Mindset dan Perbaikan Diri

Di Excellent (PT Excellent Infotama Kreasindo) dan Aktiva (PT Aktiva Kreasi Investama), sebagian besar teamnya adalah anak-anak muda. Usianya rata-rata dibawah 30 tahun, sebagian malah ada yang dibawah 25 atau 20 tahun.

Dari sisi teknis, saya tidak meragukan kecepatan dan kemampuan mereka. Kecepatan mereka dalam mempelajari materi baru dan kemampuan mereka dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Itu sebabnya, saya hanya sesekali memberikan masukan terkait teknis. Sebagian besar yang saya sampaikan umumnya bersifat non teknis, yaitu berupa ide dan pola pemikiran (mindset) berdasarkan pengalaman saya.

Masukan itu dapat berupa pola pikir kearah kemajuan, perbaikan kualitas diri, disiplin, pemahaman mengenai aspek keuangan pribadi dan keluarga atau literasi finansial hingga termasuk perencanaan masa depan dan cara memandang sesuatu meski itu sifatnya kecil dan terlihat sepele.

Sebagai contoh terkait hujan yang sering melanda di malam, pagi hingga siang dan sore hari. Ini sebenarnya dialami oleh setiap orang, bukan hanya team Excellent. Meskipun demikian, saya membuat tulisan briefing di group internal Excellent mengenai cara menyikapi hal tersebut, mengantisipasi dan sekaligus mengatasinya.

Bagi sebagian orang, hujan di malam dan pagi hari adalah keniscayaan. Macet gara-gara hujan juga merupakan sesuatu hal yang lumrah. Mau bagaimana lagi. Terlambat sampai di kantor juga dianggap sebagai konsekuensi logis. Namanya hujan sejak semalam hingga pagi hari, wajar jika macet dimana-mana dan terlambat datang ke kantor.

Saya tidak membantah apapun pendapat orang lain karena itu merupakan hak masing-masing. Berbeda dengan di Excellent dan Aktiva, karena saya memiliki wewenang disitu. Jadi saya membuat briefing singkat mengenai apa yang sebaiknya disiapkan, apa yang sebaiknya dilakukan dan apa saja perubahan yang harus dibuat untuk menyikapi situasi musim hujan seperti sekarang.

Detail mengenai apa saja yang saya sampaikan ada pada screenshot yang saya lampirkan pada gambar dibawah ini.

Seperti yang saya sampaikan diawal, saya tidak bicara soal teknis pekerjaan, melainkan lebih kepada mindset dan perbaikan cara pandang. Bagi sebagian orang mungkin kelihatannya fokus saya pada konteks tepat waktu masuk ke kantor dan tidak terlambat. Padahal bukan itu.

Fokus utama adalah agar kita dapat memperbaiki diri kita setiap kali ada kesempatan. Jangan sampai kita bolak-balik tidak berubah dari waktu ke waktu. Kita hanya mengulang diri kita yang masa lalu. Kita hanya puas pada level minimal kita tanpa berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri dan pekerjaan kita.

Kelihatannya hanya soal persiapan berangkat kerja dan hanya soal hujan, namun jika terbiasa demikian dan mindsetnya menganggap bahwa hal itu adalah hal yang lumrah, nanti efeknya merembet pada pekerjaan.

Jika klien komplain pada layanan tertentu, itu nanti solusinya hanya mengobati saja. Hanya melakukan yang diminta saja. Hanya melakukan restart services saja. Tidak berusaha mencari tahu lebih jauh apakah ada solusi permanen atau tidak. Apakah ada tindakan yang bisa dilakukan yang bisa mencegah masalah yang sama atau tidak.

Jika ada komplain dari klien, team Excellent dan Aktiva harus terbiasa menganalisa, apakah ini masalah kasuistis atau masalah menahun. Apakah hanya sekali saja atau intermittent, berulang-ulang dalam pola tertentu.

Jika klien kerap komplain mengenai layanan yang down, apakah tidak bisa jika layanan itu diperbaiki sampai tuntas, dipastikan selesai masalahnya sampai ke akarnya.

Jika klien komplain mengenai keterlambatan respon, mengenai keterlambatan pengiriman penawaran, mengenai keterlambatan tagihan, apakah ada prosedur yang bisa diterapkan untuk memperbaiki hal tersebut?

Jadi meski kelihatan sepele, saya tidak ingin team Excellent jadi mengabaikannya. Jangan sampai tiap kali hujan turun, tiap kali juga terlambat datang ke kantor. Tiap kali juga terjebak kemacetan. Tiap kali juga sakit-sakitan karena kondisi yang kurang fit.

Kita memang tidak tahu takdir yang akan menyertai kita, namun kita bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin agar peluang keberhasilan kita bisa lebih meningkat.

Seperti kata Benjamin Franklin: “By failing to plan, you are preparing to fail…”

Tetap sehat, tetap semangat, tetap memberikan yang terbaik untuk kehidupan yang kita jalani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.