Insight : “Gaya Lo Seperti Hacker Aza”

Catatan : Ilustrasi gambar diambil tanpa permisi dari sini 🙂 : http://www.digitaltrends.com/social-media/security-companies-overlook-sql-injections/

Semalam, saya membaca status di salah satu group yang isinya kira-kira : “Banyak orang yang mau jadi hacker, trus pertanyaannya kalian mau jadi hacker apa di masa depan kalian?? -_- . kecuali kalau bilang mau belajar sistem keamanan masuk akal :v”

Penulis status, niatnya baik dan tujuannya benar. Dia mungkin sebel melihat ada banyak katakanlah “newbie” yang sesumbar menjadi hacker tanpa tahu definisi atau apa, hanya berdasarkan cerita di film atau membaca cerita-cerita keren soal hacker.

Saya pribadi, terus terang, melihatnya dari sisi sebaliknya. Mungkin tidak dimaksudkan oleh si penulis status dan juga tidak diniatkan, namun mendengar komentar itu saya membayangkan seperti seorang yang berada diatas  dan melihat kebawah sambil berkomentar, “Gaya banget sih lo, mo jadi hacker padahal yang sepele aza belum ngerti”.

hackers

Bagi saya, orang mau belajar apa sebenarnya tidak masalah. Bahwa cara dan metodenya salah, ya bisa disampaikan cara yang benarnya. Jangan memvonis, karena nanti akan menimbulkan kesan jarak, seolah-olah mereka belum sepadan dengan kita dan bahwa pengetahuan kita lebih tinggi dari mereka.

Di tahun 1996, saat pertama kali hendak kuliah di STMIK Bani Saleh Bekasi, saya ditanya oleh mbak-mbak cantik dibagian pendaftaran mahasiswa, “Motivasi kamu masuk jurusan informatika apa?”. Dengan lugas saya bilang, “Mau jadi hacker dan bikin virus”.

Buat saya saat itu, itu alasan yang keren. Hebat. Mangstap. Padahal sekarang saya mau ketawa mendengar alasan “ora geunah seperti itu”

Tapi jangan salah lho ya, alasan nyeleneh itu membuat saya belajar. Saya belajar hal-hal yang mungkin tidak berguna, mungkin juga berguna. Saya tidak tahu diawal apakah dimasa mendatang saya membutuhkan ilmu yang saya pelajari itu atau tidak. Karena ketidak tahuan dan keingintahuan, saya belajar apa saja.

Bukan sekali dua kali juga ada senior yang memandang remeh seolah-olah berkata, “Lo belajar kayak gini buat apa. Mendingan lo belajar sesuatu yang bermanfaat. Sebelum lo lahir gue udah jago soal itu…”.

Benar, itu hanya asumsi dan perasaan. Namun saat kondisi sekarang ini, saya justru cenderung lebih berhati-hati dalam berkomentar. Jangan sampai hanya karena kita lebih dulu lahir lantas kita menjudge seseorang pasti kalah pengetahuannya dibandingkan kita. Bisa jadi persoalannya hanya karena Kita Lebih Dulu Tahu. Kita sebenarnya pernah melewati (dan akan selalu mengalami) masa-masa sebagai newbie, sehingga tidak pas juga jika kita menganggap orang lain belajar untuk sesuatu yang tidak bermanfaat.

Jika tidak berhati-hati, kita kadang terjebak untuk tertawa melihat seseorang menulis : “Gue mau belajar jadi hacker. Mau pakai Backtrack”, sebabnya karena dia pernah ikut seminar Backtrack. Kita mungkin cenderung berpikir, “Baru belajar Backtrack sehari saja sudah mau jadi hacker…”. Padahal, ya nggak ada salahnya juga kan mereka belajar jadi hacker karena terinspirasi seminar sehari. Bahwa ada kesan pamer atau jadi seorang lamer, ya harap maklum, kan memang baru mengawali prosesnya.

10 thoughts on “Insight : “Gaya Lo Seperti Hacker Aza”

  1. alasan saya kenapa ingin belajar GNU/Linux awalnya juga sama, ingin jadi hacker. karena hacker pakai GNU/Linux, begitu kata dokumentasi dan artikel di Internet.

    btw, gambar di tulisan-tulisan blog ini dapat dari mana ya mas?

  2. Saya belajar dari blog mas Vavai dan Ikut Training tahun 2010 untuk Buat Mail Server yang handal alasanya karena kebutuhan . apa hubungannya cobaa

  3. kLo saya dulu waktu masih kuliah th 2007
    karena kebanyakan tugas2 dr kampus cr sumber referensi di inet, secara ngga sadar kompie saya kena viri.
    Sebel dongkol karena ngga ngerti mau diapain kLo kompie kena viri
    sejak saat itu saya jd getol buka forum2 hacker cma belajar cara bikin viri
    alasannya, jujur saya dendam ama brontok
    dulu sayamerasa orang yg bikin brontok ini sok banget biar dianggep paling pinter soal IT trus disalah gunakan bikin viri.
    dendam saya terbales setelah saya dapet bikin viri ndiri, test case ke kompie dan berhasil
    tp aneh, justru setelah berhasil, saya males nebarin
    cuz saya pikir, korban viri saya nanti pasti sedongkol saya waktu pertama kali kena brontok
    buat apa punya ilmu kalo cuma bikin orang lain dongkol?

  4. kalo jadi hecker boleh boleh aja..asal bener aja seperti cyberwar dengan negara yang bermasalah sama indobesia hitung hitung bantu tni..tni perang secara real hecker perang secara maya…good job

  5. Kalo saya terpaksa mas, pada saat itu saya dihadapi masalah bagaimana caranya supaya webserver saya stabil. disuruh lah oleh teman belajar linux saya belajar mandrake.. akhirnya keterusan heheheh

  6. walah,.. kalau mau belajar baiknya luruskan niat dulu, agar barokah heheheh.. Tapi gak apa juga deh,..yang penting tetap semangat. semoga ilmunya bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.