Zeze Zahra sudah memiliki kambing sekitar 20 ekor yang sehari-hari diurus oleh pak Amoy yang juga mengurus rumah kabin, sawah dan ternak lainnya.
Untuk kebun pisang dan ladang palawija biasanya diurus oleh keluarga lain. Kami memanggilnya bang Kiong, karena dulu katanya dia sering di sawah dan jarang pulang hehehe… Saya lupa nama aslinya.
Karena sehari-hari mengurus kebun, waktu itu sempat ada lontaran ide dari bang Kiong dan keluarganya, bagaimana jika mereka memelihara sapi. Ide ini muncul karena banyak rumput dan pakan ternak yang tersedia di kebun pisang dan ladang palawija.
Karena biaya investasi ternak sapi cukup tinggi, rencananya usaha ternak dimulai dari kambing. Saya minta bang Kiong dan keluarganya untuk mencoba kalkulasi biaya, mulai dari pembuatan kandang sederhana, pembelian indukan dan pejantan hingga biaya-biaya lain. Nantinya akan saya buatkan semacam RAB (Rencana Anggaran Biaya) untuk memudahkan kalkulasi biaya dan potensi pengembangannya.




















Saya meminta staff Zeze Zahra, Darto dan Adul untuk membuatkan kandang sederhana tersebut, dibantu oleh bang Kiong dan keluarganya. Saya membebaskan mereka untuk membuat bentuk kandang dan mengukur luasannya. Untuk tahap awal, rencana ada 4 indukan betina dan 1 pejantan yang akan dipelihara.
Saya juga berencana menanam rumput odot sebagai pakan hijauan agar proses pengembangan usaha ternak ini tidak terkendala masalah pakan.
Usaha ternak ini adalah usaha sampingan agar ada tabungan eksternal disaat menunggu hasil panen pisang maupun panen palawija. Niat utama sebenarnya membantu meningkatkan pendapatan dari bang Kiong dan keluarganya, karena dengan cara demikian ia akan bisa berkontribusi lebih baik lagi bagi Zeze Zahra.