Just for Fun : The Story of an Accidental Revolutionary, Linus Torvalds Biography

Sekitar 3 minggu sebelum lebaran, saya membeli buku di Amazon. Ini buku lama, namun sangat menarik bagi saya sehingga untuk pertama kalinya saya membeli buku dari Amazon, hehehe…

Judulnya adalah “Just for Fun : The Story of an Accidental Revolutionary”, berisi biografi Linus Torvalds dan sejarah Linux yang diceritakan secara santai dan disana-sini disertai humor. Saya sudah lama membaca resensi buku ini namun belum kesampaian membelinya hingga menjelang lebaran. Harganya sekitar 10$.

Karena tidak terlalu terburu-buru untuk membacanya, saya memilih Standard Int’l ย Shipping untuk metode pengiriman, yang akan memakan waktu sekitar 3 hingga 4 minggu pengiriman dari USA ke Indonesia. Mengingat kemungkinan buku datang diwaktu libur, akhirnya saya memilih alamat kantor sebagai alamat pengiriman. Pilihan ini saya ambil agar jika rumah kosong akibat libur lebaran, paket buku tetap dapat diterima. Pertimbangan yang baik kan ๐Ÿ˜› , namun nyatanya menuai bencana bagi saya ๐Ÿ˜€

Hari terakhir menjelang libur lebaran (Rabu, 8 September 2010), saya menerima secarik kertas pemberitahuan dari pak security. Ternyata kertas tersebut berisi surat panggilan yang ditujukan pada saya, berasal dari kantor pos Jakarta Utara. Isi surat panggilan : Saya diminta datang langsung ke kantor pos Jakarta Utara untuk mengambil paket kiriman dari luar negeri, paling lambat 14 hari sejak surat dikeluarkan. Surat tersebut dicap oleh kantor pos Jakarta Utara tertanggal 31 Agustus 2010.

Siyaaal… Kalau tahu harus mengambil paket di kantor pos besar, lebih baik paket tersebut saya alamatkan ke rumah di Bekasi, karena hanya butuh waktu 5 menit dari rumah untuk mencapainya. Kantor pos Jakarta Utara ada di jalan Swasembada, dekat kantor Walikota Jakarta Utara. Jika dari Bekasi, saya harus naik patas AC atau kendaraan pribadiย  melalui jalur Sunter. Bukan pilihan yang enak dikala puasa dan dikala jalan-jalan macet karena arus mudik. Akhirnya saya putuskan untuk mengambilnya pasca lebaran.

Selepas lebaran, saat hari pertama masuk kantor di hari Selasa, 14 September 2010, saya langsung ciao ke kantor pos Jakarta Utara. Telp ke staff di kantor bahwa saya akan terlambat datang karena ambil paket terlebih dahulu.

Dari Bekasi saya naik Patas AC 25 Bekasi-Tanjung Priok. Bencana pertama, ternyata AC bus patas ini bocor dimana-mana, sebagian penumpang harus duduk dibawah tetesan air dari AC. Untunglah saya mendapat tempat yang kering dan tidak ditetesi air, sementara disamping saya ada bapak-bapak yang tasnya basah kuyup ๐Ÿ˜€

Perjalanan sangat lancar, mungkin karena masih suasana libur lebaran. Pintu tol dalam kota lancar jaya dan jalan tol menuju Tanjung Priok relatif lengang sehingga saya bisa sampai di Tanjung Priok dalam waktu kurang dari 1 jam.

Saat saya tiba di kantor pos Jakarta Utara, waktu menunjukkan pukul 08 WIB kurang sedikit ๐Ÿ™‚ . Sebagian besar petugas pos sudah datang dan saling bersalam-salaman antar sesama. Saya tanyakan pada salah satu petugas, “Mbak, kalau mau ambil paket dari luar negeri di loket mana ya ?”

“Di loket 2 mas, tapi petugasnya belum datang…”

Sayapun beranjak ke loket nomor 2 dan duduk menunggu dibangku taman itu, eh nggak ding, di bangku depan loket itu. Saya mengambil buku bacaan dan mulai duduk menunggu sambil membaca.

5 menit berlalu, disusul 5 menit kemudian. 10 menit menunggu masih belum ada petugas, saya bertanya pada petugas di loket nomor 1.

“Masih belum datang mas. Ditunggu saja ya, soalnya dia yang menangani paket kiriman dari luar negeri…”

Meski dengan air muka mulai cemberut ๐Ÿ˜€ saya kembali menunggu. 10 menit kemudian berlalu, saya mulai gerah dan kembali bertanya ke petugas di loket nomor 1,

“Maaf mas, ini kan saya ambil izin dari kantor agak susah, jauh pula. Harus naik taksi pula (ngibul, padahal naik patas, hehehe). Kalau harus bolak balik kesini kan makan waktu dan makan biaya, apakah mungkin jika petugas lain bantu ambilkan paketnya.”

Jawab si petugas : “Wah, nggak bisa mas, soalnya kunci ruang paket dibawa sama dia.”. Olalala, kalau yang membawa lupa dan ketiduran, alamat bakalan keriting saya menunggu disitu.

“Gimana kalau misalkan ditelepon mas, kira-kira dia masuk kerja atau tidak, soalnya kalau saya menunggu sampai berapa lama waktu tunggunya”, tawar saya sambil memasang muka jelek (padahal memang sudah jelek sejak lama sekali, hehehe…)

“Sudah saya hubungi pak, tapi masih mailbox. Nggak ada yang angkat…”

Akhirnya saya mengeluarkan jurus pamungkas : “Atau begini saja mas. Ini kan saya sudah datang, saya bawa identitas diri. Jika proses administratif saya selesaikan sekarang dan paketnya dikirim oleh petugas pos ke kantor saya, kira-kira bisa nggak?”

Si petugas di loket 1 kelihatan agak bingung memutuskannya. Sayapun tidak tega mendesaknya lebih jauh karena memang bukan tugas dan kewenangan dia.

Untunglah disaat saya sudah spanneng seperti itu, si petugas loket 2 datang sambil senyum-senyum.

“Ini mas petugasnya, silakan diurus ya…”, Kata petugas di loket 1, saved by the bell ๐Ÿ˜€ . Saya lihat waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 WIB. Lumayan.

Pengurusan administrative berlangsung singkat. Ia meminta saya menunjukkan KTP asli (yang bekas kena air hujan, wkwkwk….) dan membayar biaya sebesar 3000 rupiah. Saya lupa itu biaya apa, mungkin biaya pabean atau biaya pengurusan.

Pulang dari kantor pos Jakarta Utara, saya naik taksi karena langsung menuju kantor di jalan Cakung Cilincing.

Pagi yang menggembirakan, hehehe…

Catatan : Bagi yang mencari tulisan resensi soal buku biografi Linus Torvalds diatas, sabar ya, saya akan menuliskannya pada posting berikutnya ๐Ÿ™‚ . Cerita diatas malah jadi biografi saya di tanggal 14 September 2010 pagi ๐Ÿ˜€

4 thoughts on “Just for Fun : The Story of an Accidental Revolutionary, Linus Torvalds Biography

  1. Waks! Salah judul tuh, Om, hehe. Mungkin mestinya: pengalaman saat mengambil paket buku bla..bla,,bla di kantor pos…. ๐Ÿ˜€

  2. mungkin bisa diulas juga metode pemesanannya. apakah dengan kartu kredit atau ada cara lain ? tentu, ulasan mengenai isi bukunya juga kami tunggu ๐Ÿ˜€

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.