Kesan & Pengalaman Menggunakan MacBook Air

Sebagai seorang pengguna sistem Linux yang berasal dari pengguna desktop Windows selama bertahun-tahun, saya tidak terlalu berharap banyak saat membelikan My Dear Rey sebuah laptop MacBook Air diawal tahun 2014. Saya sudah lebih dari puas menggunakan Linux openSUSE 13.1 dan LinuxMint baik di laptop maupun di PC dan bagi saya, harga sekitar 14 juta rupiah untuk MacBook Air terasa sangat mahal dibandingkan dengan laptop HP Probook atau ASUS A46CM-WX094D yang saya dapatkan pada kisaran harga 6-7 juta rupiah.

vavai-macbook-airSaat memutuskan untuk membeli MacBook, pertimbangan utama saya adalah dari sisi penggunaan nantinya. Karena Dear Rey lebih banyak menggunakannya untuk mengolah dokumen dan browsing, spesifikasi MacBook Air sudah lebih dari cukup. Awalnya saya hendak membeli MacBook Pro with Retina Display dengan tujuan agar saya juga bisa menggunakannya untuk keperluan simulasi virtualization technology, namun hal ini batal karena di Ibox Mal Metropolitan Bekasi tidak tersedia stocknya.

Dengan processor core i5 dan memory 4 GB, MacBook Air sangat responsif dan tidak ada delay selama dipakai untuk bekerja. Selain aplikasi standard dari Mac, saya juga melakukan instalasi aplikasi tambahan seperti VMware Fusion dan LibreOffice.

vavai-screenshot-macbook-air

Saya pribadi jarang menggunakan MacBook Air ini karena lebih terbiasa menggunakan Linux yang ada di laptop ASUS. Saya biasanya menggunakan MacBook Air ini saat hendak melakukan presentasi atau sedang kelayapan keluar. Selama saya gunakan, ada beberapa hal yang membuat saya nyaman menggunakan MacBook Air ini, antara lain :

  1. Ringan dan Tipis. Karena terbiasa membawa laptop ASUS yang beratnya beberapa Kg, saya cukup surprise saat membawa MacBook Air karena ringan sekali dan juga tidak memakan tempat mengingat ukurannya yang sangat tipis
  2. Β Responsif, saya hampir tidak (belum?) pernah menemukan kasus aplikasi yang hang yang membuat proses terasa lambat. Proses booting dan shutdown juga berlangsung sangat cepat. Saya malah selalu memilih opsi hibernate, jadi tidak melakukan shutdown sistem melainkan langsung menutup MacBook saat selesai digunakan
  3. Baterai Tahan Lama dan Cepat Diisi Ulang. Ketahanan baterai MacBook ternyata bukan isapan jempol semata. Saya bisa menggunakan MacBook selama berjam-jam tanpa ingat hendak melakukan charge ulang. Saat butuh charge ulang, saya hanya membutuhkan waktu beberapa menit sampai kembali full
  4. Tidak Panas. Saat bekerja, adakalanya saya memangku MacBook. Bukan hal yang direkomendasikan sih, namun memang saya rasakan tidak ada panas yang mengganggu seperti halnya sewaktu saya menggunakan HP Probook dan Laptop ASUS
  5. Stabil. Koneksi network maupun display dan lainnya terasa stabil dan tidak ada problem yang mengganggu

Mungkin kurang pas juga ya membandingkan laptop yang harganya berbeda sangat jauh ini πŸ˜‰ , namun secara prinsip, penggunaan saya selama beberapa waktu membuat saya berpikir untuk membeli MacBook Pro dengan processor i7 dan RAM 8 atau 16 GB. Kelihatannya menarik juga πŸ™‚ .

13 thoughts on “Kesan & Pengalaman Menggunakan MacBook Air

  1. saya selama mengenal laptop (punya laptop), sudah berganti-ganti model dan merek. ujungnya ya berakhir di macbook air. tapi masalahnya satu, tetep gak bisa pakai dengan bebas os yang bukan linux. jadinya ya macbooknya disikat linux.

  2. sama aja bos kayak naik mobil merek bmw, mercy ato audi. kita jg sama2x tahu, naik mobil sejuta umat jg bisa ngebawa kita dari a ke b. tapi setelah naik ke3 mobil eropa tsb, baru deh kita sadar, betapa nyaman naik tuh mobil.

    selain itu, kesamaan produk apple dng mobil eropa adalah designnya timeless – tidak terlalu banyak perubahan dari model awal sampai model akhir. designernya pernah bilang begini: lha buat apa gw ganti2x model, kalo model awal yg gw bikin itu memang merupakan model yg pas? jadi daripada ganti2x model, biar kelihatan lebih up to date, mereka hanya improve design dari model awal.

  3. Pada saat melakukan presentasi, apakah menggunakan Keynote atau LibreOffice?
    Kelebihan Mac adalah integrasi yang kuat antara OS dan hardware. Beserta aplikasi khas Apple yang terkenal akan keindahan dan kemudahannya.

  4. Apakah macbook bisa diinstall aplikasi ms office seperti di laptop pd umumnya ?

  5. Kalau beli MacBook Pro dengan processor i7 & RAM 16GB, gmna rasanya ya mas vavai.. hihihi..
    Asus saya aja buat buka text editor dan photoshop lumayan lama kebukanya.. πŸ˜€

  6. saya pengguna macbook dan notebook HP menurut saya pribadi klo segi model dan style, macbook lebih bagus,..klo menurut fungsi, kayakx sama j deh kecepatan malahan kadang lebih cepet windows 10 pada saat booting,..jadi kesimpulan saya macbook bagus buat orang yang lebih mementingkan gaya daripada fungsi. ha,,,..

  7. apakah kalau menggunakan macbook air 13″ jika ingin awet dalam pemakaiannya untuk macbooknya jangan sreing di shut down dalam mematikannya…cukup dengan di sleep saja atau langsung dengan menutup laptopnya..apakah benar ya..?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.