Telur Bebek Mentah

Sebagai salah satu selingan disela-sela mengurus sawah di lingkup rumah kabin Zeze Zahra, pak Amoy juga memelihara bebek dan kambing. Biasanya setiap saya ke rumah kabin, saya selalu diberikan telur bebek sebagai oleh-oleh.

Tiap kali saya membayar telur bebek itu, pak Amoy menolaknya sambil bilang, “Lah ini kan bebek bapak yang dipelihara, masya telurnya dibeli…”

Saya sampaikan padanya, memang benar saya yang memberi modal untuk membeli bebek petelur, tapi yang pelihara sehari-hari kan pak Amoy dan keluarganya. Bagi saya, mendapatkan telur bebek yang bagus setiap hari, yang masih segar dan tidak afkir jauh lebih berharga bagi kesehatan saya dan keluarga. Ditambah lagi, niatan awal memberikan modal untuk ternak bebek dan kambing adalah untuk membantu pak Amoy dan keluarga, untuk dijadikan sebagai tambahan penghasilan.

Awalnya bebeknya berjumlah 10 ekor. Setiap ke rumah kabin, saya dibekali 20-30 butir telur. Itu lebih dari cukup karena saya hampir setiap minggu ke rumah kabin. Kadang sebagian telur saya kirimkan juga ke keluarga di Tambun dan untuk stock di markas Excellent.

Beberapa waktu yang lalu, bebeknya bertambah menjadi 30 ekor. Karena habis panen, bebek juga tidak perlu diberi makan manual, bisa dilepas ke sawah untuk mencari makan sisa gabah yang tercecer maupun makan pakan alami, baik daun-daunan maupun siput atau ikan kecil.

Andaikan dari 30 ekor bebek, produktivitasnya 50% saja, berarti dalam sehari bisa mendapat 15 butir telur. Dalam 10 hari 150 butir dan dalam sebulan dapat 450 butir telur.

Jika produktivitasnya rendah, anggaplah hanya 30%, berarti dalam sehari mendapatkan 9 butir telur dari 30 ekor bebek. 10 hari mendapat 90 butir dan dalam sebulan mendapat 270 butir telur.

Kadang telur ini juga masih ditambah dengan penjualan dari peternak warga sekitar. Hitung-hitung rumah kabin Zeze Zahra menjadi bagian dari pemberi manfaat bagi warga sekitar.

Jumlah telur itu melebihi jumlah konsumsi saya dan keluarga. Jadi untuk tahap berikutnya, saya mulai mencoba mendistribusikannya melalui channel penjualan langsung di kios dan toko online Zeze Zahra.

Saat ini sudah tersedia di toko online dan sudah bisa dipesan, hehehe…

https://tokopedia.link/n6ZuIBmV6lb

Harapan saya, model pemberdayaan kecil-kecilan dari hulu sampai hilir ini bisa menjadi gambaran bagi saya sebelum misalnya nanti jumlahnya bertambah.

Semoga berhasil, berkah dan menjadi manfaat bagi semua yang terlibat.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.