Beberapa rekan di Komunitas Pisang Indonesia bertanya pada saya, “Kok nggak ada update kios Aneka Pisang Zeze Zahra lagi?”
Sebagian mungkin menyangka tokonya sudah bubar, kehabisan modal atau nggak laku jadi malu buat update, hehehe…
Sebenarnya sejak Desember saya sudah menyiapkan catatan perkembangan penghasilan kios. Sejak dibuka awal November 2020, saya sempat menulis summary penghasilan kios di awal Desember dan rencananya akan update lagi diawal Januari 2021 terkait summary penghasilan bulan Desember 2020.
Qodarullah, menjelang akhir Desember 2020 saya terpapar covid-19. Gejalanya menurut dokter masih kategori sedang tapi buat saya sendiri rasanya berat. Apalagi saya terpapar beserta isteri dan bapak mertua, sehingga pikiran saya terpecah antara fokus pada kesehatan diri sendiri, keluarga dan perhatian pada anak-anak.
Saat mengetahui hasil swab PCR positif, saya langsung mendelegasikan sebagian besar pekerjaan saya di Excellent (usaha konsultan IT) ke team saya. Untuk kios pisang dijalankan oleh “karyawan” yang sudah mulai menangani kios pisang sejak pertengahan November 2020.
Saya termasuk beruntung karena sejak awal memahami bahwa bisnis tidak akan berjalan jika semuanya harus ditangani sendiri, sehingga baik di Excellent maupun Zeze Zahra, saya bertahap melatih orang yang nantinya akan menangani usaha tersebut. Di kios pisang Zeze Zahra, awalnya saya menangani hampir 100% pekerjaan. Setelah ada team yang membantu, perlahan saya mulai mengurangi porsi wewenang saya. Mulai dari 90%, 80% sampai akhirnya saya mulai melepas karyawan untuk menangani sepenuhnya.
Awalnya saya tiap hari datang ke kios, menjaga kios dibantu karyawan. Saya mengajari karyawan mengenali pisang bagus, menhadapi pembeli yang menawar, menentukan harga jual dan lain-lain termasuk membuat catatan penjualan. Setelah sekitar 2 minggu, saya masih datang ke kios tapi lebih banyak di lantai 2. Saya biarkan karyawan menjaga kios dan hanya sesekali mengecek kebawah. Diatas saya bekerja remote untuk pekerjaan di Excellent.
Setelah direview dan hasilnya cukup baik, saya memberikan delegasi wewenang lebih besar. Saya memberikan modal kerja di awal Desember untuk masa 1 bulan. Jadi jika ada kiriman pisang dari kebun Zeze Zahra sendiri, hitungannya akan dibeli (karena akan jadi penghasilan kebun, terpisah pembukuan dari kios, meski sesama Zeze Zahra). Jika ada kiriman pisang untuk jenis pisang yang belum ada, dia juga bisa langsung membayarnya.
Jadi di kios, semua penghasilan akan masuk ke dalam catatan pendapatan, tidak dikurangi pengeluaran maupun pembelian. Untuk biaya pembelian, makan, transport dan lain-lain akan diambil dari modal yang saya berikan diawal bulan. Cara ini memudahkan pencatatan, karena untuk mengetahui profit atau tidak, bisa langsung mengurangi pendapatan dengan pengeluaran dari modal.
Bulan Desember 2020 penjualan secara umum berlangsung baik. Kadang menurun saat cuaca tidak baik, misalnya hujan terus-terusan. Meski demikian, pola pikir pembeli juga bisa berubah. Beberapa kali penjualan meningkat saat cuaca dingin, mendung dan libur akhir pekan, karena cuaca dingin membuat orang malas keluar dan pingin makan cemilan yang ringan namun hangat. Pisang rebus cocok untuk itu sehingga trend penjualan pisang Tanduk, Kepok dan Uli meningkat.
Saya dirawat di RS mulai tanggal 27 Desember 2020 sampai dengan 4 Januari 2021 kemudian dilanjutkan dengan isolasi hingga 2 minggu kemudian. Sejak sebelum sakit saya memang hanya beberapa kali singgah di kios Zeze Zahra karena lebih banyak aktif di Excellent mengingat pekerjaan proyek IT di akhir tahun biasanya lebih padat daripada bulan-bulan lain. Setelah sakit, praktis saya hampir tidak pernah datang ke kios, hanya menerima laporan dari karyawan yang menjaga.
Apakah karyawannya bisa dipercaya? Insya Allah bisa, karena bukan sekedar karyawan biasa. Masih termasuk saudara, besar bersama, kerja sama bukan kali ini saja, jadi sudah ada proses kualifikasi sebelumnya.
