Tips : Tahapan Belajar Virtualization Technology Berbasis VMware vSphere

Saat hendak menulis artikel ini, saya jadi ingat pengalaman pertama belajar Virtualization Technology berbasis VMware vSphere. Pengalaman itu membuat saya hampir mempermalukan diri sendiri karena kurangnya persiapan yang saya lakukan.

Saat itu sekitar 3-4 tahun yang lalu, saya diminta melakukan setting VMware vSphere di salah satu klien. Saya beranggapan, ah ini sih soal gampang, tinggal install habis itu setting. Selesai. Tidak perlu saya meluangkan waktu untuk belajar secara khusus.

vavai-ilustrasi-vmwareTernyata oh ternyata, VMware vSphere berbeda jauh dengan VMware Workstation yang biasa saya pakai. Akhirnya saya belajar langsung mengenai VMware vSphere saat melakukan implementasi sistem di klien 😀 .  Semenjak pengalaman ini, saya belajar teknologi virtualisasi berbasis VMware dengan berbagai cara dan metode, sebagian besar merupakan pembelajaran mandiri alias belajar otodidak.

Untuk mempermudah rekan-rekan yang hendak belajar teknologi Virtualisasi berbasis VMware, terutama untuk keluarga VMware vSphere, berikut adalah proses yang bisa dilalui agar tidak tersesat sekaligus tidak terjerumus ke masalah saat implementasi seperti yang pernah saya alami. Urutan proses ini saya sarikan dari pengalaman pribadi saya, jadi mungkin saja perlu penyesuaian bagi rekan-rekan yang hendak mengikutinya.

  1. Mulai dari VMware vSphere Hypervisor/ESXi. Download VMware vSphere Hypervisor dari sini : http://mirror.excellent.co.id/vmware/. Jika memory pas-pasan, misalnya hanya 2-4 GB, sebaiknya download vSphere versi 5.1. Nama file ISO-nya : VMware-VMvisor-Installer-5.1.0-799733.x86_64.iso
  2. Siapkan hardware dan perangkat simulasi. Gunakan PC untuk simulasi dengan memory paling minimal 2 GB. Saran saya, untuk keleluasaan sebaiknya pakai PC dengan memory minimal 8 GB. Saya sendiri biasanya menggunakan PC dengan memory 32 GB yang memang digunakan untuk simulasi training di markas Excellent. Mengapa saya tidak merekomendasikan laptop? Karena vSphere installer akan menghapus seluruh isi harddisk, kecuali jika vSphere diinstall diatas VMware Workstation.
  3. Instalasi VMware vSphere Hypervisor/ESXi. Install Panduannya bisa merujuk ke tulisan lama saya disini : Panduan Instalasi & Konfigurasi VMWare vSphere Hypervisor (ESXi)
  4. Install vCenter Server. Artikelnya bisa dilihat disini : http://www.excellent.co.id/product-services/vmware/instalasi-dan-konfigurasi-vmware-vcenter-appliance/
  5. Fokus pada Basis Produk Tertentu. Produk VMware bisa dikelompokkan kedalam 3 basis produk, yaitu : Data Center Virtualization, Cloud dan End User Computing. Data Center Virtualization menitik beratkan pada penggunaan vSphere di lingkungan server dan data center; Cloud membahas mengenai produk-produk VMware yang ditujukan untuk lingkungan cloud computing sedangkan End User Computing (EUC) ditujukan untuk penggunaan produk VMware di lingkungan desktop virtualization, misalnya VMware Horizon View, Mirage dan Workspace. Meski kita bisa mencoba untuk memahami keseluruhan produk, sebaiknya kita bisa memulai pembelajaran dengan fokus pada salah satu basis produk
  6. Training dan E-Learning. Gunakan materi training yang diselenggarakan oleh VMware Education sebagai rujukan tahapan belajar. Misalnya jika kita hendak fokus pada basis produk Data Center Virtualization, kita bisa merujuk pada materi training Vmware Certified Professional Data Center Virtualization (VCP5-DCV) yang tersedia dalam 2 jenis training, yaitu training Install, Configure dan Manage (ICM) serta training Fast Track. Contoh informasi dapat dilihat pada halaman MyLearn VMware : http://mylearn.vmware.com/mgrreg/courses.cfm?ui=www_edu&a=one&id_subject=37587 sedangkan untuk detail materinya bisa dilihat pada link ini : http://mylearn.vmware.com/descriptions/EDU_DATASHEET_vSphereInstallConfigureManage_V5146.pdf
  7. Free Training dan Exam. Ada kalanya VMware menyediakan training dan sertifikasi gratis, terutama untuk sertifikasi keahlian baru. Contohnya untuk training dan sertifikasi VMware Certified Associate (VCA). Jangan lewatkan kesempatan ini, ambil paket training gratisnya dan ikuti exam yang diberikan agar bisa lulus dan mendapatkan sertifikat resmi dari VMware
  8. VMware Certified Professional. Jika kita sudah serius mempelajaran teknologi virtualisasi berbasis VMware, tingkatkan kapabilitas kita dengan mengikuti kelas sertifikasi VCP (VMware Certified Professional) masing-masing untuk semua ataupun sebagian basis produk. Training dan sertifikasi VMware ini memang tidak murah namun bisa meningkatkan portfolio dan kapabilitas kita dalam meningkatkan karir di dunia kerja
  9. Ekstrovert. Jangan menutup diri dari dunia sekitar. Jangan introvert. Bergabunglah dengan komunitas, belajar bersama dan mengembangkan pengetahuan bersama-sama. VMware User Group Indonesia (VMUG Indonesia) memiliki Facebook page disini : https://www.facebook.com/groups/vmware.communties.indonesia/ dan jumlah membernya masih relatif sedikit. Facebook page ini bisa menjadi salah satu media berdiskusi, mendapatkan informasi dan belajar mengenai teknologi virtualisasi berbasis VMware
  10. Menulis Blog. Biasakan untuk mencatat langkah-langkah dan proses pembelajaran yang kita lakukan melalui media blog dan website. Selain bermanfaat sebagai catatan pribadi, blog juga bisa menjadi media untuk share dan spiralisasi ilmu pengetahuan. Ini artinya ilmu tersebut bukan hanya bermanfaat bagi diri kita pribadi melainkan juga bagi orang lain. Semakin sering kita share ilmu pengetahuan, insya Allah ilmu tersebut bukan semakin berkurang melainkan semakin bertambah

