Pembangunan Taman Bacaan & Pusdiklat Excellent
Sesuai dengan rencana, awal Maret 2012 kami memulai pembangunan Taman Bacaan dan Pusdiklat Excellent. Pembangunan ini dimulai dengan pembangunan rumah adik saya yang nantinya akan menjadi pengelola dan pengurus Taman Bacaan. Setelah pembangunan rumah selesai, nantinya akan dilanjutkan dengan pembangunan saung, kolam ikan dan meja-meja untuk bersantai/berdiskusi dibawah naungan pohon jambu air.
Pembangunan untuk rumah sampai berdiri diperkirakan sekitar 2-3 Minggu. Jika memperhitungkan pemasangan keramik, tembok luar dan pengecatan mungkin akan memakan waktu sekitar 4-6 Minggu. Jika pembangunan rumah sudah selesai, langkah selanjutnya adalah membangun 2 buah saung yang nantinya akan dipergunakan untuk Taman Bacaan dan training. Jadi nantinya ruang training akan menggunakan model saung terbuka dengan satu opsi lain berupa saung tertutup dengan kaca.
Saung tertutup dengan kaca dan dilengkapi dengan AC rencananya dibangun jika luas tanah sudah mencukupi. Saat ini luas tanah seluas 350 M2 terasa sempit untuk membangun 3 buah saung jadi saya memilih untuk melakukan optimalisasi luas tanah yang ada. Kemarin memang ada tawaran untuk menambah luas tanah dari pemilik kebun disamping namun karena budget yang ada sekarang digunakan untuk membangun, kemungkinan saya dan adik saya baru bisa menyetujuinya pasca pembangunan rumah.
Saat saya datang ke lokasi kemarin (Sabtu, 03 Maret 2012), pohon jambu air sedang berbunga dan pohon mangga baru mengeluarkan pucuk-pucuk baru. Pohon rambutan juga baru mengeluarkan pucuk baru. Pohon jambu air memang sudah ditanam sejak lama sedangkan pohon mangga dan rambutan baru ditanam beberapa waktu yang lalu. Pohon Mangga dan Rambutan tersebut diperkirakan baru rimbun sekitar 2 tahun lagi 😀 . Kalau nanti tanahnya bisa lebih luas, saya berencana menanam pohon Sawo dan beberapa tanaman yang dulunya khas tumbuh di kampung saya.
Angan-angan saya, nantinya anak-anak yang membaca buku di Taman bacaan bisa menikmati bacaan mereka disaung dengan suasana yang adem dan nyaman. Di bagian depan saung dibuatkan wastafel jadi mereka bisa cuci tangan sebelum dan sesudah membaca buku. Mereka juga bisa bermain dipelataran baik di pagi hari maupun sore hari.
Rekan-rekan yang training bisa beristirahat di saung sambil membaca buku atau ngobrol santai. Selepas training bisa memancing ikan atau melepas lelah dengan berjalan-jalan diperkampungan sekitar. Nantinya penyediaan snack, kue-kue dan makan siang akan disupply oleh penduduk sekitar, misalnya dalam bentuk panggang ayam kampung maupun menu-menu khas Bekasi seperti Pecak Lele dan Sayur Gabus Pucung.
Jadi, selain terbuka untuk umum (untuk anak-anak di perkampungan seperti saya 😛 maupun untuk anak-anak di perumahan yang bersebelahan), harapannya Taman Bacaan & Pusdiklat bisa bermanfaat bagi penduduk sekitar. Jangan lagi tanah dan kebun dijual hanya untuk kegiatan konsumtif seperti membeli sepeda motor atau perangkat elektronik sedangkan nantinya mereka tidak punya pendapatan lagi.
Terdengar terlalu muluk dan seperti mimpi? Ya habis mau bagaimana lagi, daripada saya terus menerus risau. Dengan berkaca pada pengalaman sebelumnya, saya percaya akan mampu merealisasikannya. Kalaupun butuh waktu lama terkait budget dan dana yang tersedia, tidak apa-apa karena yang penting saya sudah memulainya.
Bagi rekan-rekan yang memiliki buku-buku dan majalah yang layak baca, kami akan dengan senang hati menerima sumbangan buku-buku dan majalah tersebut. Atas pertimbangan tempat, mungkin baru awal April 2012 kami akan membuka penerimaan buku-buku dan majalah. Untuk sementara, saya akan memindahkan seluruh buku-buku dan majalah yang saya miliki kesana.
Saya akan update perkembangannya beberapa hari kedepan 😉
Woh, keren mas
moga-moga lancar TBP Excellent-nya
Luar biasa Kang Vavai, Insya Allah saya siap menyumbangkan buku2 bacaan saya kesana