Sistem Irigasi Tetes pada Kebun Pisang
Ini adalah video irigasi tetes di kebun pisang pada 11 Juli 2020.
Menggunakan gabungan pipa paralon dan selang drip plastik, mekanisme ini adalah bagian dari ujicoba pengairan air kebun pisang menggunakan metode irigasi tetes. Belum menggunakan penampung air/toren karena masih menggunakan air yang dialirkan menggunakan mesin pompa yang sebelumnya digunakan untuk menguras air banjir di rumah hehehe…
Saya terpikir untuk menggunakan irigasi tetes setelah mereview suasana kebun pisang yang kering, banyak bibit yang mati dan proses penyiraman yang membutuhkan waktu.
Dengan harga selang drip dibawah 100 ribu rupiah per 100 meter (rata-rata 60-70 ribu rupiah), saya pikir implementasi selang drip ini layak dari sisi biaya dan bisa dicoba.
Selain menghemat tenaga, pengairan sistem irigasi tetes ini juga menghemat air karena tetesan airnya langsung ke akar masing-masing pohon, jadi tidak menguap sebelum sampai ke pohon.
Untuk mengurangi penguapan dan menjaga agar tanah dibawah pohon tetap lembab, implementasi pengairan sistem tetes ini juga dibarengi dengan pembersihan rumput liar, yang setelah kering kemudian ditumpuk disekitar tanaman. Tanah di sekitar batang pohon ditinggikan guna mendukung kelembaban tanah dibawahnya.
Untuk implementasi sistem irigasi tetes ini, saya dan Qchen mempelajarinya dari hasil searching di Google dan melihat contoh implementasinya di Youtube. Meski dari sisi penerapan agak terlambat karena bibit sudah ditanam sebelumnya dan beberapa diantaranya keburu merana dan mati, saya pikir dari sisi ikhtiar pantas untuk dicoba karena bisa meningkatkan peluang keberhasilan hidup bibit tanaman pisang.