Perkembangan Pembangunan Taman Bacaan Excellent s/d 11 Maret 2012
Minggu lalu saya menerima kiriman foto dari adik saya-Lenny Marlina-yang berisi foto-foto perkembangan pembangunan Taman Bacaan Excellent. Selama hampir 2 minggu saya memang tidak datang berkunjung ke lokasi karena harus bolak-balik mengurus beberapa project implementasi dan training yang dilakukan oleh Excellent.
Foto-foto yang dikirimkan adalah foto tanggal 8-11 Maret 2012, menunjukkan bahwa pembangunan rumah adik saya Tibop (T-Bob, nama aslinya Marhidin) sudah mulai naik bata. Untuk menghemat biaya sekaligus membantu pekerjaan, tukang yang mengerjakan adalah tetangga ibu saya di Tambun, sedangka assisten alias keneknya adalah adik dan keponakan saya. Hehehe. Istilah Betawinya mungkin “nutur” alias mengambil segala yang ada dari comot sana-sini.
Seperti terlihat pada foto diatas, pembangunan yang sedang berlangsung adalah pembangunan rumah adik saya yang nantinya akan mengelola Taman Bacaan. Pembangunan Taman Bacaan baru akan dilakukan setelah pembangunan rumah ini selesai, mengingat nantinya taman bacaan relatif lebih simple dan dibuat dalam bentuk saung/rumah panggung.
Salah satu tantangan terbesar pembangunan ini tentu saja dari modal/biaya. Pada saat bersamaan dengan pembangunan, saya harus memprioritaskan kebutuhan perusahaan, apalagi potensi penerimaan dari beberapa klien ternyata mundur dari estimasi waktu yang saya perkirakan. Untuk mengatasinya, ibu dan adik/kakak saya urunan agar pembangunan tetap berjalan. Adik saya sempat bilang, “Begini nih kalau pembangunan modalnya cuma nekat…”, hehehe…
Seorang rekan bertanya, apakah saya akan membuka kesempatan bagi yang hendak membantu pembangunan Taman Bacaan dalam bentuk donasi? Untuk sekarang ini fokus saya memang pembangunan awal dan belum berniat membuka donasi. Bukan apa-apa, saya ingin ada hasil dan benefit dulu dari apa yang saya lakukan, apalagi diawal ini pembangunan yang dilakukan adalah pembangunan rumah adik saya, belum pembangunan saung untuk taman bacaannya.
Jika nanti Taman Bacaan sudah berjalan dan ada rekan-rekan yang hendak berdonasi dalam bentuk buku bacaan atau lainnya, tentu akan saya terima dengan senang hati, karena nantinya benar-benar terpisah penggunaannya, dalam arti bahwa saya tidak menggunakan donasi untuk keperluan pribadi saya maupun untuk keperluan Excellent.
Saya memang membangun Taman Bacaan di lahan yang sama dengan yang disiapkan untuk Pusdiklat atas pertimbangan efisiensi biaya, apalagi lokasi yang dibangun bisa dibilang ditengah-tengah perkampungan sehingga target anak-anak yang mengunjungi Taman Bacaan akan mudah tercapai.
Megawati, teman kuliah saya sempat menelpon, apakah nantinya Taman Bacaan ini mengenakan biaya untuk datang/membaca? Saya sempat kaget sewaktu ditanya, namun saya pikir mungkin konsep taman bacaan yang ia maksudkan adalah Penyewaan Buku. Saya bisa pastikan bahwa Taman Bacaan yang dibangun dan dikelola oleh Excellent merupakan Taman Bacaan Publik, mirip dengan TBM (Taman Bacaan Masyarakat) dan tidak menutup kemungkinan berkembang bukan hanya dalam bentuk taman bacaan semata, melainkan juga dalam bentuk taman bermain, tempat berkumpul, mengaji dan meeting untuk organisasi remaja/pemuda (Karang Taruna atau Remaja Masjid misalnya)
Saat terakhir saya datang ke lokasi, pohon jambu air yang ada disudut kebun sudah berbunga namun bunganya masih tertutup. Pada foto yang dikirimkan adik saya, bunganya sudah mekar dan terlihat eksotis. Saya membayangkan nantinya anak-anak bisa membaca dan bermain dibawah kesejukan tajuk-tajuk pohon buah dan ditengah keharuman bunga-bunga jambu yang sedang mekar 😉
Senang melihat perkembangan pembangunan taman bacaan ini, semoga terus berkembang dan semakin nyata.
salam
Omjay
mungkin sudah basi, tapi kenapa pakai batu bata, bukannya batako lebih murah?