Kodak Dilaporkan Bersiap Menghadapi Kebangkrutan

Menyedihkan sekali nasib Kodak. Persaingan keras yang terjadi pada perusahaan fotografi terbesar pada masanya ini menyebabkan beberapa keputusan besar terpaksa dikeluarkan, meski masih berstatus rumor dan spekulasi. Devin Coldewey, fotografer sekaligus penulis pada TechCrunch, pernah memberikan saran yang tak diminta kepada mereka, mengatakan seharusnya saran tersebut dijalankan satu dekade sebelumnya agar mereka dapat menghindari situasi mencemaskan seperti ini. Wall Street Journal mengatakan, bahwa pihak Kodak menyiapkan pengajuan permohonan Bab 11, untuk melakukan pelelangan dibawah pengawasan pengadilan atas hak-hak paten pencitraan digital mereka yang banyak,dan jika perusahaan kamera ini tidak berhasil menjual paten-patennya, maka bersiaplah menghadapi kebangkrutan.

Menyedihkan, kenyataannya walau Kodak masih merupakan perusahaan yang bernilai, namun tak layak lagi disebut sebuah usaha. Beberapa upaya pihak Kodak untuk mengubah bisnis yang mereka jalani datang terlambat dan sekarang mereka dalam keterpurukan.

Dalam beberapa hal, penjualan paten merupakan upaya yang tepat, tetapi juga berisiko. Kodak telah berusaha melepas lebih dari seribu paten dalam rangka untuk mendapatkan dana segar yang dibutuhkan perusaahan agar tetap beroperasi. Tidak jelas persis apa yang akan dilakukan Kodak setelah menjual aset paling berharga dari perusahaan tersebut, mungkin mereka berpendapat bahwa “seekor anjing yang hidup, lebih baik daripada seekor singa yang mati,” dan memilih mencairkan asetnya untuk bertahan hidup.

Apa pun yang mereka niatkan, paten masih belum dijual. Mereka menjual aset yang terkait dengan bisnis sensor, tapi paten-patennya masih tersimpan di rak. Mengapa? Kodak yang menciptakan kamera digital, dan beberapa paten mereka pasti akan berguna untuk perusahaan seperti Sony atau Samsung.

Masalahnya kemungkinan adalah ini: “Mengapa membayar mahal ketika tahu perusahaan akan keluar dari bisnis?” Jika Sony dan Samsung menginginkan paten-paten tsb, Kodak akan memberikan informasi kepada mereka jika ada penawar lain, sehingga mereka mengambil sedikit risiko dengan membiarkan target mereka lepas sebentar dari sasaran. Sementara itu, Kodak tetap pusaran menuju kebangkrutan, di mana seluruh portofolio paten akan di blok untuk penawaran umum dan harga tak terjangkau.

Sayangnya, sepertinya Kodak tidak akan mungkin bisa bangkit kembali dari hal ini. Satu-satunya cara mereka untuk hidup adalah dengan menjual aset inti mereka dan mengambil pinjaman, dan setelah itu tidak ada yang bisa dilakukan kecuali menjual merek dan mencari pekerjaan teknologi untuk produk-produk pihak lain. Oh, betapa malangnya nasibmu Kodak, tapi mau bagaimana lagi, itulah perkembangan yang terjadi.

sumber: TechCrunch

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.