Investasi atau Bayar Hutang?

Jika kita punya hutang 5 juta, kemudian mendapat uang 4 juta, apa yang akan kita lakukan? Apakah uangnya full digunakan untuk membayar hutang atau uangnya diinvestasikan supaya nanti bisa menghasilkan profit dan bisa melunasi hutang sekaligus masih ada kelebihannya juga?
 
Jika jawaban diatas terasa sederhana, coba kalikan angkanya dengan 10 atau 100. Apakah masih tetap sama?
 
Saat ngobrol dengan team Excellent terkait hal diatas, sebagian besar team bilang, “Bayar dulu hutangnya…”
 
Benar. Baik secara personal maupun bisnis, langkah yang baik adalah bayar hutangnya atau minimal kurangi hutangnya jika memang belum bisa langsung melunasinya. Kadang hal ini mudah untuk diucapkan namun sulit untuk dilaksanakan. Banyak godaannya.
 
Terlalu banyak hutang membuat dunia jadi sempit dan rezeki terasa macet.
Saya kerap mengalami, jika kita menahan-nahan diri untuk mengurangi/melunasi hutang, yang terjadi adalah terhambatnya rezeki. Klien telat bayar, atau malah nggak bayar-bayar. Ada masalah di pekerjaan. Ada kejadian yang tidak diinginkan yang membuat uang yang ada malah terpakai.
 
Hanya kebetulan? Ya mungkin saja kebetulan. Namun jika saya pada situasi yang sama, saya memilih introspeksi.
 
Jika uangnya dipakai untuk investasi, belum tentu juga investasinya menguntungkan. Kalau investasinya malah rugi, kerugiannya malah jadi double. Tidak bisa melunasi hutang sekaligus menimbulkan hutang baru.
 
Jika hidup terasa sempit dan rezeki rasanya macet, coba introspeksi, jangan-jangan ada piutang orang lain terhadap kita yang mengganjal kelancaran rezeki kita…

One thought on “Investasi atau Bayar Hutang?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.