Mereview Pekerjaan dan Masa Depan

Saat ngobrol dengan team Excellent, saya biasanya menyinggung beberapa aspek pemikiran yang saya anggap penting bagi pekerjaan dan masa depan mereka. Salah satunya adalah membiasakan diri mereview apakah pekerjaan yang dilakukan bisa memberikan manfaat untuk masa depan mereka.

Jika mereka bertahun-tahun bekerja di Excellent tanpa ada peningkatan kesejahteraan, buat apa mereka menghabiskan usia di Excellent.

Jika mereka bertahun-tahun kerja di Excellent dan makin lama semakin lelah bekerja, rasanya malah terbalik dengan harapan yang diinginkan. Seharusnya semakin lama bekerja, semakin sedikit waktu yang digunakan untuk pekerjaan dan semakin besar waktu untuk diri sendiri dan keluarga.

Jika kita bekerja sekian tahun lamanya, cara termudah adalah mereview apakah ada kenaikan gaji atau penghasilan untuk kita. Jika gaji atau penghasilan naik tidak terlalu signifikan, apakah ada peningkatan kesejahteraan untuk kita? Misalnya, bisa saja gaji naik tidak terlalu tinggi namun ada tambahan tunjangan yang bisa menambah tingkat kesejahteraan kita.

Jika itu semua tidak didapatkan, coba review apakah ada benefit lain yang didapatkan? Misalnya benefit waktu kerja. Sebagai contoh, dulu saya bekerja 16 jam sehari dan mendapatkan penghasilan katakanlah 2 juta per bulan. Apakah setelah bertahun-tahun berlalu, saya bisa bekerja cukup 8 atau 12 jam sehari dan mendapatkan nilai yang sama (diluar mekanisme inflasi dan nilai intrinsik uang)?

Jika usia saya antara 20-30 tahun, saya tidak masalah bekerja lebih dari 12 jam sehari. Namun setelah 30 tahun saya berharap bisa bekerja 8 jam sehari dengan penghasilan lebih tinggi daripada bekerja 12 jam sehari.

Usia 40 tahun, saya berharap bisa bekerja cukup 6 jam sehari dan meluangkan waktu lebih banyak untuk keluarga, hobi dan kesenangan saya.

Saat usia 45 tahun saya berharap cukup bekerja 2-4 jam saja dengan jaminan penghasilan yang sama atau lebih daripada penghasilan sebelumnya.

Saat usia 50 tahun sampai akhir batas masa usia, saya berharap bisa melakukan berbagai kegiatan yang diinginkan dengan tunjangan penghasilan yang sudah disiapkan di tahun-tahun sebelumnya.

Too good to be true? Tidak juga. Kita kan bisa memilih cara kita menjalani hidup dan pekerjaan kita. Pointnya adalah jangan sampai kita bekerja bertahun-tahun dan di usia tua kita menyesali waktu-waktu yang telah lewat karena ternyata usia kita dihabiskan hanya untuk kegiatan yang kita sesali dikemudian hari.

Jangan diam saja jika kita merasa bekerja terlalu lelah dengan hasil yang kurang memadai. Jangan menyalahkan lingkungan, orang tua, saudara maupun orang lain jika kita masih menyesali hasil yang kita dapatkan. Jangan membiarkan diri kita diliputi rasa bahagia dan rasa aman yang semu, Jangan menutupi diri pada kenyataan. Kadang adakalanya kita berusaha meyakinkan diri bahwa segala pekerjaan dan kehidupan kita baik-baik saja, padahal didalamnya keropos, beresiko dan jika terjadi perubahan yang tidak diinginkan, kita bahkan belum sempat memikirkan antisipasinya.

Berusaha mencari jalan agar kita bisa lebih baik dari waktu ke waktu. Agar kita bisa menjadi manfaat bagi banyak orang. Agar kita bisa menjadi sumber kebaikan bagi orang lain.

Karena, hidup kita milik kita, susah maupun senang, kita juga yang menjalaninya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.