Jangan Takut untuk Belajar & Meningkatkan Kualitas Kehidupan

Sebelum saya saya memutuskan untuk wirausaha dibidang konsultan dan workshop IT, saya sempat lama menjadi Amfibi alias kodok 😛 alias hidup di dua alam. Saya sempat bekerja sebagai operator produksi di sebuah perusahaan manufaktur di Cikarang (PT. Ochiai Menara Indonesia) selama 3 tahun 9 bulan, kemudian sebagai staff IT di perusahaan manufaktur juga yang sama-sama berlokasi di Cikarang (PT. Grand Dinamika Manufacturing Indonesia) selama 6 tahun dan terakhir sebagai supervisor IT di PT. Multi Sejahtera Abadi di Tanjung Priok selama 4,5 tahun.

Saat saya memutuskan untuk berwirausaha, jumlah klien yang saya tangani sudah mencapai lebih dari 30 perusahaan. Beberapa teman yang melihat list klien Excellent pernah bertanya, “Pengetahuannya luas ya, bisa memenuhi keinginan klien-klien tersebut. Bagaimana strateginya sehingga bisa dipercaya oleh klien”.

Tentu saja penyebabnya bukan karena pengetahuan saya yang luas, melainkan karena saya banyak belajar dari situasi dan keadaan yang saya hadapi. Atas dasar ini, jawaban saya untuk pertanyaan itu hanya satu, yaitu jangan takut untuk belajar.

Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa sama seperti orang lain, saya banyak belajar dari pengalaman. Saya pernah menghabiskan waktu sampai dengan 1 jam hanya untuk melakukan setting harddisk RAID baik secara software maupun hardware saat menangani klien di daerah Sudirman dan sebuah perusahaan sertifikasi nasional, hanya karena server yang digunakan belum pernah saya tangani.

Saya juga pernah begadang, berdiri di depan server dari jam 10 pagi sampai jam 6 pagi hari berikutnya (saya berhenti hanya untuk makan dan shalat) ketika melakukan upaya migrasi mail server berbasis Zimbra di sebuah perusahaan di kawasan Roxy.

Banyak kejadian dimana saya harus lekas beradaptasi dan harus kreatif saat berhadapan dengan situasi yang tidak pernah saya alami sebelumnya. Yang paling sering adalah kejadian saat harus melakukan instalasi pada mesin server yang baru saat itu saya hadapi. Jangankan soal cara instalasi, lihat mesinnya saja baru saat itu 😛

Adakalanya pembelajaran yang saya terima dari salah satu proyek implementasi bermanfaat bagi proyek lainnya. Untuk proyek-proyek mail server misalnya, saya bisa mendapat pengalaman mengenai instalasi sistem diatas berbagai tipe dan jenis server, dengan berbagai sistem operasi, dengan tipe setup RAID berbeda, dengan model migrasi existing mail server yang berbagai macam dan berbagai fungsi lainnya.

Jika salah satu klien mendapat serangan flooding spam misalnya, tindakan preventif dan solusi penyelesaiannya bisa menjadi panduan untuk diterapkan di klien lain. Demikian halnya untuk implementasi dalam bentuk lain : misalnya integrasi mailing list, integrasi dengan file server, implementasi high availability server dan lain sebagainya. Dalam beberapa kasus, saya bahkan berani menerima suatu pekerjaan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya, dengan dasar pemikiran sederhana : kapan lagi bisa dibayar untuk belajar sesuatu 🙂

Hal-hal diatas tentu memerlukan sikap tanggung jawab, dalam arti bahwa pekerjaan yang hendak kita ambil harus mempertimbangkan kemampuan kita sendiri. Jangan sampai kita menerima pekerjaan yang tidak sanggup kita kerjakan. Jika secara estimasi suatu pekerjaan berat untuk kita lakukan, sebaiknya kita mempertimbangkan untuk tidak menerimanya meski sedang membutuhkan uang sekalipun.

Dari pengalaman secara riil di lapangan, saya membiasakan diri untuk menuliskan dokumentasinya di blog ini dengan 2 pertimbangan sederhana, yaitu :

  1. Sebagai catatan pribadi. Ada banyak proses pekerjaan yang kadang saya temui secara berulang dalam kesempatan lain. Jika saya sudah membuatkan dokumentasi dalam bentuk catatan di blog, saya bisa menggunakannya sebagai panduan untuk proyek yang lain. Hal ini akan mengurangi waktu yang saya butuhkan untuk mengingat-ingat bagian-bagian pekerjaan yang membutuhkan tahapan yang rumit
  2. Agar bermanfaat bagi orang lain. Seperti yang saya tuliskan disini : Share & Spiralisasi Ilmu Pengetahuan, pengalaman yang saya dapatkan mungkin saja bisa bermanfaat bagi orang lain yang mengalami hal yang sama. Jika saya menghabiskan waktu hingga berhari-hari hanya untuk melakukan implementasi suatu sistem, tentu akan sangat membantu jika orang lain dapat menyelesaikannya dalam waktu beberapa menit atau jam saja berdasarkan catatan yang saya buatkan. Jika waktu orang lain dapat dihemat, waktu luang yang ada bisa dimanfaatkan untuk tujuan lain yang lebih berguna

Jadi jangan takut untuk belajar, apalagi jika tujuannya untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Kan ada pepatah yang mengatakan, “Sesuatu yang tidak mematikan anda akan menguatkan anda”. Jangan biarkan diri kita terus menerus dalam situasi kekurangan hidup padahal kita punya kesempatan untuk mengubahnya kearah yang lebih baik. Jangan jadikan keturunan, lingkungan sekitar dan berbagai hambatan sebagai alasan. Semua orang pasti punya sesuatu yang menghambat kemajuan, perbedaannya adalah cara ia menyikapi hambatan itu, apakah menyerah pada nasib atau berupaya untuk memperbaiki dan mengatasinya.

Hidup kita milik kita, susah senang kita juga yang menjalaninya.

 

7 thoughts on “Jangan Takut untuk Belajar & Meningkatkan Kualitas Kehidupan

  1. Salam.

    Indahnya pertemanan di antara warga Blogger Bekasi mas.
    Aku dapat banyak manfaat dari keberadaan mas Vavai.
    Semoga terus memberi inspirasi buat kita semua.
    Amin.

    Salam sehati.

  2. Sukses selalu buat Excellent Infotama Kreasindo. Berkat akan mengalir bagi orang yang memberi berkat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.