Staff IT : Antara Karir, Sertifikasi, Biaya dan Kesempatan

Overview

Membicarakan sertifikasi IT dengan peningkatan karir, biaya dan kesempatan ibarat membicarakan telur dengan ayam, mana dulu yang hendak dilakukan. Memiliki sertifikasi IT sedikit banyak akan membantu akselerasi peningkatan karir yang pada akhirnya akan berkorelasi positif pada peningkatan gaji atau pendapatan. Masalahnya, jer basuki mawa bea, untuk mendapatkan sertifikasi IT akan memerlukan biaya atau kesempatan yang tidak semua staff IT memilikinya.

insight1Beberapa sertifikasi IT memerlukan biaya diatas 5 juta rupiah baik untuk training maupun untuk examnya. Itupun kalau langsung lulus exam. Jika tidak lulus dalam kesempatan pertama, mesti mengulang exam dengan biaya tambahan lainnya. Memang sih ada cukup banyak perusahaan yang memberikan budget dan kesempatan pada staff IT-nya mengikuti sertifikasi IT namun biasanya disertai dengan semacam masa ikatan dinas sebagai kompensasi atas kesempatan dan biaya training yang diberikan.

Jika bekerja pada perusahaan yang menganggap IT hanya sebagai cost center, kesempatan untuk mengikuti  training sertifikasi IT lebih kecil lagi. Sebagian besar mesti menyisihkan gaji atau menabung untuk mengambil sertifikasi satu persatu atau jika tidak, menjadikan sertifikasi IT sebagai bagian dari  wish list saja.

MINDSET

Sebenarnya, ada banyak cara, kesempatan dan peluang untuk mendapatkan sertifikasi IT secara bertahap, secara mandiri tanpa budget dan biaya dari perusahaan. Jangan putus asa jika untuk mendapatkan kesempatan ini kita harus menabung terlebih dahulu. Sertifikasi IT memang bukan jaminan 100% bahwa kita akan mendapat pekerjaan dengan gaji dan pendapatan yang lebih baik namun sertifikasi IT akan memberikan kepada kita rasa percaya diri yang lebih besar, peluang pekerjaan yang lebih baik dan portfolio pribadi yang bermanfaat saat melakukan negosiasi.

Bagi saya pribadi yang pernah bekerja sebagai staff IT, ada beberapa mindset yang perlu ditanamkan dibenak kita dalam rangka peningkatan karir dan pendapatan, antara lain :

  1. Dengan atau tanpa sertifikat keahlian IT, kemampuan kita harus terus meningkat dan berkembang
  2. Sesibuk apapun pekerjaan kita, kita harus menyempatkan diri untuk belajar dan meningkatkan kemampuan
  3. Sesulit apapun pekerjaan kita, kita harus meluangkan waktu untuk memperbaiki kualitas diri
  4. Tanya ke diri sendiri, “apakah kita mau melakukan pekerjaan yang sama, seumur hidup kita, tanpa peningkatan apa-apa?”
  5. Tanya ke diri sendiri, “apakah kita hendak menerima nasib demikian adanya seolah-olah kita sudah digariskan nasib untuk tidak mampu meningkatkan taraf hidup kita?”

Jangan jadikan lingkungan dan keadaan sebagai alasan untuk berputus asa. Sebagai alasan bahwa kita sebenarnya mampu hanya saja tidak didukung oleh keadaan. Jangan pernah menyerah pada keadaan dan kekurangan hidup. Jika keadaan tidak mendukung, ubah keadaan itu dengan kemampuan kita.

Jangan biarkan keadaan mengunci nasib kita selama-lamanya. Jika keadaan membuat kita berulang kali terjebak kesulitan hidup, mengapa kita mau dan sukarela menjalaninya? Jangan khawatir pada kesulitan hidup. Jika kita mau berusaha, insya Allah semesta mendukung.

TIPS PENINGKATAN KARIR STAFF IT

Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan jika ingin meningkatkan karir sebagai staff IT, minimal jangan sampai sebagai staff IT kita malah kurang dihargai rekan kerja atau atasan sendiri.

