Jangan Terlalu Khawatir, Jangan Terlalu Takut pada Detail

Saya beberapa kali melihat tulisan-tulisan saya di blog beberapa tahun yang lalu, atau melihat komentar saya di blog teman sekian waktu yang lalu, atau melihat foto-foto jadul di masa lalu, kesemuanya berujung pada komentar yang sama : ternyata dulu saya norak dan lugu (dan sekarangpun masih, hehehe…)

Saya pernah menulis suatu artikel yang kalau dilihat dengan pandangan sekarang kok kesannya bikin malu saja. Kalau melihat foto jadul, komentar saya adalah : “kok bisa-bisanya saya berpenampilan seperti itu”. Kalau melihat pendapat saya di berbagai komentar blog dan mailing list dulu, yang terasa adalah : “Kok gue kelihatan sotoy bin lebay banget ya…”

Tapi ya itu, saya menyadari bahwa kita semua sebagai manusia butuh proses kearah kedewasaan. Kita belajar memperbaiki diri dari berbagai kesalahan dan kesulitan yang kita alami. Proses ini sebenarnya alamiah dan sewajarnya kita tidak usah minder karena hal demikian.

Saya berandai-andai, jika saya memikirkan banyak hal dan pertimbangan seperti pola pikir saya dimasa sekarang, mungkin banyak pekerjaan yang akan batal saya lakukan. Banyak pengetahuan memang bagus karena membuat pandangan dan pertimbangan kita semakin luas namun hal ini juga bisa mendorong kita untuk terlalu berhati-hati.

Jadi, jika anda takut menulis di blog karena khawatir tulisannya jelek, tidak memikat dan bikin eneg perut pembaca, santai saja. Lebih banyak lagi penulis sukses yang malah bikin orang lain mual-mual saat membaca tulisannya disaat pertama ๐Ÿ™‚ . Anda kenal Edmund Daniel penyiar berita bahasa Inggris di MetroTV ? Jujur saja, saya ketawa geli waktu melihat gayanya di Majalah Ria Film sekitar tahun 90-an. Sekarang penampilannya sudah sangat professional meski dulunya bisa saya bilang dia kelihatan sangat culun (Kalau Edmund Daniel baca posting ini, mohon maaf ya, anda kelihatan culun itu dulu, tahun 90-an, saat saya lebih culun lagi dibandingkan anda ๐Ÿ˜€ )

Jangan terlalu khawatir jika kita belum mencoba. Kekhawatiran itu bagus untuk menjaga kita dari kesalahan dan pekerjaan sia-sia tapi bukan untuk menghambat proses kreatif kita.

Saya ingat saat mula pertama melakukan implementasi sistem di berbagai perusahaan klien, banyak sekali istilah yang tidak saya mengerti. Setting RAID sistem secara software saja saya tidak mengerti. Saya tidak tahu perbedaan antara RAID-0, RAID-1, RAID5 dan RAID10 sehingga ketika calon klien berbicara soal RAID, saya cuma mengangguk-angguk sok mengerti. Pulang dari kantor klien, barulah saya membuka literatur tentang RAID.


Kalau kita menunggu supaya pengetahuan kita sudah sedemikian lengkap, kemungkinan besar waktu untuk action akan terus tertunda hingga akhir hayat kita. Sampai kapanpun kita tidak akan menemukan situasi dimana kita merasa pengetahuan kita sudah sangat mumpuni sehingga ditanya apapun kita akan selalu bisa menjawabnya.

Ingatlah, orang yang tidak pernah melakukan kesalahan itu tidak terlalu istimewa. Jauhย  lebih mengesankan jika kita pernah melakukan kesalahan namun menjadikannya sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas diri kita.

8 thoughts on “Jangan Terlalu Khawatir, Jangan Terlalu Takut pada Detail

  1. tulisan anda menyemangati saya yang masih blogger pemula… BTW di blog ini masih ada gak tulisan mas Vavai yang bikin eneg itu ???

  2. Untung kita pasang RAID setelah yang garuk-garuk kepala pulang dan belajar dengan keras…thanks

  3. saya mengikuti tulisan anda sejak di milist vb beberapa tahun lalu, dan karena sama culunnya jadinya gak berasa culun..:D

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.