New Normal

Saya membaca beberapa tulisan soal harapan kapan pandemi Corona berakhir dan kapan situasi kembali normal.

Jika yang dimaksudkan dengan normal adalah kembali ke kondisi semula seperti di tahun 2019 atau sebelum pandemi terjadi, mungkin tidak akan.

Bukan tidak akan normal, melainkan tidak kembali seperti keadaan yang lalu. Ada kemungkinan, kebiasaan yang sudah dilakukan saat ini akan menjadi sesuatu yang dianggap normal dimasa mendatang. Kebiasaan baik menjaga kebersihan, mencuci tangan, berolah raga, berjemur di pagi hari, menjaga kesehatan hingga kebiasaan memakai masker saat beraktivitas diluar ruangan akan tetap dilakukan.

Mall mungkin bisa kembali mulai ramai, namun tidak seperti suasana sebelumnya. Meeting, kursus dan pembelajaran online akan menjadi sesuatu yang dianggap normal.

Jadi, daripada menunggu keadaan menjadi normal sesuai ukuran yang lalu, akan lebih baik jika kita menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada.

Jika tidak terbiasa melakukan meeting atau kursus online, belajarlah untuk bisa menyesuaikan diri. Jika selama ini kita hanya berjualan dilingkup sekitar kita, coba gunakan teknologi sederhana untuk memperluas jangkauan.

Jika selama ini berjualan sayur keliling, coba buat tulisan “Menerima pesanan online via WA/Telegram/SMS”. Cantumkan no yang bisa dihubungi. Jika belum bisa menggunakannya, minta diajari pada anak, keponakan atau orang lain yang sudah bisa.

Saat awal, mungkin tidak ada yang pesan sama sekali. Tidak apa-apa, namanya juga usaha memperluas jangkauan. Mungkin kita bisa info atau promo ke group yang kita ikuti. Tetap berjualan dan tetap promosi.

Kalau pesanan online datang hanya satu dua, tidak apa-apa, layani sebaik mungkin. Hujan deras selalu diawali hujan gerimis. Pilih bahan makanan dan sayur yang bagus agar pelanggan tidak kecewa.

Jika kita menjadi ojek online, cantumkan nomor HP/WA/Telegram di group atau kenalan. Tuliskan pesan bahwa kita bersedia membelikan pesanan yang diinginkan.

Di desa-desa ada buah, sayur, beras dan bahan lain yang dibutuhkan masyarakat di perumahan/di kota-kota. Saat PSBB memang pendapatan berkurang, karena itu harus disiasati.

Bagi yang di rumah, siapa tahu ada sumber penghasilan dengan membuat keripik. Keripik pisang, keripik singkong atau kue-kue. Kue basah bisa dibuat berdasarkan skema pre-order. Dibuat hanya jika sudah ada yang pesan. Jadi tidak mubazir dan tidak rugi.

Terus bergerak dan tetap semangat. Karena kita tidak tahu kapan pandemi ini berakhir. Bagaimanapun juga, hidup harus terus berjalan dan keluarga butuh penghidupan.

Catatan : ditulis via HP jadi kalau ada salah ketik harap maklum.

You may also like

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.