Sejak bulan Januari 2020, saat awal-awal berita soal covid-19 beredar, kami di team Excellent berdiskusi soal perkiraan implikasinya terhadap bisnis di Indonesia.
Meski perusahaan kami ukurannya kecil cumil, kami berusaha memperkirakan skenario jika situasinya tambah buruk, karena kita semua di Indonesia bisa memahami bagaimana kemungkinan tingkat respon pemerintah dan masyarakat Indonesia jika terjadi situasi yang sama di Wuhan. Justru karena ukuran kami yang kecil, kami rentan jika kondisi ekonomi mengarah pada situasi yang kurang baik.

Kesimpulannya adalah : Excellent harus mempersiapkan penambahan dana cadangan darurat, mengubah asset non likuid jadi asset likuid dan menunda sebagian besar pengeluaran yang sifatnya non essensial. Yang tak kalah penting adalah menunda perjalanan bisnis meski itu untuk sekedar ke Jakarta yang jaraknya relatif dekat (namun jadi jauh jika macetnya kebangetan)
Masalahnya, tidak semua klien terbiasa dengan remote meeting. Tidak semua klien bersedia untuk berkomunikasi secara remote dan lebih meminta Excellent untuk datang ke lokasi kantor klien.
Untuk mengatasinya, kami berusaha membuat checklist apa saja yang harus dipenuhi jika pilihan untuk visit tidak bisa dihindari. Itupun hanya sebagian kecil yang dipenuhi karena tidak ada pilihan lain.
Salah satu yang saya penuhi adalah kunjungan ke salah satu instansi pemerintah di daerah Cawang-Cililitan, samping kantor ASABRI 🙂
Kebetulan undangannya sudah disampaikan sejak beberapa waktu yang lalu dan yang mengundang telah saya kenal baik sejak beberapa tahun yang lalu. Jadi saya memenuhi undangan ini secara definitif bukan untuk urusan bisnis melainkan silaturahmi dengan orang yang saya hormati.
Saya memenuhi undangannya beberapa minggu yang lalu dan kemudian datang kembali kemarin sekaligus mengajak beberapa anggota team di Excellent untuk sekaligus berdiskusi mengenai beberapa hal.
Mudah-mudahan silaturahminya memberikan manfaat dan benefit maksimal bagi kedua belah pihak.