  1. Datang Lebih Cepat dan Pulang Lebih Lambat. Jika kita bekerja sebagai staff IT, apalagi baru saja bekerja, cobalah datang ke tempat kerja 1 jam lebih cepat dan pulang 1 jam lebih lambat. Waktu 2 jam tersebut bisa dimanfaatkan sebagai waktu belajar, selain juga berfungsi memastikan tingkat kedisiplinan kita. Jika kita menggunakan estimasi waktu 1 jam lebih awal, semestinya sedikit kemungkinan kita terlambat sampai kantor.Selain untuk belajar, waktu ekstra ini bisa dimanfaatkan untuk mereview pekerjaan yang telah dilakukan dan membuat perencanaan untuk pekerjaan berikutnya. Waktu ekstra 2 jam jika dimanfaatkan dengan baik akan membuat kita lebih cepat beradaptasi dengan tempat kerja baru sekaligus membuat kita mampu menyesuaikan diri atau bahkan melebihi standard kemampuan yang dibutuhkan oleh kantor
  2. Buatkan Schedule Belajar. Salah satu hal sulit saat bekerja dikantor adalah menyediakan waktu khusus untuk belajar. Belum sempat belajar sudah ada telepon berdering meminta layanan IT. Baru saja hendak membaca buku atau ebook, sudah ada panggilan dari atasan. Meski sulit, sebaiknya tetap menyediakan waktu minimal 1 jam per hari untuk belajar meningkatkan kemampuan. Bisa dalam bentuk membaca ebook, membaca modul pelatihan, mengikuti training online atau bisa juga melakukan simulasi materi training.
  3. Mengikuti Pelatihan/Training. Setiap bagian biasanya memiliki budget tahunan. Jika belum ada, ajukan budget untuk mengikuti pelatihan/training. Jika sudah ada, manfaatkan budget itu untuk mengikuti training yang diinginkan. Jika waktu dan sifat pekerjaan tidak memungkinkan kita keluar kantor dalam jangka waktu lama, ajukan pengadaan inhouse training sehingga kita tetap dapat mengikuti training ditempat kerja.Jika waktu dan kesempatan terbatas, kita bisa mengajukan mekanisme training online yang dapat dilakukan sepanjang waktu baik saat di kantor maupun di rumah.

    Sebaiknya pertimbangkan juga untuk mengambil materi training non skill  IT, misalnya materi terkait manajemen dan operasional IT sehingga kemampuan yang kita miliki tidak terbatas dilevel menengah kebawah melainkan juga meningkat ke level manajemen

  4. Siapkan Budget untuk Membeli Buku Literatur/Majalah. Ajukan budget untuk membeli buku atau majalah atau ebook yang sesuai dengan sifat pekerjaan kita sebagai staff IT. Adanya buku literatur atau majalah terkait IT akan membantu kita mengupdate wawasan dan membuka inspirasi atau ide-ide peningkatan kualitas pekerjaan yang kita lakukan
  5. Ambil Sertifikasi IT. Jika kita sudah menyiapkan diri dari sisi wawasan dan juga sudah mengikuti pelatihan/training pendahuluan, upayakan agar kita bisa mengikuti sertifikasi keahlian IT. Ambil sertifikasi mulai dari yang paling basic dan paling mendekati jenis pekerjaan hingga meningkat ke sertifikasi level advance.Jika kita mengambil sertifikasi menggunakan biaya kantor ada kemungkinan kita mesti menandatangani semacam kontrak ikatan dinas untuk tidak langsung resign pasca mengikuti training/sertifikasi. Hal ini wajar karena bagaimanapun juga perusahaan melakukan investasi kemampuan SDM pada diri kita. Jika kita tidak ingin terikat, ikuti sertifikasi ini menggunakan biaya pribadi
  6. Ajukan Pengadaan Komputer Backup & Development. Dalam rangka mendukung proses pembelajaran, kita bisa mengajukan pembelian komputer untuk development yang dikemas dalam bentuk pembelian komputer untuk backup. Mengapa perlu dikemas? Agar tingkat keberhasilan pengajuan jauh lebih besar.Saat bekerja sebagai staff IT di salah satu perusahaan, saya mengajukan pembelian 2 buah komputer PC rakitan dengan spesifikasi yang cukup tinggi yang memang digunakan sebagai komputer backup sekaligus sebagai media bagi saya dan team IT melakukan ujicoba dan simulasi sistem.

