Menulis Artikel : Melepas Beban, Mencurahkan Perasaan & Membuat Catatan
Catatan : Sumber gambar kartun dari sini
Jika sedang enak menulis, mungkin apa saja bisa menjadi sumber tulisan bagi saya. Dalam sehari saya bisa publish berbagai tulisan, meski mungkin isinya ora geunah. Hal sebaliknya terjadi, jika lagi nggak minat menulis, saya bisa berulangkali menulis judul artikelnya saja, tidak berlanjut jadi tulisan. Kadang bisa berhari-hari, pernah juga sampai berbulan-bulan ada tulisan yang macet di bagian draft.
Di Excellent, saya berusaha tidak otoriter dengan memberi kebebasan untuk staff-staff Excellent dalam mengembangkan kemampuan mereka, namun ada 1 hal yang saya memaksa diri jadi otoriter, yaitu memastikan semua staff Excellent punya blog dan terbiasa menulis artikel di blog.
Makanya sekarang ada Maryadi “Ackoy” Arismunandar dengan alamat blog http://ackoy.com (tadinya http://maryadi.vavai.com), kemudian ada Ahmad Imanudin dengan blog http://imanudin.com. Ada Nugi Abdiansyah dengan blog http://nugi.biz dan terakhir ada Feizal Chandra dengan alamat blog http://feizalchandra.com
Beberapa diantara blog memang tidak setiap hari diupdate tapi saya selalu paksa mereka untuk membiasakan diri menulis artikel ataupun cerita keseharian di blog. Selain bermanfaat sebagai catatan pribadi dan catatan Excellent, kebiasaaan staff Excellent dalam menulis artikel akan berimbas juga pada kemampuan mereka saat membuat dokumentasi untuk pihak klien. Tanpa kebiasaan menulis, dokumentasi yang mereka buat untuk klien akan terasa garing dan nggak nyaman dibaca.
Saya memang membebaskan staff Excellent untuk menuliskan apa saja yang hendak mereka tulis. Hal ini penting saya tekankan, karena biasanya orang nggak terbiasa menulis di blog karena memikirkan apa yang mesti dituliskan. Kadang lucu juga sih membaca kisah-kisah yang ditulis dengan sudut pandang staff Excellent 🙂
Bagi saya pribadi, menulis ibarat mengeluarkan beban. Melepas apa yang semestinya dilepaskan. Kadang juga saya mengibaratkannya dengan membuang sampah, kalau dibiarkan nanti malah mampat nggak ada pengeluaran 😀 . Menulis juga bisa saya jadikan bahan dalam beropini atau berpendapat. Soal ada yang baca atau tidak itu urusan nanti. Toh saya juga menulis tidak dengan tendensi ada yang baca. Kalau menurut buku “Chicken Soup for Soul” ada istilah : “Orang lain tak suka, apa peduli saya?”
Manfaat menulis artikel yang terbesar adalah karena ia bisa menjadi ajang spiralisasi ilmu pengetahuan. Manfaatnya bukan hanya untuk orang lain, melainkan juga untuk pribadi karena tulisan yang saya publikasikan di blog bisa menjadi catatan saya dikala lupa.
Bagi rekan-rekan yang ingin menulis artikel, tidak usah memikirkan nanti komentar orang seperti apa. Sepanjang niatan kita baik dan tulisan kita juga tidak provokatif, tidak usah khawatir pada kemungkinan tanggapan negatif. Beberapa tips ditulisan ini mungkin bisa bermanfaat : “7 Tips Menulis Artikel agar Nyaman Dibaca”
Tidak usah juga khawatir jika artikel yang kita tulis terasa masih newbie. Toh diseluruh dunia, jauh lebih banyak orang newbie dibandingkan orang advanced 😀 .
Tetap semangat!
Benar sih mas, saya sekarang lagi memaksakan diri untuk bisa tetap menulis di blog, walaupun blog saya masih gado-gado, karena saya memang pendatang baru. Cuman sekarang ini saya lagi berusaha agar tulisan saya jangan sampai tendensius.. karena saya sendiri merasakan baca artikel seperti itu akan meninggalkan perasaan kurang nyaman bagi pengunjung…
Oh iya, isi blognya bagus-bagus mas, menginspirasi saya.., saya dapat link ini dari blognya mas Romi Wahono.. 🙂
saya juga menulis Blog mas dikarena kan : ‘seperti tulisan mas Vavai
“Manfaatnya bukan hanya untuk orang lain, melainkan juga untuk pribadi karena tulisan yang saya publikasikan di blog bisa menjadi catatan saya dikala lupa.”
Nice Post —
Taufan M
taufanm84.blogspot.com