belajar

Mengapa saya memulai langkah-langkah diatas dengan melakukan instalasi sistem, bukannya mulai dengan membaca buku atau tutorial? Karena kalau sekedar membaca teori, ada kemungkinan pengetahuan yang didapatkan tidak bertahan lama. Jika kita memulai pembelajaran dengan langsung melakukan simulasi, pada dasarnya sedikit banyak kita akan membaca  tutorial atau panduan yang bersesuaian.

Jangan khawatir jika ternyata ada banyak sekali hal menarik yang perlu kita pelajari. Justru itu kesempatan bagi kita dalam meningkatkan kemampuan pribadi. Memang ada beberapa proses yang membutuhkan biaya namun jangan hanya karena biaya kita menganggap diri kita tidak akan mampu mempelajarinya. Biaya bukanlah alasan utama hambatan untuk belajar, karena ada banyak media pembelajaran yang bisa didapatkan secara gratis atau mengikuti training yang relatif murah (dan saya tidak menyebut nama khawatir konflik kepentingan 😛 ).

Pada akhirnya semuanya kembali kepada diri kita sendiri, apakah kita mau static dan memiliki pengetahuan terbatas atau kita bisa menguasai apapun pengetahuan yang nantinya mungkin bermanfaat bagi kehidupan kita secara positif. Hidup kita milik kita, susah senang, kita juga yang menjalaninya 😉

Catatan : Ilustrasi gambar dari sini : http://doitandhow.files.wordpress.com/2013/08/studying-student-cartoon.jpg

You may also like

4 Comments

  1. Artikel yg bagus.Saya juga belajar otodidak, wktu itu menggantikan posisi IT di kantor yg ternyata sudah implementasi cloud computing dg VMWare ESXi. ya udah langsung learning by doing. Sempat babak belur ketika restore dari snapshot NAS. pas dinyalain ngaco,trnyta Win Server virtual saya kembali ke tahun 2012 beserta data datanya haha, dan butuh 9 hari untuk me-reconfigure chain snapshotnya sehingga menjadi O/S dengan data up to date.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.