Kalau Tidak Bisa/Tidak Tahu Cukup Sekali Saja

Hari Selasa tanggal 27 Desember 2011 akhir tahun yang baru lalu, saya memberikan materi pelatihan mengenai blog pada sekitar 120 guru di ITCC (Indosat Training & Conference Center)ย  di Purwakarta. Materi utama memang mengenai penggunaan blog berbayar (blog dengan nama domain dan hosting sendiri) namun pembahasan juga menyangkutย  beberapa filosofi hidup ๐Ÿ˜›

Salah satu prinsip hidup yang sempat saya sampaikan adalah bahwa “Kalau Tidak Bisa/Tidak Tahu Cukup Sekali Saja”.

Artinya apa?

Artinya adalah, kalau memang kita belum tahu/belum bisa/tidak tahu/tidak bisa, batasi ketidakbisaan dan ketidak tahuan tersebut untuk terjadi hanya sekali saja. Jangan sampai kita berulang-ulang tidak tahuย  dan tidak bisa.

Kalau kita tidak tahu cara ngeblog, cukup sekali saja kita tidak tahu. Segera atasi hal ini dengan belajar blog. Kalau kita tidak bisa suatu hal tertentu, jangan berlama-lama menikmati ketidakbisaannya, segeralah belajar agar bisa mengatasi ketidakbisaan tersebut.

Tentu kesemuanya dalam koridor dan arti positif ya. Jadi manusia jangan membiarkan kita dihina dan ditertawakan 2 kali, 3 kali atau malah sering kali. Cukup sekali saja kita mendapat malu, kita dihina atau kita ditertawakan, lain kali kita sudah belajar agar tidak perlu malu, tidak perlu dihina dan tidak perlu ditertawakan.

Kebiasaan untuk membatasi ketidakbisaan dan ketidaktahuan akan mendidik kita untuk selalu belajar dan tidak takut mencoba sesuatu yang baru yang sifatnya positif.ย  Jangan sampai menyesal, saat sudah tiba batas usia, kita baru mengeluh, “Duh, kenapa dulu saya nggak mencobanya ya…”. “Duh, kenapa dulu saya nggak belajar ya…”

Jangan mengeluh pada keadaan dan jangan pula mengeluh pada lingkungan. Lingkungan dan keadaan tidak akan berubah jika kita tidak mengubahnya. Jangan mengeluh kita miskin, jangan mengeluh kita hidup kekurangan dan jangan mengeluh pekerjaan kita kurang menyenangkan kalau kita sendiri tidak mau mencoba untuk mengubahnya.

Kita nggak bisa bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya? Ya kenapa nggak coba belajar? Kalau kursus nggak punya uang, kenapa nggak coba ke perpustakaan dan pinjam buku bahasa disana? Kalau beli buku mahal, kenapa nggak belajar online di internet barang beberapa jam?

Coba check, berapa banyak dari kita yang takut mengurus paspor karena takut rumit prosedurnya? Berapa banyak dari kita yang takut keluar negeri hanya karena takut disana kebingungan sendiri?

Rasa takut memang akan melindungi kita dari kemungkinan kecerobohan, tapi kalau takut melulu ya nggak akan kemana-mana dan tidak akan bisa meningkatkan kualitas pribadi kita.

Tahun berganti baru, masya masih membiarkan kita selalu tidak bisa dan tidak tahu?? Nggak bisa dan nggak tahu nggak pantas lho buat dipelihara… ๐Ÿ˜‰

14 thoughts on “Kalau Tidak Bisa/Tidak Tahu Cukup Sekali Saja

  1. Mantaaappp,….. :d

    terima kasih pencerahannya di awal hari di tahun baru ini mas,

    terima kasih sekali lagi untuk domainnya.

    Saya jadi semangat menulis di rumah saya sendiri ๐Ÿ™‚

  2. Salam.

    Kalau catatan kit abersih dari kesalahan, maka memang perlu dicari lagi lebih detil.
    Jangan-jangan karena memang tidak pernah berbuat sesuatu apapun.

    Salam sehati

  3. @Irma,

    Sama-sama Mbak, terima kasih juga untuk puisi2 dan status yang puitis yang menjadi hiburan diawal tahun ๐Ÿ™‚

    @Eshape,

    Benar mas, kalau terlalu lurus malah jadi khawatir jangan-jangan nggak pernah mengerjakan apapun ๐Ÿ˜€

  4. memang benar…. tidak bisa cukup sekali saja dan belajar selanjutnya…. lalu saya biasanya mendiskusikan dengan komunitas… cara memecahkan masalah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.