Meski Hujan, Banjir dan Macet, Bisnis Harus Tetap Berjalan ;-)

Salah satu hal yang rutin terjadi diawal tahun adalah hujan lebat dan banjir. Efek berikutnya otomatis mengikuti, yaitu macet dimana-mana. Hal ini yang membuat saya malas pergi kemana-mana dan lebih memilih untuk mendekam di markas Excellent DJ di Bekasi. Memilih untuk mengerjakan pekerjaan secara remote sehingga tetap efektif dan efisien.
Namun, bisnis tidak bisa semuanya dijalankan secara remote. Ada beberapa klien yang memerlukan kehadiran fisik team Excellent, baik untuk keperluan presentasi, implementasi mapun inhouse training. Untuk keperluan pekerjaan non remote ini, mau tidak mau perjuangan menembus hujan, banjir dan kemacetan harus dilakukan.
Awalnya saya mempertimbangkan untuk melakukan reschedule kegiatan, namun saya batalkan. Pertimbangannya sederhana : mau direschedule sampai kapan? Musim hujan berlangsung antara Oktober hingga April, malah bisa lebih panjang jika terjadi anomali. Masya saya harus berhibernasi sepanjang itu? Masya Excellent mesti vakum selama itu?
Mestinya pola pikir saya diubah. Hujan adalah keniscayaan. Bahkan semestinya menjadi berkah. Salah manusia yang membuat hujan berubah jadi masalah. Jadi banjir yang berefek pada kemacetan.
Setelah berpikir ulang, saya berusaha mengubah mindset. Bisnis ya harus tetap berjalan sebagaimana biasa. Jangan kalah oleh keadaan. Hujan kan memang sudah ada sejak lama. Banjir juga bukan sesuatu yang tidak bisa disiasati. Kalau lantas karena keadaan terpaksa terjebak macet, mau bagaimana lagi. Jika segala upaya dan usaha sudah dilakukan namun ternyata tetap terlambat sampai di kantor klien, ya dinikmati saja.
Sekarang, setiap kali berangkat ke klien saya memiliki persiapan tempur lengkap. Berikut listnya :
- Jas Hujan. Membuat saya tetap dapat beraktivitas dan menunggu angkutan tanpa harus takut basah atau kena cipratan air. Saat kemarin berangkat ke kantor klien via KA commuter line, saya disambut hujan lebat dipagi hari. Tidak masalah. Saya langsung memakai jas hujan saat naik ojek dari markas Excellent ke stasiun Bekasi. Di stasiun saya membuka baju jas hujan dan mengeringkannya dengan kanebo (yang juga saya bawa sebagai persiapan) kemudian memasukannya kembali kedalam tas setelah dimasukkan ke kantung plastik jas hujan
- Kanebo. Fungsinya sebagai pengering. Biasanya digunakan untuk mengeringkan permukaan mobil atau sepeda motor namun saya menyiapkannya untuk membersihkan dan mengeringkan permukaan jas hujan. Prinsipnya sederhana, silakan menggunakan jas hujan namun jangan sampai merugikan orang lain gara-gara jas hujan yang dikenakan basah dan mengganggu orang lain. Itu sebabnya, saat dikendaraan umum, saya sudah membuka jas hujan, mengeringkannya dengan kanebo dan memasukkannya kembali kedalam tas
- Sandal dan Kaus Kaki. Sandal saya pergunakan jika harus menembus genangan air sementara kaus kaki saya siapkan sebagai pengganti kaus kaki yang mungkin saja basah terkena genangan air. Sebenarnya saya lebih suka sepatu boot atau sepatu kets yang relatif water proof namun rasanya kurang pas jika dipadu padan dengan pakaian formal yang biasa saya kenakan saat ke klien
- Galaxy Tab dan Modem Bolt. Galaxy tab saya pergunakan untuk tethering hotspot GSM jika ada kebutuhan akses internet dan untuk bekerja selama diperjalanan. Modem Bolt saya jadikan pilihan pertama jika beredar di Jakarta karena rata-rata sinyalnya lebih kuat daripada GSM XL yang kerap lemot dan ngeselin 🙁
- Power Bank. Saya siapkan sebagai antisipasi jika HP/tablet/modem saya low bat. Berfungsi juga sebagai senter karena ada lampu senter yang cukup terang dibagian depannya 🙂
- MacBook Air. Sementara waktu saya menyimpan laptop ASUS A46CM di markas Excellent DJ dan memilih untuk membawa MacBook Air yang biasa dipakai oleh Dear Rey. Pertimbangannya sederhana, MacBook Air ini lebih ringan dan juga lebih tipis sehingga tidak terlalu memakan tempat di tas.
- Jaket. ini peralatan tempur utama, apalagi jika pekerjaan yang dilakukan adalah implementasi sistem di data center klien. Jaket yang saya pilih adalah jaket dengan saku didalam untuk menyimpan dompet (penting jika naik angkutan umum, tindakan preventif dari tangan jahil) dan memiliki bahan tebal sehingga cukup hangat. Akan lebih baik lagi sebenarnya jika jaket memiliki 2 fungsi, yaitu fungsi menghangatkan badan sekaligus water proof alias anti air. Seingat saya ada beberapa jaket kombinasi yang jika dibalik fungsinya akan berubah.
Selain hal diatas, jika tujuannya menginap atau begadang di kantor klien untuk eksekusi migrasi sistem, saya tidak lupa membawa sarung. Fungsinya sebagai pengganti kupluk, agar telinga dan leher tidak dingin. Lha ini mau kemping apa mau kerja sih, hehehe…
Pada prinsipnya, jangan kalah oleh keadaan. Jangan sampai hujan, banjir dan macet kita jadikan pembenaran dan alasan untuk mengurangi kualitas pekerjaan. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana menyiasatinya sebaik dan selengkap mungkin agar kita tetap dapat bekerja secara efisien dan efektif.
Tetap semangat all.
Catatan : Ilustrasi gambar kedua dari Poskota dan gambar ketiga dari Tempo. Untuk gambar pertama koleksi pribadi 🙂
bajir meluap
rezeki haru tetap meluap