Liburan ke Rumah Sosis-Bandung
Pada hari Sabtu, 09 Juli 2011 akhir pekan lalu, saya bersama Zeze Vavai dan adik serta keponakan berangkat ke Bandung menggunakan Kereta Api Argo Parahyangan. Perjalanan ini sebenarnya tidak memiliki tujuan definitif karena niat awal adalah memenuhi keinginan Zeze Vavai yang ingin naik kereta Argo Parahyangan setelah melihat kereta tersebut melintas di Tambun-Bekasi.
Setelah memeriksa beberapa pilihan, akhirnya saya memutuskan untuk menuju Rumah Sosis di jalan Setiabudi Bandung. Beberapa keponakan mengusulkan untuk datang ke Trans Studio namun saya tidak memenuhinya karena ilfil membaca beberapa review yang mengatakan antrian di sana sangat lama, bisa 1-2 jam untuk 1 permainan saja.
Niat awal saya ingin berangkat pada pukul 09.00 WIB agar tidak terlalu terburu-buru namun ternyata tiket pada jam tersebut sudah habis. Terpaksa saya membeli tiket untuk keberangkatan pada pukul 06:15 WIB dari stasiun Bekasi (kereta berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta pada pukul 05:45 WIB dan estimasi tiba di stasiun Bekasi pukul 06:13 WIB).
Kereta tiba tidak terlalu meleset dari jadwal. Kami bersama-sama naik ke gerbong eksekutif 1 sesuai dengan tiket yang kami pegang. Sempat terjadi insiden sebentar didalam gerbong, karena ternyata ada beberapa kursi yang sudah ditempati oleh orang lain yang naik dari stasiun Gambir, termasuk salah satu kursi yang mestinya diduduki keponakan. Setelah mengurusnya dengan petugas KA, ternyata beberapa penumpang yang kursinya bentrok memiliki tiket untuk keberangkatan hari Minggu, 10 Juli 2011. Mereka sempat adu mulut dengan petugas, namun akhirnya mengalah (meski sambil menggerutu, karena menurut mereka, yang salah adalah petugas tiket di Stasiun Gambir). Penumpang yang menggunakan tiket untuk keberangkatan hari Minggu diminta pindah ke gerbong lain.
Perjalanan berlangsung lancar dan menyenangkan, terutama untuk Zeze Vavai. Dia dengan antusias pesan makanan dari petugas restorasi dan makan dengan lahap meski biasanya susah makan jika sedang berada di rumah 🙂
Sampai di Bandung menjelang pukul 09.00 pagi, kami langsung menuju Rumah Sosis di daerah sekitar Ledeng/Lembang. Karena adik saya saya tidak suka naik taksi ataupun sewa mobil (suka mual jika bukan naik kendaraan yang biasa ia naiki), kami akhirnya nekat naik Ojek ke sana. Pilihan ini ternyata sangat tepat, karena saat perjalanan menuju Rumah Sosis kami melihat kemacetan parah. Sepeda motor masih bisa menerobos kemacetan dan kami tiba di Rumah Sosis sekitar 30 menit perjalanan dari Stasiun KA Bandung.
Tiket masuk ke Rumah Sosis sebesar Rp. 5.000,- per orang. Ini hanya tiket masuk saja, karena didalam kita masih harus membeli tiket untuk permainan. Kami membeli 3 tiket terusan seharga Rp. 70 ribu/orang untuk 4 permainan, yaitu ATV, Flying Fox, Perahu Sosis dan Jumper. Dari keempat permainan ini, hanya permainan Jumper yang sama sekali tidak menarik 🙂 .
Saat masuk ke dalam, terlihat sosis dalam ukuran cukup besar sedang dipanggang. Bau harumnya kemana-mana. Meski demikian, kami justru lebih tertarik mencoba beberapa permainan dan baru mencicipi sosis setelah puas bermain-main. Untuk rasa, termasuk lumayan enak, meski bagi saya yang sebenarnya bukan penggemar sosis 😀
ATV cukup menarik, terutama bagi rekan-rekan yang masa kecil kurang bahagia, hehehe… Permainannya mudah, namun memang bisa terjungkir jika tidak hati-hati, karena beberapa jalur sengaja tanahnya dibuat bergelombang.
Untuk Flying Fox tersedia Flying Fox Standard dan Extreme. Bedanya hanya soal kecuraman tempat dan jarak tempuh. Yang lebih menarik untuk Zeze Vavai justru Perahu Sosis, karena ia bisa bergaya mendayung perahu mengikuti jalur air yang berliku-liku.
Permainan terakhir yaitu Jumper kurang menarik, malah cenderung berbahaya bagi anak-anak. Awalnya saya pikir Jumper itu sejenis Trampolin, ternyata malah mirip egrang yang bisa meloncat-loncat, hehehe… Akhirnya Zeze Vavai memilih permainan Rumah Pohon. Inipun agak lucu. Saat saya masuk ke wahananya, saya tidak melihat pohon sama sekali. Ternyata Rumah Pohon hanya sekedar istilah untuk tempat meluncur dan berjalan di area tangga tali.
Kami pulang dari Rumah Sosis menjelang pukul 15.00 WIB, diantarkan ke stasiun oleh Ojek yang kami telepon kembali, hehehe. Serasa ojek antar jemput aza. Sekitar pukul 15:30 kami sudah tiba di Stasiun Bandung untuk kemudian kembali ke Bekasi dan tiba di Bekasi sekitar pukul 19.00 WIB.
Liburan yang tidak direncanakan ini cukup menyenangkan, meski Bandung kelihatannya semakin sesak saja, terutama di musim akhir liburan seperti kemarin. Jika satu waktu hendak ke Bandung, mungkin saya akan memilih untuk berangkat di hari kerja biasa agar lebih leluasa. Sedikit banyak, liburan kali ini bisa menambahkan beberapa inspirasi buat saya yang bercita-cita membangun sebuah pusdiklat bernuansa pedesaan diselingi dengan rumah baca dan taman bermain anak-anak. Semoga.bisa dipermudah untuk merealisasikannya.
Mantap… BTW, ojek dari Stasiun ke rumah Sosis brp tarifnya, Mas?
Sekitar 20-25 rb mas, tergantung nego juga sih, hehehe…
kalo aku liburan ke bandung bareng istri pasti istri minta mampir ke rumah sosis