Kangkung Lagi Kangkung Lagi…

Beberapa waktu yang lalu saya diundang oleh team IT dari Badan Standarisasi Nasional untuk berdiskusi mengenai manajemen sistem di Hotel Santika, KS Tubun Jakarta. Setelah diskusi yang berlangsung selama sekitar 2 jam, kami menutupnya dengan makan siang. Diluar dugaan, disitu saya malah bertemu dengan Medwinz (Muhammad Edwin Zakaria), salah seorang openSUSE member sekaligus ambassador yang juga aktif di kepengurusan openSUSE Indonesia. Ternyata ia sedang ada janji pertemuan dengan rekanan bisnis.

“Ternyata dunia sempit ya, dimana-mana 4L”, kata saya sambil meracik makanan (baca : memenuhi piring dengan makanan, hehehe..).

“Apa tuh 4L?” kata si Medwinz. Karena kebanyakan bisnis dan project, dia jadi ‘ra mudheng dengan istilah itu.

“Itu, Lu Lagi Lu Lagi”, kata saya sambil tertawa.

Kami kemudian makan bersama dengan mas Akbar Aryanto dari BSN. Melihat Medwinz mengambil makan sepiring kangkung, saya tertawa geli sambil berkata, “Jauh-jauh makan di hotel balik lagi ke kangkung. Ada cerita nih soal kangkung.” Kata saya sambil menutupi lauk-pauk yang bejibun dengan kerupuk supaya nggak terlalu terlihat kemaruk, 😛

“Gimana ceritanya?”, tanya Medwinz & mas Akbar penasaran.

“Begini…” kata saya memulai cerita.

Kisahnya ada orang miskin yang sudah lama bosan makan kangkung, Karena keterbatasan dana dan karena ia menanam sayur kangkung, isterinya bolak-balik membuat menu masakan dengan bahan dasar kangkung. Ada sayur kangkung, cah kangkung dan tumis kangkung. Saking seringnya, rasanya lidah sudah sangat bosan dengan kangkung.

Satu saat di orang miskin ini mendapat rezeki, sebagian kebun kangkungnya kena gusur untuk perumahan. Ia mendapat ganti rugi berlimpah dan dalam sekejap menjadi kaya raya. Karena kaya raya, ia bersumpah untuk makan apa yang selama ini belum bisa ia makan. Ia mengajak isterinya ke sebuah restoran mewah, “Kita akan pesan makanan apapun yang paling mahal disini”, katanya bersemangat.

Sampai di restoran, ia memanggil pelayan,”Beri kami makanan yang paling mahal disini”, katanya. Pelayan menanggapinya dengan berkata, “Semua makanan disini sudah mahal kok pak. Silakan dipilih dari daftar menu ini”.

Ternyata daftar menu dibuat dalam bahasa Inggris, namun karena gengsi, ia tidak mau bertanya. “Gini aza, kita pesan ini aza, yang ada tulisannya hot plate. Kelihatannya ini mahal dan enak”, katanya pada isterinya. Untuk menunjukkan bahwa ia kaya raya, ia sekaligus pesan 4 porsi.

Tak lama kemudian datanglah pesanannya, berupa : 4 porsi kangkung hot plate 😀

Merasa terlanjur sudah pesan banyak-banyak si orang tadi terpaksa menghabiskan kangkungnya dengan rasa dongkol.

“Pak, mbok ya pesan yang lain, daging atau ayam gitu”, kata isterinya. Si suami mengangguk. “Iya, kapok aku kalau pesan lewat daftar menu, mendingan tunggu si bule di samping kita pesan makanan. Tuh dia makan daging, nanti kita lihat cara dia memesan daging.”

Benar saja, bule yang ada di samping mejanya makan daging dengan lahap dan karena merasa kurang, ia memanggil pelayan, “Hai, more !”, katanya sambil melambaikan tangan. Tak lama pesanan dagingnya datang dan ia melanjutkan makannya.

Si OKB merasa kegirangan. “Ooooh, ternyata pesan daging itu tinggal bilang more…”. Ia kemudian memanggil pelayan dan berseru, “Hai, more. more..”

Tak lama kemudian pesananpun datang berupa : 4 porsi kangkung tambahan, hehehe…

Si Medwinz dan mas Akbar ketawa mendengar cerita saya, sambil tak lupa saya katakan bahwa ini joke saja takut si Medwinz ngamuk karena ia yang kebetulan sedang makan kangkung, hehehe.. Buat penggemar kangkung dan sayur mayur, jangan tersinggung ya, saya sendiri penggemar kangkung juga kok 😀

Catatan : Cerita ini sudah mendapat dramatisasi seperlunya 😉 , Ilustrasi gambar dari Blognya mas Denny Raditya.

6 thoughts on “Kangkung Lagi Kangkung Lagi…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.