Awal tahun 2021 penjualan pisang di kios Zeze Zahra trendnya menurun. Selain karena daya beli masyarakat di masa pandemi memang berkurang, kondisi cuaca dan suasana tahun baru juga berkontribusi pada penurunan ini. Meski demikian saya bilang pada Adul-karyawan yang menjaga kios Zeze Zahra-untuk tidak patah semangat. Kalaupun ada pisang yang tidak terjual, kami sudah ada saluran untuk mendistribusikannya.
Minggu kedua sampai dengan menjelang akhir bulan Januari 2021 trend penjualan semakin menurun. Adul beberapa kali bilang pada saya bahwa penjualan lebih sepi daripada hari-hari sebelumnya.
Apa sebabnya? Kios aneka pisang Zeze Zahra ada di wilayah perumahan. Ada isu beredar bahwa pemilik kios aneka pisang Zeze Zahra sakit covid, jadi pembeli takut beli pisang di kios. Bahwa saya sakit memang benar, apalagi saya juga sengaja lapor ke RT dan puskesmas semenjak saya sakit hingga sembuh. Jadi isunya sendiri tidak salah.
Bahwa pembeli jadi takut masuk akal juga, karena kecenderungan orang biasanya menghindari hal-hal yang mengkhawatirkan, tanpa peduli bahwa saya terpapar covid dari kantor isteri, tanpa peduli bahwa saya sudah lama tidak ke kios, bahkan sebelum saya sakit.
Ini sebenarnya perkembangan dan tantangan yang tidak pernah saya duga sebelumnya, tapi saya bisa memaklumi dan secara umum, nothing can I do terkait hal ini, karena lebih terkait mindset dan persepsi calon pembeli.
Setelah selesai isolasi dan dinyatakan sembuh oleh dokter, saya mencoba mampir ke kios aneka pisang Zeze Zahra. Saya melihat sebagian besar rak kosong dan stock yang ada tidak terlalu bagus. Akhirnya saya briefing pada Adul bahwa meski pembeli menurun, stock harus dijaga kuantitas dan kualitasnya. Kalaupun saya harus mengeluarkan biaya untuk stock dan ada kemungkinan lebih besar pengeluaran daripada pendapatan, buat saya tidak masalah.
Sejak awal membuka kios, saya memperkirakan 3 bulan pertama adalah masa “bakar uang” dalam arti bahwa saya tidak terlalu berharap dapat profit karena tahu masa awal usaha adalah masa ketidakpastian. Masih pengenalan. Jadi sudah ada cadangan untuk itu.
Kalau cuaca buruk mengurangi penjualan, isu soal pemilik yang sakit menambah pengurangan penjualan, stock yang tidak ada dan tidak bagus justru akan memperparah keadaan.
Sejak beberapa waktu yang lalu stock dirapikan kembali. Pisang yang sudah tidak terlalu bagus tampilannya disingkirkan. Tiap hari selalu ada stock fresh. Apalagi kebun pisang Zeze Zahra sudah mulai produksi jadi penambahan stock bisa dilakukan lebih mudah.
Sekitar seminggu terakhir, nilai penjualan mulai menunjukkan trend meningkat. Masih fluktuatif tapi trendnya sudah mulai meningkat. Kenyataan bahwa saya sudah sembuh dan mulai aktivitas, warga yang tahu dari pak RT bahwa saya sudah sembuh dan stock yang terjaga ditambah dengan lini penjualan langsung keliling (dan mangkal menggunakan sepeda motor, ada di cerita saya sebelumnya) berkontribusi pada peningkatan ini.
Bagi yang pernah membaca tulisan saya sebelumya pasti paham bahwa saya selalu berusaha belajar dari apa yang dihadapi. Jadi hal inipun menjadi media pembelajaran bagi saya. Saya tuliskan disini agar bisa menjadi pembelajaran juga bagi yang lain, bahwa tantangan bisa muncul dari arah mana saja, dari hal-hal yang mungkin tidak terduga.
Agar bisa refreshing sejenak dari usaha jualan, hari Minggu pekan lalu saya mengajak team Zeze Zahra untuk berkunjung ke kebun pisang, untuk melihat potensi panen pisang yang sudah mulai produktif di awal 2021, melihat perkembangan kebun dan relasinya dengan perkembangan kios pisang Zeze Zahra, sekaligus makan siang bersama sambil mengobrol mengenai semangat saya mengembangkan Zeze Zahra dan Excellent Farm.
No retreat no surrender 🙂