Pelatihan Budidaya Bawang Merah : Persiapan Lahan, Persemaian Hingga Penanganan Panen

Hari pertama pelatihan budidaya bawang merah diawali dengan materi mengenai persiapan untuk penanaman bawang merah. Materi diawali dengan penjelasan mengenai dua model penanaman bawang, yaitu dari benih biji dan dari benih umbi (siung) dengan masing-masing kelebihan dan kekurangannya.

Salah satu penjelasan yang menarik dan menjadi bahan evaluasi di Zeze Zahra adalah dari sisi persiapan lahan. Perlakuan lahan dilakukan 14 hari sebelum tanam dengan melakukan pengolahan lahan beberapa kali. Dimulai dari pembuatan bedengan, pencangkulan, penjemuran, pemberian pupuk dasar, pencangkulan kembali, pemberian pembenah tanah hingga treatment terhadap rumput atau gulma (herbisida) pra tumbuh.

Hal ini menjadi bahan perbaikan di Zeze Zahra, karena proses persiapan lahan terutama untuk bedengan di sawah tidak disiapkan secara sistematis dan terstruktur, meski sudah menjalankan beberapa hal yang disarankan dalam rekomendasi pengolahan lahan.

Materi berikutnya adalah pemupukan. Sebelum mengikuti pelatihan, kami sudah mendapat gambaran bahwa sebagian besar petani bawang merah menggunakan pupuk pabrikan. Ternyata saat paparan, pak Tofik selaku instruktur dari Argopundi memberikan rekomendasi penggunaan pupuk organik agar tanah tidak jenuh, selain memang ada juga paparan mengenai penggunaan pupuk pabrikan.

Materi hari pertama ditutup terkait materi panen dan pasca panen. Pada sesi ini, ibu Yuliana Rosmalawati memberikan penjelasan beberapa istilah seputar bawang merah, tips menentukan waktu panen, tips penanganan bawang merah pasca panen hingga mekanisme pengemasan dan penjualan.

Bagi Zeze Zahra yang berniat menanam bawang merah secara serius, paparan dari bu Yuliana ini sangat menarik karena bisa menjadi rujukan saat penanaman berjalan dengan lancar dan hasil panen bisa sesuai harapan.

Kami kembali ke tempat menginap menjelang maghrib dengan pikiran dipenuhi ilmu dan pengetahuan baru mengenai budidaya bawang merah, hehehe…