    Dengan menggunakan sistem virtual, kita bisa mengadopsi banyak kebutuhan dari 1 atau 2 PC yang disediakan. Selain itu, ketersediaan komputer untuk backup dan simulasi juga akan membantu kita jika suatu waktu ada kebutuhan mendadak akibat adanya gangguan pada sistem production

  7. Buat Perencanaan dan Review Secara Periodik. Jadi staff IT jangan introvert. Jangan menutup diri pada ide-ide perbaikan. Jangan membatasi diri dan kemampuan seolah-olah kita selama-lamanya hanya tahu apa yang saat ini bisa kita lakukan. Mulailah belajar dan membiasakan diri membuat perencanaan kerja serta mereviewnya secara berkala.Kebiasaan membuat perencanaan dan melakukan review ini akan memudahkan kita melakukan tracking perkembangan pekerjaan dan kemampuan selain akan memudahkan kita membuat laporan kepada atasan atau kepada pihak manajemen. Perencanaan yang baik juga akan mencegah terjadinya masalah yang tidak perlu sekaligus menjadi upaya preventif meminimalisir terjadinya masalah terhadap tujuan yang sudah ditetapkan

vavai-skill-gap

MANDIRI 

Bagaimana jika kita perusahaan tempat kita bekerja saat ini tidak memiliki budget maupun niat untuk membantu staff IT-nya melakukan upgrade kemampuan? Jika demikian halnya, jangan menunggu. Tetap upgrade kemampuan yang kita miliki namun lakukan semuanya secara mandiri. Sisihkan budget untuk tabungan agar kita bisa mengikuti training yang mampu mengentaskan kita dari perusahaan yang kurang layak. Tetap bekerja sebaik-baiknya, jangan lantas bermalas-malasan. Perusahaan yang kurang layak bukan alasan kita untuk lantas bekerja asal-asalan.

Gunakan pola duplikasi untuk mengatasi keterbatasan materi saat hendak melakukan upgrade kemampuan. Maksudnya bagaimana? Maksudnya seperti ini :

  1. Belajar dari ebook atau buku
  2. Ikuti training online, jika perlu yang gratis seperti contohnya ini : Training VMware Certified Associate (VCA) dan Transkrip Sertifikat
  3. Menabung untuk dapat mengikuti sertifikasi IT entry level
  4. Cari pekerjaan yang lebih baik
  5. Terus belajar meningkatkan kualitas
  6. Ikuti sertifikasi IT yang lebih advanced
  7. dan seterusnya

Mungkin kelihatannya terlalu sederhana, namun proses diatas bisa dicoba karena saya sendiri sudah membuktikannya. Saya belajar dari ebook, buku dan artikel di internet. Kemampuan yang saya dapatkan membuka peluang saya mendapatkan penghasilan lain. Penghasilan tersebut sebagian saya sisihkan untuk terus mengupgrade kemampuan saya sehingga saat ini saya bisa saja mengikuti training dan sertifikasi IT yang dulunya hanya menjadi wish list dan mimpi saya.

Jangan pernah menyerah pada kekurangan dan keterbatasan hidup. Hidup kita milik kita, susah maupun senang, kita juga yang menjalaninya.

Catatan : Ilustrasi gambar dari sini dan sini

6 thoughts on “Staff IT : Antara Karir, Sertifikasi, Biaya dan Kesempatan

  1. dua kali ikutan training salah satu vendor jaringan, pas gelombang pertama, sudah mengajukan ke kantor, tapi tidak disetujui, akhirnya, gelombang dua dengan penuh perjuangan,berhasil ikutan, itupun dapat sponsor dari perusahaan lain :D, dan training selanjutnya dapat kortingan lagi karena dianggap sepaket sama training pertama 😀
    Dan lebih enaknya lagi, tidak perlu bertanggung jawab ke kantor, karena bukan kantor yang membiayai training tersebut

  2. Superr sekali Mas Vavai, sepertinya memang hal tersebut diatas harus diketahui dan dijalankan oleh para lulusan IT ketika awal menginjakan kaki di dunia kerja, sehingga punya perencanaan yang jelas dan matang untuk masa depannya. 🙂

  3. great!! Artikel yang sangat bermanfaat, saya sangat sependapat, dan merasa beruntung ada budget untuk training dari kantor.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.