Menghitung Pendapatan Menanam Padi (Investasi Sawah)

Beberapa dari kita mungkin pernah berniat membeli sawah, namun belum tahu, bagaimana perhitungan pendapatan dari satu petak sawah atau dari 1 hektar sawah. Perhitungan pendapatan dan biaya sawah tergantung pada banyak faktor seperti bibit, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, perawatan hingga pasca panen, namun untuk memudahkan, berikut adalah kalkulasi sederhananya.

  1. Satu petak sawah umumnya berukuran 1000 sd 2000 meter persegi. Ada yang lebih dan ada yang kurang namun rata-rata kisaran demikian. 1 hektar sawah bisa terdiri dari 5 petak sawah besar atau 10 petak sawah kecil.

    Di Karawang, 1 hektar sawah umumnya terdiri dari 6-8 petak sawah.
  2. Biaya produksi sawah dalam satu kali musim tanam berkisar antara 12-20 juta, rata-rata di kisaran 15 juta rupiah. Ini juga sesuai dengan survei dari Badan Pusat Statistik tahun 2017, bahwa biaya produksi sawah rata-rata 13.5 juta.
  3. Rata-rata panen nasional per hektar sawah adalah 6 ton atau 6000 kg.
  4. Jika harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp. 4.000,- per kg, maka pendapatan 1 hektar adalah 24 juta rupiah. Ini adalah nilai dasar harga GKP sekitar 1-2 tahun yang lalu
  5. Saat ini harga GKP di tingkat petani cukup tinggi. Triwulan pertama 2024, harga GKP mencapai 7000 sd 9000 rupiah. Dengan harga 7000, berarti pendapatan per hektar mencapai 42 juta rupiah. Jika harga sampai 9000, maka pendapatan bisa mencapai 63 juta rupiah.

    Kita akan mengambil asumsi pendapatan moderat, yaitu harga GKP 5000 rupiah, maka pendapatan per hektar adalah 6 ton x 5000 rupiah = 30 juta rupiah.
  6. Pendapatan bersih per hektar adalah pendapatan GKP – biaya produksi = 30 juta dikurangi 15 juta = 15 juta rupiah.
  7. Rasio pendapatan antara petani penggarap dengan pemilik lahan adalah 50:50 terhadap pendapatan bersih, sehingga baik petani maupun pemilik lahan mendapatkan bagian 15 juta : 2 = 7.5 juta rupiah
  8. Padi umumnya ditanam 2x setahun. Lama waktu persiapan lahan hingga panen = 4 bulan namun umumnya ada jeda antara 1 sd 2 bulan setelah panen.

    Jika pendapatan 7.5 juta rupiah untuk masa 6 bulan, maka asumsi pendapatan per bulan adalah 1.25 juta rupiah per bulan untuk 1 hektar sawah.

Demikian perhitungan pendapatan untuk investasi sawah dalam satu kali musim tanam. Sebagaimana disampaikan diawal, hitungan diatas adalah kalkulasi sederhana, karena bisa saja ada fluktuasi harga pupuk, obat hama hingga harga gabah atau bahkan terjadi hal fatal, gagal panen karena puso atau kekeringan atau diganggu hama.

Masih berminat investasi sawah atau menjadi petani?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.