Puasa Daud Pekan Keempat

Pekan ini adalah pekan keempat saya menjalani puasa Daud. Sejauh ini Alhamdulillah berjalan dengan lancar tanpa kendala.

Sebenarnya yang saya jalani belum sepenuhnya puasa Daud. Karena saya menjalaninya tiap Senin, Rabu dan Jumat. Seharusnya Setiap selang satu hari, jadi Senin, Rabu, Jumat, Minggu, Selasa, Kamis, Sabtu dan seterusnya.

Soal niat sih sebenarnya oke dan sayapun tidak ada kendala untuk berpuasa di akhir pekan, hanya saja di bulan Desember ini saya banyak menerima tamu yang datang ke rumah dan rumah kabin Zeze Zahra, sehingga kadang di Sabtu atau Minggu harus menemani keluarga atau tamu makan siang.

Iya, sebenarnya itu bukan alesan, karena saya bisa tetap berpuasa. Karena pertimbangan menghargai tamu saja yang membuat saya memulai puasa di hari Senin pekan berikutnya.

Sejauh ini berat badan saya cukup stabil di 76-77 kg, mesti target saya bisa di 73-74 atau kalau perlu di 70-an. Tidak apa-apa karena yang utama dan penting adalah sehatnya (menghibur diri, hehehe…)

Saya belum ukur lingkar pinggang saya, namun sepertinya perlahan mulai lebih singset beberapa milimeter 🤭

Olah raga juga bisa dilakukan paralel sehingga saya bisa menjalani ritme puasa sebagaimana hari biasa. Yang terasa besar pengaruhnya justru dari sisi makanan. Saya bisa lebih berpikir mengenai makanan yang saya pesan via layanan pesan antar. Saya juga bisa mencukupi pesanan yang saya pesan agar tidak berlebihan.

Selain menghemat makanan agar tepat guna dan tidak mubazir, ada juga penghematan budget yang alokasinya bisa saya alihkan untuk investasi.

Karena berpuasa, saya jadi punya ritme kegiatan yang berulang setiap harinya. Misalnya bangun sekitar pukul 03.30, kemudian mandi dan shalat Shubuh. Setelah itu olah raga, mandi lagi dan menulis blog di https://vavai.com dan https://vavai.net dilanjutkan dengan upload video di channel Zeze Zahra https://youtube.com/zezevavai .

Setelah itu semua, saya bisa mengecek tugas kuliah, pekerjaan kantor maupun perencanaan lainnya.

Puasa rutin tiap selang sehari dalam bentuk puasa Daud ini bermanfaat juga untuk mengerem keinginan untuk makan terus (kalau kata orang Betawi, keinginan gegares mulu kwkwkw). Saat makan di waktu berbuka, saya berpikir mungkin bisa melakukan kombinasi antara puasa Daud dan intermittent fasting.

Misalnya saya puasa di Senin sedari Shubuh sampai dengan Maghrib. Nanti berbuka puasa saya makan sampai jam 8 atau jam 9 malam, kemudian berpuasa lagi (intermittent fasting) sampai dengan jam 12 siang keesokan harinya. Jadi secara prinsip di hari tidak puasa, jam makan saya adalah dari jam 12 siang sampai dengan jam 8 malam. Harusnya sih tidak terlalu beban juga, karena sebagian besar waktunya itu digunakan untuk tidur.

Saya mulai menerapkan intermittent fasting itu di hari Selasa ini.

Apakah nggak jadi berlebihan karena kok jadi kebanyakan puasa? Sebenarnya nggak juga, karena intermittent fasting dari jam 8 malam sampai dengan jam 12 siang itu saya masih bisa minum air putih.

Ini juga baru ujicoba untuk melihat apakah ada efek terhadap badan atau tidak. Kan saya juga tidak kepingin niat bagus malah berefek negatif.

Mumpung ini akhir tahun jadi bisa sekalian bahan review sekaligus perencanaan buat tahun-tahun mendatang.

Gambar oleh M. Maggs dari Pixabay

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.