Pada artikel sebelumnya, saya menjelaskan tentang cara membuat virtual server berbasis KVM pada Proxmox Virtual Environment (Proxmox VE). Selain KVM, Proxmox juga mendukung teknologi virtualisasi berbasis OpenVZ. Dibandingkan dengan KVM, OpenVZ memiliki keunggulan tersendiri dalam bentuk isolasi sistem guest, sehingga penggunaan memory lebih efisien. Selain itu, OpenVZ tidak memerlukan instalasi sistem operasi secara manual karena OpenVZ virtual guest pada dasarnya adalah sebuah sistem yang sudah terinstall, biasanya dalam bentuk minimal.
OpenVZ bisa diinstall pada sistem Linux seperti openSUSE, Ubuntu, Red Hat, CentOS, Debian dan lain-lain namun cara termudah adalah melakukan instalasi Proxmox VE yang secara default sudah menyediakannya. Bagi rekan-rekan yang ingin tahu cara instalasi dan konfigurasi proxmox bisa merujuk pada artikel berikut : “Instalasi Proxmox Virtual Environment (Proxmox VE)”
Berikut adalah cara mengaktifkan OpenVZ pada Proxmox VE :
- Login ke Proxmox Web Admin
- Pilih menu VM Manager | Appliance Templates
- Upload template OpenVZ yang diinginkan. Template OpenVZ merupakan paket sistem operasi minimal yang dipaketkan. Template bisa didownload melalui website OpenVZ. Untuk pengguna di Indonesia, saya menempatkan beberapa template di server http://mirror.linux.or.id/openvz/. Jika membutuhkan template tertentu untuk ditempatkan di server mirror hasil donasi komunitas ini, silakan sampaikan melalui halaman komentar.Catatan : Ubah nama template menjadi seperti berikut ini : opensuse-11-server_3_amd64.tar.gz. Jika format file tidak sesuai, Proxmox akan meminta pengubahan nama template.
- Jika tidak ingin melakukan pengiriman template melalui menu upload, kita juga bisa menggunakan fasilitas upload manual. Salin template yang diinginkan ke Proxmox pada folder /var/lib/vz/template/cache.
- Pilih menu Virtual Machines | Create
- Pada pilihan Type, pilih Container (OpenVZ)
Berikut adalah beberapa pilihan yang bisa diset pada OpenVZ Appliance :
- Template : Pilih tipe sistem operasi yang digunakan. Template akan berisi semua sistem operasi yang templatenya diupload
- Hostname : Diisi dengan FQDN (Fully Qualified Domain Name)
- Memory : Diisi dengan jumlah memory yang dicadangkan untuk virtual appliance
- Swap : Diisi dengan besar swap yang akan digunakan sebagai memory buffer
- Password : Diisi dengan password (ya iyalah, masya diisi ketan hitam 😛 ) root
- Start at Boot : Dipilih jika menginginkan sistem virtual berjalan saat sistem induk booting (misalnya saat proses restart)
- Disk Space : Diisi dengan kapasitas harddisk yang diinginkan, berlaku dinamis
- Network Type : Diisi dengan Bridged Ethernet jika menginginkan IP terpisah dan independen dari virtual host
- Domain : Diisi dengan nama domain dari host
- First &Secondary DNS Server : Diisi dengan DNS Server yang dimiliki, jika tidak bisa menggunakan Public DNS
Setelah semua pilihan diset, kita bisa menekan hyperlink Create. Proxmox akan membutuhkan waktu beberaoa saat (biasanya kurang dari 5 menit) dan saat selesai, sistem operasi sudah terinstall. Lebih cepat dan lebih efisien dari virtualisasi model KVM.
Setelah dibuat, kita bisa mengelola virtual appliance melalui menu Open VNC Console. Pada setting pertama, IP belum disetting sehingga kita perlu melakukan setting terlebih dahulu sebelum bisa menggunakannya untuk melayani suatu service tertentu.
8 Comments
Mas Vavai,
kenapa di layar monitor proxmox saya sering keluar keterangan seperti ini:
vmbr0: port 1(eth0) entering disable state
vmbr0: port 3(vmtab105i0d0) entering disable state
vmbr0: port 3(vmtab105i0d0) entering disable state
device vmtab105i0d0 entered promiscusious mode
kvm: 24643 : cpu0 unhandled wrmsr : 0x198 data 0
kvm: 24643 : cpu2 unhandled wrmsr : 0x198 data 0
kvm: 24643 : cpu3 unhandled wrmsr : 0x198 data 0
apakah instalasi proxmox yg saya lakukan kurang benar ?
terimakasih
@Doni,
Itu normal mas, biasanya itu menunjukkan respon Proxmox jika ada pesan yang ingin disampaikan terkait kegiatan yang dilakukan oleh virtual guest.
Mas vavai,
Kalo ada vlan bisa gak ya? dalam arti, nanti virtual yg pertama saya jalankan di vlan 100, virtual yg kedua saya jalankan di vlan 200 ?
Apakah OpenVZ, KVM dan XEN bisa ?
terima kasih.
mas vavai.. thanks untuk mirror appliance ubuntu lucidnya.
mirrornya kalo bisa ditambahin debian 6 dong mas. 😀
btw mas dari appliance ubuntu yang saya upload, kok descriptionnya : –unknown– ya mas dan ga bisa diklik.
Cara masukin despkripsinya gimana mas?
saya ubek-ubek file untuk bikin deskripsinya masih belum ketemu juga. makasih sebelumnya
oooh ternyata emang belum disupport omz dari proxmox-nya : http://forum.proxmox.com/threads/3299-Can-t-see-description-of-generated-templates hehehe..