Pelajaran Bisnis dari Main Hayday ;-)

Saya main Hayday sudah beberapa lama. Sekedar iseng saja isi waktu. Pertama kali main Hayday saat pulang dari bandara. Bosan baca buku dan ebook akhirnya saya main Hayday.

Saat dulu addicted main Hayday, sekeluarga kami main Hayday. Kadang pembicaraan saya dengan Dear Rey Reny Yuniastuty​ dan Zeze Vavai​ seperti pembicaraan di dapur.

“Bu, ada kentang sama cabe nggak?”

“Vavai punya palu sama baut nggak? Kalau ada, surat tanah juga deh.”

Mbahnya Vavai sampai bingung. Kadang suka bilang juga, “Tadi nggak beli cabe, soalnya tukang sayur keliling nggak jualan”, hehehe….

Kadangkala kalau Dear Rey tanya, “Pap, ada udang nggak?”, saya jawab, “Ada tuh di Super Indo”, hehehe…

12841336_1353972674620244_6250009786514552363_o

Setelah beberapa lama main Hayday, ternyata ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari games ini. Antara lain :

  1. Prinsip mendayagunakan sumber daya. Kalau punya tanah atau lahan namun tidak dimanfaatkan, tidak ada gunanya. Sebaiknya menanami lahan kosong atau menggunakannya untuk hal lain yang bermanfaat agar ada nilai tambah dan pemasukan dari situ
  2. Tidak apa-apa mengeluarkan uang untuk membeli barang atau benda tertentu, sepanjang kita bisa menjualnya lagi lebih mahal dan memetik keuntungan dari situ. Misalnya membeli gandum 1 rupiah dan menjualnya 36 rupiah. Atau membeli 10 butir telur dengan harga 160 rupiah dan menjualnya 180 rupiah. Untung sedikit tidak apa-apa asal judulnya untung dan cash flow tetap terjaga
  3. Jangan menempatkan semua investasi dalam 1 tempat. Ini memang nasihat lama, jangan menempatkan semua telur dalam 1 keranjang. Pecah satu bisa pecah semua. Misalnya di Hayday, kalau kita menanam gandum, prosesnya cepat. Cuma 2 menit langsung panen. Tapi harganya murah, hanya 36 rupiah. Itupun susah laku, karena semua orang punya dan mudah menanam gandum. Saya saja hanya membeli gandum kalau nilainya 1 rupiah, hehehe….

    Terlalu banyak panen juga bisa masalah karena nanti gudangnya kepenuhan. Kita punya banyak gandum nggak punya jagung juga nggak bisa kasih makan ayam. Mesti kombinasi antara investasi jangka panjang-potensi untung besar dengan investasi jangka pendek meski untungnya kecil. Mirip-mirip dengan reksadana antara RD Pasar Uang, RD Pendapatan Tetap dengan RD Campuran dan Saham 😀

  4. Terlalu banyak uang namun lingkungan acak-acakan juga nggak bagus. Nggak ada salahnya investasi mempercantik tempat tinggal supaya lebih nyaman dan tenteram 😛
  5. Tanamlah tanaman jangka panjang sebagai pagar hidup/disela-sela lahan (sebagai tumpang sari), misalnya jati/jabon diantara tepian kebun dengan sungai. Hitung-hitung sebagai reboisasi sekaligus sebagai bagian dari investasi jangka panjang. Hidup sehari-hari dari sayuran/palawija sementara untuk jangka panjang mendapatkan manfaat dari tanamanan keras dengan masa usia yang cukup panjang.

Kira-kira demikian, sebagian sudah saya terapkan sih dan memang bermanfaat, hehehe…

One thought on “Pelajaran Bisnis dari Main Hayday ;-)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.