One Step Ahead
Beberapa waktu yang lalu ada salah satu member milis Excellent yang bertanya mengenai layanan IP PBX di kantornya. Dia bertanya apakah ada yang bisa provide layanan tersebut?
“Assalamualaikum…
Permisi juragan milis, IPPBX kami mengalami kerusakan. Dan kalau gak berhasil direcovery, kami berencana untuk menggantinya. Jika ada rekan milis yang berkenan atau yang punya link untuk menjadi referensi silahkan dibisikkin….email japri.Makasih
Wassalam”
Ada cukup banyak respon dari member milis. Bahkan member yang biasanya pasif dan jarang muncul juga tiba-tiba respon š
Hanya saja saya perhatikan responnya hampir seragam, misalnya : “Kami provide layanannya. Silakan hubungi kami saja…”
atau :
“Kami ada rekanan, silakan hubungi kami”
Gatal karena balasan-balasan email tersebut, saya mengirimkan email dengan subject : “One Step Ahead (was : Re: [Excellent:36520] IPPBX)” dengan isi :
“Halo all,
Saran saya, one step ahead. Daripada onliner di milis minta calon klien untuk japri, mengapa tidak coba satu langkah kedepan, yaitu kontak klien secara japri dan menginformasikan opportunity yang bisa digarap.
Jadi kita tidak menunggu hujan turun dari langit, juga tidak membasahi milis dengan reply-reply sebaris, hehehe…
Sorry to say kalau saya ngomong terlalu lugas, saya hanya gemes saja kenapa klien disuruh menghubungi vendor padahal vendor bisa kontak klien (actually, saya juga tadi sempat begitu tapi kepikiran juga, kenapa klien yang susah payah cari referensi vendor kalau vendor bisa ambil kesempatan untuk menawarkan layanannya).
Ayolah, 1 step ahead supaya bisa selangkah didepan kompetitor lainnya”
Saya memang gemas karena kok kecenderungannya minta pihak klien untuk menghubungi si Vendor. Mengapa nggak dibalik saja. Mengapa nggak coba inisiatif untuk langsung menghubungi si klien, bukan meminta klien menghubunginya.
Pertimbangan saya, kita sebagai penyedia layanan jika perlu jemput bola gelar karpet merah buat klien. Mempermudah klien mendapatkan informasi, jika perlu membantu mempermudah kesulitan klien. Jika kita mempermudah atau malah bisa menyelesaikan kesulitan klien, secara logika klien tentu akan lebih memilih kita dibandingkan vendor lain.
Saya paham mungkin ada sebagian rekan-rekan yang reply email dimilis kemudian juga japri menghubungi calon klien, jadi bisa saja saya salah berasumsi. Meski demikian, saya tetap menuliskannya disini sebagai pengingat agar Excellent sendiri bisa lebih responsif dalam menangani request/kebutuhan klien.
Salah satu tantangan terbesar menulis artikel seperti iniĀ adalah : “Kamu kelihatannya banyak nasihat tulisan-tulisan kamuĀ tapi jangan-jangan kamu sendiri nggak menjalankannya”, hehehe…
To be honest, tulisan ini sebagai pengingat pribadi dan acuan agar Excellent bisa lebih baik lagi.
Setuju. Saya juga gedek sama hal seperti ini. Apa-apa onliner, kayaknya mereka malas. Yang kayak gini bikin buang2 waktu untuk cek inbox. Kirain penting tahunya? AH smoga saja dengan balasan seperti itu, mereka tidak oneliner lagi hehe
itulah susahnya, mungkin dia sudah merasa jadi vendor besar, sedangkan dia menganggap kita masih menjadi klien, dan dia beranggapan bahwa kita yang butuh dia
bagaimana dan entah apa,tpi itu susahnya ,jika sundah menjadi vendor besar….dan kita masih dianggap klien yang belum sebesa perusahaan tersebut,
contok perusahan yang sangat ramah adalah Indonesia Translation agency perusahaan tersebut tidak membedakan mana klient besar dan mana klient kecil,meraka tidak beranggapan kita butuh meraka,tapi meraka beranggapan meraka yang butuh kita sooo…bisa di contoh lah untuk perusahaan Indonesia Translation agency yang sangat menjaga Sop mereka