Mesin Giling Padi Mini Portable
Apa syarat menjadi orang kaya di kampung? Syaratnya adalah : punya mesin giling padi, hehehe…
Di kampung saya dulu saat masih kecil, salah satu orang terkaya di kampung/desa punya mesin giling padi. Semua pemilik sawah biasanya menggiling padi disana. Pemilik gilingan padi sendiri punya sawah berhektar-hektar, jadi mesin gilingnya benar-benar berfungsi.
Saya biasanya diminta almarhumah enyak menggiling beberapa karung padi. Pemilik gilingan ramah dan baik pada kami, itu sebabnya kami cocok menggiling padi kesana meski padi kami tidak seberapa. Sambil menunggu padi digiling menjadi beras, kami biasanya mencari pesak (sekam padi) untuk alas kandang ayam atau mencari abu gosok (hasil pembakaran sekam padi) untuk mencuci piring.
Setelah beberapa tahun, banyak sawah yang dikonversi menjadi rumah. Sawah perlahan menghilang. Beberapa orang yang masih punya hasil panen berupa padi biasanya memiliki sawah di tempat lain.
Sejak beberapa waktu yang lalu, saya memindahkan sebagian pendapatan gaji dalam bentuk investasi sawah. Meski jumlahnya tidak seberapa, tetap ada hasil dalam bentuk padi/gabah. Saat almarhumah enyak masih ada, enyak beberapa kali bilang bahwa satu saat kita harus punya stock padi, selain untuk diri sendiri juga untuk membantu orang lain saat situasi sulit.
Hasil panen padi itu biasanya dikumpulkan di rumah Qchen adik saya yang biasa mengurus investasi daratan 🙂 (Baca tulisan saya yang lain soal “Bisnis Daratan Bisnis Langitan”). Padi yang ada digiling ke penggilingan padi terdekat.
Pada satu kesempatan, saya melihat adanya mesin giling padi portable saat browsing di Youtube. Setelah melihatnya, saya langsung menginformasikan pada Qchen untuk mencari tahu dan jika memungkinkan, membelinya sebagai bahan percobaan.
Tanpa menunggu waktu lama, Qchen berhasil mendapatkannya. Karena kebetulan ada padi hasil panen sawah di Karawang, Qchen sekalian mencoba mesin gilingnya.
Hasilnya lumayan namun agak mengecewakan. Hasil padinya bersih tapi pecah/patah. Mungkin karena setting mesinnya terlalu rapat. Saat coba dilonggarkan memang hasilnya jarang yang patah, namun banyak gabah yang bercampur dengan beras.
Setelah beberapa lama tertunda untuk mencari tahu setting yang pas, akhirnya didapatkan juga settingnya. Untuk hal ini, Qchen memanggil seorang rekan yang memang punya penggilingan padi. Dengan bantuan teknisi berpengalaman, didapatkan setting mesin giling yang pas. Hasilnya bagus, putih, tidak patah dan tidak bercampur gabah.
Sekarang, jika butuh beras dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, mesin giling itu bisa digunakan. Selain beras, hasil sampingannya adalah dedak halus dan sekam yang bisa digunakan untuk unggas peliharaan dan untuk pupuk tanaman pisang.