Jika Market Share Linux = 80% berarti 80% virus Mengancam Linux ?
Wah, ini judul yang panjang, tapi sengaja saya buat. Tadi pagi baca posting Pak Budi Rahardjo mengenai "Virus, Windows dan Linux" (OOT : jika ingin menggunakan kata sambung "dan" apakah tetap perlu koma, CMIIW 😉 ) yang salah satu isinya mencoba melihat penyebaran virus dari sisi jumlah pengguna.
Ada semacam prejudice bahwa market share Windows yang dominan menjadi pemicu utama banyaknya virus di Windows.
"Suka atau tidak suka, kenyataannya adalah sistem operasi Microsoft Windows merupakan sistem yang paling banyak digunakan di dunia. Banyaknya pengguna ini merupakan salah satu penyebab ketertarikan untuk membuat virus. Bayangkan jika Anda membuat virus, tentunya lebih menarik untuk menyerang sistem yang banyak penggunanya. Apakah Anda tertarik untuk membuat virus untuk sistem operasi QNX misalnya? Tentunya kurang menarik. Siapa yang Anda kenal menggunakan sistem operasi tersebut?"
Saya setuju pada apa yang disampaikan pak BR, ini bukan soal suka dan tidak suka, jadi mari kita membahasnya dengan asumsi normal, tanpa dibebani oleh prasangka, "Ah, kamu kan pakai Linux makanya sirik sama Windows" :-P.
Jika banyaknya jumlah pengguna Windows dianggap sebagai salah satu pemicu banyaknya virus, bagaimana jika satu waktu nanti Linux menguasai market share sistem operasi sebanyak 50%. Apakah jumlah virus yang beredar akan terbagi demikian juga, 50% virus yang ada akan menyerang Linux.
Sekarang pengandaian yang lebih jauh, andaikata Linux menguasai 80% market share sistem operasi apakah ini juga akan berkorelasi dengan jumlah virus yang 80%nya menyerang Linux ?
Namanya pengandaian, tentu saja ada banyak pro kontra, namun ini bisa menjadi diskusi yang menarik soal keberadaan virus di Linux.
Di milis kampus, seorang member yang sebal pada posting-posting mengenai ajakan menggunakan Linux dan meninggalkan Windows bajakan mencoba menunjukkan kelemahan Linux dengan memposting berbagai artikel yang menyatakan bahwa sudah ada virus untuk Linux. Bahwa ada virus baru yang lebih ganas untuk Linux. Bahwa Linux tidaklah seaman yang dibayangkan. :-).
Jika kita ingin berdiskusi mengenai virus di berbagai sistem operasi, kita memang perlu lebih care pada obyek diskusi dan bukan pada subyek yang membahasnya.
Seperti yang saya tuliskan pada bagian komentar di artikel pak BR, andaikata saya mampu membuat virus yang bisa merusak sistem operasi (pengandaiannya seperti kerusakan sistem Windows oleh virus dalam negeri : Brontok), tentu saya lebih memilih Linux sebagai target mengingat gengsi yang bisa didapat sebagai pembuat virus paling ganas di Linux.
Dari sisi pendapat, apa yang disampaikan Bli IMW mungkin bisa menjadi pertimbangan juga,
"Hm soal pengaruh pengguna yang lebih banyak. Bagaimana dg Apache vs IIS ? Apache lebih banyak digunakan daripada IIS, tapi toh vulnerability yg berbahaya (bisa menyebabkan worm dsb) lebih sedikit daripada IIS."
Artikel sejenis : Linux kebal virus ? Bilang saja Ya !
[quote]
(OOT : jika ingin menggunakan kata sambung “dan” apakah tetap perlu koma, CMIIW 😉 )[/quote]
pada contoh penggunaan tanda koma di *Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan* (edisi II, tapi, kurang tahu untuk edisi selanjutnya) :
[u]Saya membeli kertas, pena, dan tinta[/u]
Terima kasih,
tak ada gading yang tak sempurna
Hmmm…
One day for sure it will happen…
As far as I know… Linux virus still increasing even not in incredible rate but still increasing.
OpenOffice also have macro which very simmilar to Office Windows…
Just count with your finger… one day it will increase just like for windows…
Not for an ameteur programmer like me but more senior programmer it can happen…
;))
Terima Kasih
::Itachi Uchiha::
Untuk Bahasa Indonesia benar seperti kata bung Petra, tapi kalau bahasa Inggris ngga usah pakai koma, jadi:
“I buy paper, pen and ink.”
Berarti Virus harus tau passwordnya linux. Ha ha ha .. Untuk Virus rasanya masih kesulitan nyerang Linux. Tenang aja… Sampai kapanpun Linux tetap aman.