salah satu staff, ada kemungkinan responnya : “Kalau bisa bapak saja yang datang kesini”.

Ada kecenderungan klien kurang percaya pada kualitas hasil pekerjaan jika yang kita kirimkan adalah salah satu staff. Padahal dengan mengacu pada pertimbangan diatas, cepat atau lambat kita tetap perlu melakukan delegasi beberapa pekerjaan pada staff agar bisnis tetap berjalan, kitapun bisa fokus pada pengembangan bisnis. Selain soal delegasi wewenang ke staff, alasan lain adalah karena badan kita hanya satu dan waktu kita hanya 24 jam sehari.

Jika waktu pertemuan tidak bentrok masih memungkinkan diatur namun jika selain waktunya bertabrakan, kadang lokasinya juga berjauhan. Mau tidak mau pilihannya adalah menggeser waktu pertemuan atau mendelegasikan salah satu pertemuan untuk dihadiri oleh staff.

Bagaimana menyiasati hal yang cepat atau lambat tidak terhindarkan seperti ini, berikut adalah beberapa hal yang saya lakukan :

  1. Jika memungkinkan, sedapat mungkin kunjungan pertama ke klien saya lakukan sambil didampingi staff. Ini dilakukan untuk menghormati klien sekaligus perkenalan staff dan membiasakan staff untuk beradaptasi
  2. Jika tidak memungkinkan datang di hari pertama, saya biasanya menyempatkan diri datang pada salah satu hari saat implementasi. Tujuannya juga untuk menghormati klien sekaligus mengecek dan supervisi hasil pekerjaan staff
  3. Membuat standarisasi prosedur agar siapapun staff yang mengerjakan bisa menjalankannya dengan proses dan standar kualitas yang sama

Saya teringat tukang mie ayam pangsit langganan di dekat masjid kampus. Mie ayam pangsit itu ramai sekali karena tempatnya mangkal cukup menyenangkan, rimbun dan sejuk. Mie ayam-nya juga enak dengan bumbu yang pas. Saking ramainya, dia dibantu oleh adiknya.

Suatu saat tukang mie ayamnya ganti, padahal gerobak dan rasa masakannya sama. Bedanya, sekarang adiknya yang menangani langsung. Awalnya saya kira sementara, namun ternyata setelah beberapa hari masih tetap adiknya yang mengelola. Saat saya tanyakan kemana kakaknya, dia bilang, “Kakak saya cari tempat mangkal baru, tempat mangkal yang ini dikasih ke saya”

Jadi jika dianalogikan mirip dengan pola kehidupan. Awalnya disusui, kemudian diajari dan perlahan-lahan disapih. Jika dikelola dengan baik, proses transfer knowledge, pekerjaan dan wewenang seperti ini akan meminimalisir kemungkinan kekecewaan klien sekaligus secara bertahap mengembangkan usaha yang kita jalani.

Sekitar 2 minggu yang lalu, saya sempat surprise ketika ada salah satu klien yang bilang bahwa ia ingin yang datang adalah staff saya saja. Wah, tumben, karena biasanya justru minta saya yang datang. Selidik punya selidik, ternyata ia merasa cocok dengan personality staff saya. Mungkin kalau ketemu saya dia nggak bisa bebas dan setiap pembicaraan akan mengarah ke kontrak kerja, hehehe…

One thought on “Tips Wirausaha : Delegasi Pekerjaan & Wewenang

  1. Mungkin kalo ketemu Vavai, ngomong sedikit, ada meterannya $$$$$$ 😀

    hahaahh…………..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.