Tabrakan

Tadi sore sepulang kerja saya mendapat musibah. Jupiter MX yang saya kendarai menghantam vespa dari arah belakang. Berarti bukan tabrakan ya, melainkan menabrak 🙂

Kejadiannya dipersimpangan Pulo Gebang Jakarta Timur, dekat jalan layang Cakung. Menjelang tikungan saya menurunkan gigi persneling Jupiter MX ke gigi 2 dan selepas tikungan saya menaikkannya kembali ke gigi 3 sambil menarik gas. Di depan saya ada pengendara vespa, suasana ramai lancar karena berbarengan dengan jam pulang kantor. Ternyata didepan ada pengendara sepeda motor yang tanpa lihat kiri kanan langsung memutar balik. Tak ayal dia dihajar oleh vespa yang tidak sempat mengerem. Saya yang tepat dibelakang vespa reflek mengerem namun karena posisi sedang meningkatkan kecepatan, Jupiter MX tidak bisa saya kendalikan dan menghajar body vespa hingga sisi bodynya terlempar. Saya sendiri sukses terlempar kekiri.

Hanya berdasarkan naluri, saya bangkit namun perut saya sesak sementara lutut saya memar. Jupiter MX dan Vespa masih terkapar ditengah jalan. Untunglah karena ditikungan, kecepatan para pengendara relatif berkurang dan mereka bisa menghindari sepeda motor yang bergeletakan ditengah jalan. Setelah sesak saya agak reda, saya segera membawa Jupiter MX ke pinggir, dibantu oleh pemilik warung di pinggir jalan. Beberapa teman kerja yang kebetulan lewat ikutan berhenti dan menanyakan apa saya baik-baik saja.

Meski agak sesak karena jatuh terlempar, alhamdulillah saya baik-baik saja. Tangan dan kaki saya tidak ada yang lecet, hanya memar saja. Pengendara Vespa yang saya tabrak ngomel-ngomel tapi bukan kepada saya melainkan kepada pengendara sepeda motor yang memutar tanpa lihat kiri kanan atau belakang. Ternyata si pengendara yang jadi sumber masalah itu langsung kabur ketika mengetahui ulahnya membuat orang lain jumpalitan.

Saya dan pengendara Vespa saling memahami situasi masing-masing jadi kami tak ada masalah sama sekali. Saya check body spatbor depan Jupiter MX retak kecil dan lecet. Lampu dan body lainnya tidak ada masalah karena saya masih sempat mengerem sehingga benturannya tidak terlampau keras.

Setelah beristirahat sejenak, saya ciao dari lokasi sambil berpikir mengenai nasib dan takdir. Saat tadi terlempar dari sepeda motor, saya sempat tidak sadar, dalam arti waktu sekejap itu seperti mimpi buat saya, tahu-tahu saya terkapar dipinggir jalan. Saya jadi berpikir, andaikata Allah berkehendak lain, mungkin lain pula ceritanya. Bisa saja saya tiba-tiba kembali kepadanya tanpa sempat berpamitan pada orang-orang dekat saya. Tanpa sempat memperbaiki kesalahan yang sudah terlanjur saya perbuat.

Saat menulis posting ini, saya jadi berpikir mengenai banyak hal, utamanya soal keluarga, teman dan relasi hidup saya didunia. Mudah-mudahan rekan-rekan yang lain bisa memetik hikmah yang sama tanpa harus mengalami kejadian seperti yang saya alami.

11 thoughts on “Tabrakan

  1. wah, untunglah mas ngga apa2. ya namanya jalanan, kadang kita udah berusaha safe tp kalau org lain ugal2an, tetep aja celaka. btw saya juga baru dapet musibah kemarin, ada di blog post jg *iklan* 😀

    mudah2an cpt baikan deh mas, motornya jg 🙂

  2. Walaupun juga naik motor, saya juga sering kesal dengan pengendara yang gak disiplin. Kita sudah hati-hati eh orang lain gak hati-hati. Sering saya pikir ternyata kita berkendara untuk orang lain 🙂

    Semoga baik-baik saja dan ambil sisi positifnya 🙂

  3. Syukur ndak apa apa.

    Eh, sudah punya life insurance kan? Paling tidak :
    1. term insurance, buat proteksi
    2. endownment plan untuk education anak

  4. waduch…yg ht2 donk bg,,,he…he aq jg prnh lho nabrak pke mx,pas pula ditikungan,mx qu lgi kenceng 125km/h,truz saat tikungan aq sempatin nengok spedo penasaran larinya da smp brp,selang 5 detik ak lht di depan da ad betor (becak motor) pny tukang butut lg mo ke pajak, wuah………dengan jarak 8 meter didepan akupn bingung mo ngapain, ak g sdr ntah nginjak rem at malah tarik gas, akhirnya pantat betor tu kecium ma mx ku, betor ma supir terbang ke seberang jaln sementara ak jungkir balik ke kiri jalan,syukur ak pake helm yamaha kl g da g mgkn lg bs nulis teks in jg. mx qu belah dua,betornya rusak parah smua komponennya da pisah2,stangny pn ntah kmn.syukr jg supir nya g pa2,tp kakiku patah,alhmdulilah dengan semangat n keyakinan bs smbh jg.akhrnya ak kena 2 jt buat betulinya,,,tp ak smp skarg da trauma buangettttttttttt.ih……….mx emg gesitttttttttttt

  5. kt orang tua dl kl kt bw kreta “Pelan-pelan Nak y nnti tabrakan..”
    nah sekarang ni kl kt malah pelan toh kt yg ditabrak…,gmn tuh?

  6. @Zubeir,

    Pesan orang tua sekarang : “Yang sedang-sedang saja” 😛

    Saya saja sekarang paling cepat 80 Km/jam, rata-rata malah 40-60 KM saja, ya aslinya memang penakut sih, hehehehe…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.