Terstruktur dan Terencana

Saat awal menjalani kuliah MSIT di tahun lalu, saya sempat kaget dengan ritme dan persiapan yang harus dilakukan. Kuliah dilakukan setiap hari dan hampir setiap hari ada tugas. Ada tugas pribadi ada tugas kelompok. Sebagian besar merupakan tugas riset, yaitu tugas membaca paper dan kemudian merangkum atau membuat tinjauan pada isi paper, untuk kemudian membuat paper baru.

Ada juga mata kuliah yang benar-benar baru dipelajari dan sifatnya berupa hands-on atau praktek. Misalnya mata kuliah business intelligence dan IT forensics.

Saya sempat kalut karena kebiasaan buruk menunda pekerjaan atau tugas hingga injury time. Karena beberapa kali terlibat kesulitan karena kebiasaan buruk itu, akhirnya saya belajar dari kebiasaan rekan-rekan mahasiswa lain dan membuat upaya perbaikan.

Sebagai contoh, saya membuat catatan rekap mengenai tugas apa saja dalam seminggu ini atau dalam beberapa waktu mendatang. Saya juga membuat rangkuman mengenai beberapa materi yang butuh pemahaman lebih lanjut.

Misalnya untuk mata kuliah Machine Learning, saya membuat catatan mengenai perhitungan entropy dan gain pada algoritma Decision Tree, kemudian juga tips membuat diagramnya ditambah dengan mekanisme perhitungan Naive Bayes dan perhitungan evaluation metrics (True Positive, True Negative, False Positive, False Negative, Precision, Recall, F1 Score/Measure) dan lain-lain. Catatan itu saya buat dengan bahasa saya sendiri agar mudah dipahami.

Karena ada kemungkinan bukan hanya saya mahasiswa yang perlu belajar lebih optimal, rangkuman tersebut saya share ke group mahasiswa program S2 MSIT, baik untuk batch 2022-1 maupun 2022-2.

Share informasi semacam itu sebenarnya membuat saya curious, karena khawatir terkesan sok tahu. Tapi saya tahu saya tidak berniat begitu dan benar-benar niatnya, “Siapa tahu bisa membantu” jadi okelah saya share informasinya.

Kebetulan saya jadi unofficial class’s captain, semacam KM (ketua murid) untuk beberapa program mata kuliah jadi saya punya pertimbangan tambahan juga untuk share informasi seperti itu. Mungkin karena pertimbangan sebagian rambut saya sudah memutih, hehehe…

Disisi lain, ada juga mahasiswa yang saya lihat sering pasif saat kuliah. Jika ada tugas, ia kerapkali telat tahu. Alasannya karena, “Soalnya minggu lalu saya tidak masuk” atau “Karena saya ada pekerjaan di kantor” atau “Karena saya sibuk mengerjakan ini dan itu”.

Kalau saya ditanya pendapatnya, saya akan bilang bahwa mahasiswa tersebut lupa. Lupa pada keputusan yang ia ambil dan lupa pada tanggung jawab yang menyertainya.

Jika kamu memutuskan untuk kuliah apakah itu kuliah S1, kuliah S2 atau kuliah S3, tentu ada implikasi yang menyertainya. Apakah itu waktu istirahat yang berkurang, banyak tugas yang harus dikerjakan, kehilangan waktu libur diakhir pekan karena ada kelas pengganti atau ada pekerjaan tugas kuliah dan ada banyak macam lagi kenyamanan yang hilang. Itu merupakan konsekuensi logis dan kita harus deal pada situasi itu.

Kita tidak bisa meminta belas kasihan pada orang lain. Kita tidak bisa meminta permakluman dari orang lain.

“Maaf ya, saya nggak bisa kerjakan tugas karena saya sibuk bekerja”. Ya sebagian besar dari kita bekerja. Para dosen juga mungkin tidak akan memberikan dispensasi kecuali pada hal tertentu yang sifatnya emergency atau force majeur.

Ada juga mahasiswa yang telat kumpulkan tugas, karena “Saya tidak tahu kalau tugasnya dikumpulkan di ecampus..”

Ya kalau tidak tahu, harus berinisiatif. Harus mau bertanya. Bisa bertanya pada teman, bertanya pada kelompok atau bertanya di group. Jangan diam saja kemudian baru mengeluh karena tidak tahu.

KIta tidak bisa menyalahkan orang lain untuk kesulitan yang kita alami, kecuali dalam konteks tertentu. Dalam konteks normal, sebagai mahasiswa (maupun sebagai karyawan di tempat kerja), kita harus berinisiatif jika kita tidak mengetahui informasi yang penting.

Saya memang share beberapa hal terkait rekap informasi maupun rangkuman materi tertentu, namun itupun filosofinya dalam rangka semangat open source, dalam semangat berbagi. Bukan suatu kewajiban dan bukan sesuatu yang membuat kita lantas lupa pada kewajiban dan pada tanggung jawab kita masing-masing.

Manfaat proses kuliah sebenarnya bukan hanya pada hasil akhir apakah lulus dengan nilai baik atau tidak, melainkan juga mendapat pembelajaran dari proses yang dijalani selama kuliah itu sendiri. Mungkin kita bisa memetik pembelajaran menjadi organisatoris yang baik, menjadi notulen yang baik, bisa berdiskusi dalam bahasa Inggris dengan baik termasuk mampu mempresentasikan ide dan gagasan secara jelas dan informatif.

Tetap semangat untuk kita semua. It’s always seems impossible until it’s done.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.