Berikutnya kita lakukan konfigurasi heartbeat yang kaan mengatur failover sistem, alamat IP virtual, Apache, dan MySQL jika terjadi gagal booting salah satu sistem.
Pada node1, tentukan cluster yang disertakan dalam file /etc/heartbeat/ha.cf.
Contoh /etc/heartbeat/ha.cf:
Logfacility local0 keepalive 2 deadtime 30 warntime 10 initdead 120 bcast eth0 bcast eth0 node node1 node node2
Catatan: nilai yang dimuat pada bagian node didapat dengan mengetikkan perintah uname -n .
Pada node1, tentukan mekanisme autentikasi yang akan digunakan oleh cluster dalam file /etc/heartbeat/authkeys. Contoh /etc/heartbeat/authkeys:
auth3 3 md5 password
Ubah hak akses dari file /etc/heartbeat/authkeys.
[node1]chmod 600 /etc/heartbeat/authkeys
Pada node1, definisikan resource yang akan berjalan dalam cluster, konfigurasi disimpan di /etc/heartbeat/haresources.
Kita akan mendefinisikan node master untuk resource, alamat IP virtual, filesystem yang digunakan, dan service apa saja yang akan berjalan. Contoh /etc/heartbeat/haresources:
node1 IPaddr::10.10.1.50/24/eth0 drbddisk::r0 Filesystem::/dev/drbd0::/srv::ext4 mysql apache2
Salin file konfigurasi cluster dari node1 ke node2.
[node1]scp /etc/ha.d/ha.cf root@10.10.1.52:/etc/ha.d/ [node1]scp /etc/ha.d/authkeys root@10.10.1.52:/etc/ha.d/ [node1]scp /etc/ha.d/haresources root@10.10.1.52:/etc/ha.d/
Pada tahap ini, kita sudah bisa melepas mounting /dev/drbd0 dari /srv, membuat kedua node sebagai secondary drbd, dan jalankan heartbeat.
[node1] umount /srv [node1]drbdadm secondary r0 [node1]/etc/init.d/heartbeat start [node2]/etc/init.d/heartbeat start
Terakhir, restart kedua server.