Share Pengalaman : Recovery Sistem Zimbra Mail Server
Tadi malam, saat tidur lelap dibuai mimpi tiba-tiba HP saya berdering nyaring. Membaca caller ID, ternyata dari salah satu klien Excellent di Bandung, sebuah institusi perbankan. Beberapa waktu lalu klien ini meminta saya memberikan konsultasi implementasi Zimbra Mail Server.
Kasus kali ini cukup urgent. Team IT yang bermaksud melakukan duplikasi sistem utama ke server backup mengalami kegagalan. Saat dikembalikan ke kondisi semula, sistemnya tidak bisa up karena sistem RAID-nya berubah. Entah atas alasan apa saya kurang paham karena saya tidak bisa mengecek server secara fisik.
Mengingat sistem mailnya sangat penting untuk komunikasi dengan kantor cabang, saya memusatkan perhatian pada upaya percepatan sistem supaya kembali up. Targetnya, sebelum ayam berkokok sistem harus up kembali, mengingat pentingnya sistem mail server bagi komunikasi antar kantor cabang dengan kantor pusat.
Meski sulit, upaya recovery terbilang menyenangkan karena saya melakukannya sambil mendengarkan musik (Salah satu lagu Sunda : “Talak Tilu” liriknya kok jadi berubah ya, “Indit isuk tulunyungna subuh, sirah jangan mukakeun tulak, henteu robah teu eling2, aduh alah ieung nyusahkeun aing, Nyeri-nyeri-nyeri, moal Zimbra Server diubaran”, hahahaha…. Maaf, becanda saja, liriknya diplesetkan sekedar joke) , dibantu oleh team NOC dari IT klien, menggunakan remote SSH untuk koneksi dan testing plus tambahan akses webcam untuk melihat kondisi real di lokasi.
Bantuan dari team NOC klien sangat bermanfaat karena saya bisa meminta mereka melakukan berbagai opsi yang terlintas dikepala, bahkan mungkin kadang saya terasa reseh karena meminta suatu opsi diujicoba beberapa kali untuk menentukan pilihan yang saya ambil.
Langkah pertama yang saya lakukan adalah memastikan data dalam kondisi baik-baik saja. Sistem utama merupakan Zimbra Mail Server dengan sistem RAID 1 hardware, dual harddisk 1 TB. Harddisk ini awalnya baik-baik saja, menjadi bermasalah saat pasangannya dipindah ke server lain untuk dicloning dan ketika dikembalikan ke kondisi semula, konfigurasi RAID-nya bermasalah.
Saya bisa saja langsung memilih opsi untuk melakukan recovery konfigurasi RAID, namun karena saya terbilang parno dan konservatif dalam hal keamanan data, saya memilih opsi lain, yaitu melakukan pengecekan apakah data di dalam mesin virtual Xen Hypervisor dalam kondisi baik-baik saja atau tidak. Saya meminta team NOC IT klien mendownload dan menggunakan CD PartedMagic untuk mengeceknya.
Setelah data dipastikan dalam kondisi OK, saya coba melakukan recovery dalam modus stand alone. Sistem bisa melakukan boot namun gagal masuk karena grub masih mengenali harddisk tersebut sebagai bagian dari sistem RAID array. Berbagai usaha saya lakukan menggunakan DVD SUSE Linux Enterprise Server 11 SP1 namun karena masih gagal, saya mencoba berbagai opsi lainnya.
Ternyata salah satu opsi, yaitu memasang harddisk eks RAID sebagai harddisk data dan kemudian membuat ulang sistem virtual berbasis Xen Hypervisor menggunakan harddisk yang sudah ada berhasil dilakukan. Saya bisa melakukan boot sistem Zimbra di dalam mesin virtual, lengkap dengan segala konfigurasinya. Saat saya menjalankannya, ternyata Zimbra berjalan dengan baik dan bisa up seperti sedia kala.
Akhirnya, karena waktu sudah mendekati waktu ayam berkokok, pilihan ini diambil sebagai solusi darurat. Untuk solusi permanen, saya menyiapkan rangkuman mengenai detail permasalahan yang terjadi, opsi solusi yang tersedia dan saran dari saya untuk stabilitas dan keamanan data sistem.
Subuh tadi sistem sudah kembali up dan berfungsi normal. Mekanisme virtualisasi sistem yang saya rekomendasikan diawal proses konsultasi dan bantuan teman-teman NOC klien yang humble sangat membantu saya membantu proses recovery secara remote.
Semoga bermanfaat.
Catatan :
Lirik Lengkap Lagu “Talak Tilu” 😛
Mana nyeri nyeri nyeri teuing
Ceurik ati di tambelakan
Henteu benang ku disabaran
Aduh alah ieung
Tega teh teuing
Indit sore tulunyungna subuh
Abdi tunduh mukakeun tulak
Batin nyeuri ceurik sorangan
Aduh alah ieung
Tega teh teuing
Nyeri-nyeri moal benang di ubaran
Kajen tutumpuran paeh ge teu panasaran
Mempeng ngora keneh
Mempeng urang can batian
Pek geura serahkeun
Talak tilu sakalian
Henteu butuh lalaki curaling
Boga rasa asa ieu aing
Henteu robah teu eling-eling
Aduh alah ieung
tega teh teuing
wahhhh jadi ingat cerita sangkuriang 😀 …. yang ini judulnya jadi cyber sangkuriang
kalau instalasi awalnya benar , ndak masalah HD pasangan raid nya dipindah2, on fly jg bisa, sy dah coba ….kalau dipindah aja langsung kacau yah…belum tested dong jualan mas vavai…hehehe