Perintah A harus A bukan A Minus bukan A Plus
Pada suatu hari di akhir pekan, ada training di markas Excellent Emerald Spring. Kebetulan untuk team cheerleader yang menyiapkan snack dan teh/kopi adalah mahasiswi PKL yang tugas belajar di Excellent.
Sebelumnya mereka sudah saya briefing, termasuk beberapa hal diatas dan saya selipkan juga beberapa humor.
Saat peserta datang, team cheerleader ini bertanya :
“Maaf pak, bapak minum apa, teh atau kopi?”
“Kopi!”, jawab peserta training singkat
“Kopi-nya kopi susu atau kopi hitam pak?”, tanya team cheerleader lagi
Untuk sesaat si peserta training diam sejenak, kemudian menjawab “Kopi hitam”
“Kopi hitamnya pakai gula atau nggak?”
Kali ini tidak ada jawaban. Tak lama kemudian si peserta training bilang dengan nada sebel, “Sudah, saya nggak usah kopi. Saya minum aqua saja…”
Zzzzzzz.
Saat si cheerleader turun kebawah, ia bercerita pada saya, katanya ada salah satu peserta training yang kelihatannya sewot saat ditawarkan minum. Saya tanya memangnya seperti apa komunikasinya, diceritakanlah hal diatas. Saya hanya tertawa, sambil bilang,
“Ya pantas saja dia marah, ini nanya-nya kayak ngajak berantem. Bisa-bisa jadi interogasi, bukan menawarkan minum”.
Si cheerleader nggak mau kalah. Dia bilang, “Lha kan bapak yang kemarin mengajari seperti itu?”
Saya tertawa mendengarnya. Ya ampuuun, itu saya kemarin bercanda, bukan serius. Saat briefing saja saya sambil senyum-senyum.
Melihat saya tertawa, si Cheerleader bilang lagi,
“Bukannya bapak selalu bilang, kalau diminta lakukan A harus A, bukan A minus atau A plus”
Hahahaha… Saya mengaku salah dan kalah
kadang2 memang harus improve dikit2 jangan kebanyakan. klo ngikutin disuruh a yang dilakukan a kaya robot aja yang udah di program lucu nih ceritanya si om vavai