Seorang Administrator biasanya sudah memperhitungkan kemungkinan perubahan sistem dan implikasinya sewaktu melakukan setup pertama kali. Meski demikian, Administrator juga bukan dukun 😛 . Tetap terbuka kemungkinan bahwa konfigurasi dan setup diwaktu awal ternyata kurang sesuai atau tidak mampu memenuhi kebutuhan diwaktu berikutnya.
Salah satu contoh misalnya penggunaan ukuran harddisk untuk Zimbra. Sewaktu setup awal, ukuran harddisk Zimbra mungkin sudah cukup besar namun dalam perkembangannya, ada kejadian diluar estimasi sehingga ukurannya perlu diubah menjadi ukuran yang lebih besar, misalnya dengan menggunakan harddisk baru. Bagaimana cara mengatasinya? Sederhana saja kok, silakan ikuti panduan berikut ini :
- Matikan server Zimbra
- Pasang Harddisk baru
- Lakukan proses format dan penyiapan sistem, misalnya harddisk baru diformat menggunakan sistem Ext3. Pengguna openSUSE/SLES bisa menggunakan menu YAST | System | Partitioner untuk melakukan proses format. Mount ke sebuah folder sementara, misalnya ke /opt_baru. Mount secara manual bisa dilakukan dengan perintah melalui konsole/terminal :
mkdir /opt_baru mount -t ext3 /dev/sdx1 /opt_baru
Jangan lupa ganti ext3 dengan tipe partisi yang digunakan dan ganti /dev/sdx1 dengan alamat fisik harddisk baru, misalnya /dev/sdb1 atau /dev/sdc1. Alamat fisik dapat dicheck dengan perintah konsole :
fdisk -l
- Matikan service Zimbra
- Pindahkan seluruh isi folder /opt kedalam folder yang baru
cd /opt/ mv * /opt_baru
- Unmount folder /opt_baru
umount /opt_baru
- Lakukan mounting permanen menjadi /opt. Kalau dilakukan melalui YAST | System | Partitioner, pastikan bahwa anda TIDAK MELAKUKAN PROSES FORMAT, yang anda perlukan hanya menambahkan alamat mount seperti contoh pada gambar berikut ini :
Mounting permanen melalui konsole bisa dilakukan dengan mengubah isi file /etc/fstab
- Jalankan service Zimbra
su - zimbra zmcontrol start
su - zimbra zmcontrol stop exit
Mekanisme diatas bisa diterapkan bukan hanya untuk Zimbra melainkan pada service-service lain yang biasa digunakan, misalnya untuk memindahkan database MySQL Server, Apache, Samba dan lain-lain
2 Comments
paling enak sih folder /opt di bikin partisi lvm. jadi ntar tinggal di extend aja.
Kalo /opt-nya file system tersendiri pakai ext3fs, mungkin dengan dump command lebih enak. Bisa di pipe pakai SSH ke server lain juga